HUT RI
257 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Adat Manungkus (Suku Mandailing)
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Adat Manungkus adalah suatu adat/budaya batak Mandailing atau biasa disebut suku Mandailing. Bagi yang belum tahu, suku Batak sendiri ada bermacam jenisnya, yaitu batak Mandailing, Angkola, Toba, Karo, dan Simalungun. Suku Mandailing sendiri adalah suku yang mayoritasnya beragama islam dan banyak tersebar di Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan biasanya daerah yang ditempati oleh suku Mandailing itu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat. Jika dibagi lagi, terdapat 15 marga sah yang diakui dari suku Mandailing. Dikutip dari Wikipedia, 15 marga itu adalah yaitu Pulungan, Nasution, Lubis, Matondang, Rangkuti, Batubara,Marbun, Harahap, Dalimunthe, Hutasuhut, Siregar, Hasibuan, Daulay, Pane, dan Pohan. Kembali ke bahasan, adat Manungkus adalah adat dari suku Mandailing untuk merayakan kelahiran seorang anak yang dihadiri keluarga besar/sanak saudara. Adat Manungkus sendiri juga berarti menunjukkan bahwa kita ikut bergembira dan senang...

avatar
OSKM18_16518343_Rafi Falih Mulia
Gambar Entri
Silahi Sabungan
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Silahi Sabungan terdiri dari dua kata yang penuh arti, yaitu silahi yang berarti seorang lelaki dan sabungan yang berarti pendekar atau pemberani. Jadi, silahi sabungan adalah seorang lelaki yang berani. Raja Silahi Sabungan merupakan anak ke-3 dari Anting Malela boru Pasaribu. 1. Raja Sibagot ni Pohan 2. Raja Sipaittua 3. Raja Silahi Sabungan 4. Siraja Oloan 5. Siraja Hutalima   Raja Silahi Sabungan diperhitungkan lahir pada tahun 1300-an di Lumban Gorat Balige dan meninggal tahun 1450 di Silalahi Nabolak. Raja Silahi Sabungan terkenal seorang Datu Bolon yang termansyur. Banyak berita - berita yang menakjubkan tentang Raja Silahi Sabungan dan keturunannya yang tertulis dalam buku Tarombo Siraja Batak maupun ceritanya yang terdapat pada keturunan Tuan Sorbani Banua maupun marga – marga lain, merupakan bunga rampai sejarah Raja Silahi Sabungan. Raja Silahi Sabungan memi...

avatar
OSKM18_16718297_Gabrielle
Gambar Entri
Borhat Ma Dainang
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Utara

Borhat Ma Dainang Borhat ma dainang Tubuan laklak ho inang tubu sikkoru Borhat ma dainang Tubuan anak ho inang tubuan boru Horas ma dainang Rongkapmu gabe helanghi dongan matua Horas ma dainang Ditongan dalan nang dung sahat ro di huta Reff: Unang pola marsak ho Ai tibu do ahu ro Sirang pe ahu sian ho Tondinghi gumonggom ho Mengkel ma dainang Sai unang tangis ho inang martuk-tukian Ingot martangiang Asa horas hamu nalaho nang na tingga Arti Lagu Lagu ini menceritakan kisah orang tua yang melepas putrinya untuk menikah. Meskipun sang putri akan meniggalkannya dan menjadi bagian dari keluarganya sendiri, orang tuanya memastikan putrinya bahwa mereka akan tetap menyertai tiap tawa dan tangisnya. Lagu "Bonar Ma Daniang" sendiri sering dimainkan saat acara sesi " Mangolusi" .  Tidak jarang lagu ini membuat para pendengar menitikan air mata karena nasihat dan wejangan dalam lagu ini. Meskipun l...

avatar
OSKM18_16718295_Gracella Audrey
Gambar Entri
Pengobatan dengan Kotoran Kambing
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Sumatera Utara

Di Sumatera Utara, tepatnya di kecamatan Lintong ni Huta, masih jarang ditemukan puskesmas atau klinik atau sejenisnya. Karena itu masyarakat setempatt masih mengandalkan lingkungan sekitar untuk pengobatan mereka. Menurut cerita dari narasumber, ada salah satu keluarganya yang mengalami kaku bicara atau dalam istilah sekarang adalah stroke ringan. Setelah mencobamencari pengobatan alternatif namun masih tidak bisa sembuh, akhirnya saudara saya ini kembali ke pengobatan zaman dulu. zaman dulu jika seseorang mengalami kaku bicara maka obatnya adalah kotoran kambing. Cara pengobatannya adalah mengonsumsi kotoran kambing tersebut secara langsung. Dan saudara narasumberitu pun langsung sembuh dalam waktu 2 hari.   #OSKMITB2018 Narasumber : Roma Sihombing (orang tua)

avatar
OSKM18_19818118_Indah Putri Natalia
Gambar Entri
Anakkon Hi Do Hamoraon Diau
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Utara

Anakkon Hi Do Hamoraon Diau Ai tung soboi peau inang da, Tu paredang-edangan.. Tarsongon dongan-dongan ki da, Na lobi paccarian.. Alai sude na gelleng ki da, Dang jadi hahurangan.. Anakkon ki.. do naum arga di au.. Nang sotarihutton, Au pe akka dongan, Da na pola marsak au disi.. Alai anakkonki da,dang jadi hatinggalan, Sian dongan magodang nai.. Hugogo pe maccari, arian nang bodari, Lao pasikkolahon gelleng ki.. Ai ikkon marsikkola, do satimbo timbona, Sittap ni na tolap gogoki.. Marhoi-hoi pe au lao dao, Tu dolok tu toruan.. Mangalului ngolu-ngolu, Naboi parbodarian.. Asal ma sahat gellengki da, Sai sahat tu tujuan.. Anakkon ki.. do hasangapon di au... Lagu asal Sumatera Utara ini mungkin sangat familiar didengar oleh orang berdarah batak. Lagu ini diciptakan oleh Natum Situmorang, namun dipopulerkan oleh Victor Hutabarat. Lagu ini menceritakan tentang seberapa cinta dan perjuangan orangtua dalam mendorong anaknya m...

avatar
OSKM18_16618275_Jonathan Simorangkir
Gambar Entri
Toga Sinaga
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Toga Sinaga Toga Sinaga sama juga dengan Tugu Sinaga. Toga Sinaga terletak di Huta Sinaga Uruk Negeri Urat Samosir, Sumatera Utara. Di depan gerbang Toga Sinaga terdapat patung harimau. Harimau ini diyakini yang menemani si Boru Pareme dari mengandung sampai melahirkan. Harimau ini yang menjaga dan memberi makan Boru Pareme. Setelah Boru Pareme melahirkan, Toga sinaga diajarkan ilmu bela diri oleh harimau ini . Harimau ini disebut si Telpang karena kaki depan harimau ini cacat. Tulisan pada Toga Sinaga ditulis secara vertikal sesuai dengan Toga dan berwarna emas . Toga Sinaga memiliki tinggi 17 m. Tinggi Toga ini memiliki arti saat perancangan pembangunan Toga Sinaga dilakukan pada saat generasi ke 17 Sinaga. Sinaga dikenal dengan istilah Si Tolu Ompu Si Sia Ama yang artinya Si Tiga Ompu ( Kakek) Si Sembilan Bapak. Istilah Si Tolu Ompu ini dalam Toga Sinaga dilambangkan dengan Batang Tugu berbentuk "Segitiga Sama Kaki", yang artinya yaitu : 1.Sinaga Bonor 2.Sinaga Ratus 3.Sinaga H...

avatar
Oskm_19818022_torangulinasinaga
Gambar Entri
Alat Musik Tradisional Provinsi Sumatera Utara
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

  Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia dan beribukota di Medan. Musik yang biasa dimainkan, cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang. Secara garis besar Alat Musik Tradisional Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terdiri dari:  Doli-Doli, Druni Dana, Faritia, Garantung, Gendang Sisibah, Gordang, Hapetan, Hesek, Sulim, Sarune Bolon, Ole-Ole, Odap, Ogung, Pangora, Taganing.     Doli-Doli Doli-Doli   Doli-doli adalah alat musik tradisional yang berasal dari Nias. Doli-doli terbuat dari bambu atau kayu kecil-kecil yang disusun berjajar memanjang berdasarkan urutan ketinggian nada. Untuk memainkannya, doli-doli dipukul dengan dua tongkat kecil. Doli-doli b...

avatar
Oskm18_19918239_farid
Gambar Entri
Upacara Adat Upah Upah
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Upah-upah  adalah upacara adat Mandailing yang bertujuan untuk mengembalikan  tondi  ke badan.  Tondi  tersebut diyakini sebagai aspek kejiwaan manusia yang mempengaruhi semangat dan kematangan psikologis individu.   Istilah  tondi  berasal dari bahasa Mandailing (daerah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara), berpadanan dengan beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang mencakup kata semangat, tenaga, dan kekuatan yang bersifat psikologis. Seiring dengan itu, beberapa pakar memiliki kesamaan pendapat tentang pembahasan makna  tondi  ini. Bangun (dalam Koentjaraningrat, 2002) mengatakan  tondi  itu merupakan kekuatan, tenaga, semangat jiwa yang memelihara ketegaran jasmani dan rohani agar tetap seimbang, kukuh, keras, dan menjaga harmoni kehidupan setiap individu. Menurut masyarakat Mandailing  tondi  dapat mengembara sesukanya dan bahkan boleh jadi bertemu dan bergabung dengan roh jahat. Dalam keadaan ketaku...

avatar
OSKM18_16918035_Machfuza Enjeli Putri
Gambar Entri
Si Raja Lontung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Pada suatu hari, di tengah Hutan Uludarat, Sumatera Utara, seorang wanita bernama Siborupareme sedang dalam penantian akan kelahiran atau kematian bayi yang sedang dikandungnya. Kehamilan Siborupareme ini merupakan kehamilan terlarang dalam adat orang Batak. Ia dihamili oleh Sariburaja, kakak laki-lakinya sendiri. Hal tersebut merupakan pelanggaran yang teramat serius dan berat. Hukuman yang harus diberikan terhadaap pelanggaran tersebut adalah hukuman mati bag mereka berdua. Namun, karena dalam kondisi hamil, Siborupareme tidak boleh dibunuh. Itulah sebabnya ia dibuang ke Hutan Uludarat (sekarang daerah Sabulan, Sumatera Utara) dengan maksud supaya ia mati kelaparan atau dimakan harimau. Hutan tersebut memang dikenal sebagai markas hewan buas, terutama harimau.  Ketika sedang menantikan anaknya, Siborupareme ini didatangi seorang harimau yang pincang (kerap disebut dengan nama Harimau Babiat/Babiat Siltepang oleh masyarakat lokal). Harimau tersebut mengaum dan meraung samb...

avatar
Oskm2018_16918144_justindavid