masyarakat adat
313 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
1_Bergotong-Royong Mengumpulkan Beras dalam Tradisi Bebehas
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Semas, sehat mandiri agamis dan sejahtera merupakan motto bagi Kabupaten Muara Enim. Kabupaten yang kaya akan sumber daya alam berupa migas dan batubara ini berlokasi sekitar 175 km dari ibukota Sumatera Selatan, Palembang. Selain memiliki sumber daya alam yang harus dijaga dan dipergunakan untuk kepentingan bersama, Muara Enim juga mempunyai kekayaan tradisi yang dipertahankan secara turun temurun. Salah satu tradisi tersebut adalah  Bebehas . Bebehas  merupakan tradisi yang dahulu kerap dilakukan oleh masyarakat pedesaan di Kabupaten Muara Enim. Secara harfiah,  Bebehas  dapat dimaknai dengan menjadikan beras yang tadinya padi atau kegiatan mengumpulkan beras. Tradisi  Bebehas  dahulu dilakukan manakala suatu keluarga akan mengadakan hajat, seperti ingin menikahkan putra putrinya atau yang biasa disebut dengan  ngantenkan . Tradisi  Bebehas  hanya dilakukan oleh para ibu dan remaja putri. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Pantauan
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Selatan

Kalu kamu pegi nyimah betandang ke duson kami Dekkan lupe aluannye, dudol bajik lemangnye pule Ade jadi penundenye maka simah pacak gale Ye mane adek sanaknye, humanye didatangi gale Petande kami ribang, kamu pacak datang Kah kebile kina, kami pule tandang (2x) Bujang gadis tue mude diarak kelileng duson Makan minom sekenyangan itulah namenye pantauan Itu adat di badah kami dipakai sampai mbak ini Sedekah pantau pantauan, ading sanak kah milu gale Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-sumatera-selatan.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Surat Ulu
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

Surat Ulu merupakan kumpulan beberapa aksara yang berkerabat di Sumatra sebelah selatan. Yang termasuk kelompok Surat Ulu adalah aksara Kerinci, aksara Rejang-Rencong, dan aksara Lampung. Istilah “kaganga” diciptakan oleh Mervyn A. Jaspan (1926-1975), antropolog di University of Hull di Inggris dalam buku Folk Literature of South Sumatra, Redjang Ka-Ga-Nga texts (Canberra, The Australian National University, 1964) untuk merujuk kepada Surat Ulu. Jaspan menggunakan istilah Kaganga berdasarkan tiga huruf pertama dalam urutan dalam sistem Surat Ulu. Surat Ulu sendiri merupakan istilah asli yang dipakai oleh masyarakat di Sumatra sebelah selatan. Disebut Surat Ulu karena yang kelompok yang menggunakan aksara ini berada di kawasan ulu (pegunungan) Sumatra, khususnya di Kerinci, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung. Aksara Surat Ulu diperkirakan berkembang dari aksara Pallawa dan Kawi yang digunakan oleh Kerajaan Sriwijaya. Contohnya dapat kita lihat pada Prasasti Ko...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
5_Palembang Bari
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Selatan

pelembang pelembang kota bari bersih aman rapi dan indah sudah kesohor dizaman sriwijaya sungai musi membelah kotanyo pelembang kini bebenah diri cindo cindo pecak gadisnyo pabrik gedung bertingkat bagus nian tamannyo membuat indah kota tercinto lomba bidar tempatnyo dipelembang kaen songket buatan wong pelembang rumah limas rumah adat pelembang jembatan ampera ado di pelembang wo o o oo pelembang plembang kota kenangan banyak nyimpen cerito lamo peperangan dikota limo ari limo malem candi welang jadi saksinyo pelembang pelembang kota bari bersih aman rapi dan indah sudah kesohor dizaman sriwijaya sungai musi membelah kotanyo pelembang kini bebenah diri cindo cindo pecak gadisnyo pabrik gedung bertingkat bagus nian tamannyo membuat indah kota tercinto lomba bidar tempatnyo dipelembang kaen songket buatan wong pelembang rumah limas rumah adat pelembang jembatan ampera ado di pelembang wo o o oo pel...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
daun dewa
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Selatan

Pernahkah Anda mendengar tanaman daun dewa? Bukan daun khusus untu dewa ya, tapi daun dewa adalah salah satu tanaman apotik hidup yang banyak digunakan untuk obat herbal. Jenis tanaman ini biasanya tumbuh subur pada daerah yang memiliki ketinggian 200-800 di atas permukaan laut. Masyarakat di Jawa menamai tanaman ini dengan sebutan daun sabung nyowo (daun penyambung nyawa). Daun sambung nyowo, yups seperti nama yang diberikan tanaman ini memang memiliki beragam manfaat salah satunya mengobati penyakit kronis. Jenis penyakit yang bisa diobati dengan daun ini adalah kanker, tekanan darah tinggi, wasir, diabetes militus, dan pendarahan. Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati luka memar, pembersih racun, serta berbagai manfaat lainnya.

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Rumah Limas
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah adat Sumatera Selatan mempunyai sebutan Rumah Bari yang benama asli Rumah Limas, pada umumnya berbentuk dasar hampir sama dengan rumah-rumah adat yang ada di sebagian daerah di Nusantara, yaitu rumah panggung, dan material yang digunakan pada umumnya dari kayu. Bari dalam bahasa Palembang berarti lama atau lawas atau kuno dan bernama Rumah Limas karena bentuk atapnya yang berbentuk limas. Palembang berlokasi di provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu daerah yang memiliki karakteristik alam yang lekat dengan perairan tawar, baik itu rawa maupun sungai, ini yang manjadi faktor utama kenapa masyarakat disana membangun rumah panggung. Rumah panggung secara fungsional memenuhi syarat mengatasi kondisi rawa dan sungai seperti di Palembang. Letak geografis dari Palembang dibelah oleh sungai Musi dan dikelilingi ratusan anak sungai, rawa-rawa di sebagian besar wilayah daratannya. Pada tepian sungai banyak terdapat Rumah Limas yang pintunya menghadab ke sungai, dan alat transporta...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pernikahan Adat Palembang
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

1.  Penyelidikan Terhadap Sang Gadis Calon mempelai perempuan masih harus “diselidiki” oleh utusan pihak keluarga calon laki-laki. Arti kata “selidik” bukan melambangkan kecurigaan, melainkan pendekatan yang dilakukan oleh keluarga calon mempelai laki-laki dan memastikan bahwa calon mempelai perempuan belum ada yang meminang. Prosesi ini dikenal dengan nama Madik, berasal dari bahasa Jawa Kawi yang berarti mendekat atau pendekatan. 2.  Memagari Sang Gadis Setelah proses Madik berhasil, maka calon mempelai perempuan “dipagari”. Proses adat ini bernama Menyenggungatau Senggung yang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya “pagar”. Prosesi ini bertujuan agar si gadis tidak diganggu lagi oleh senggung (sebangsa musang) sebagai kiasan tidak diganggu oleh laki-laki lain. Keluarga besar laki-laki mengirimkan utusan resmi kepada pihak keluarga si gadis dengan membawa tenong (keranjang antaran) atau sangkekterbuat dari...

avatar
Oase
Gambar Entri
Asal Mula Sungai Ogan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Disaat aku kecil sering sekali aku mendengarkan cerita tentang asal mula kota baturaja dari orang tua , Bahkan aku pernah mendengar cerita tentang asal mula sungai ogan .. dulu di zaman dimana manusia belum ada yang menetap di baturaja ada raja naga emas yang sering datang ke bukit pelawi tepatnya di desa pusar untuk bertapa, raja naga emas melalui jalur yang sama pulang pergi dari palembang ke baturaja sehingga selesai pertapaannya jalur yang dilalui menjadi sungai dan pada zaman dulu sungai itu dikenal dengan nama  Sungai Nago , setelah disekitar sungai nago dihuni orang, banyak orang yang merasa takut tentang sungai nago, akhirnya ada seseorang yang menyarankan agar masyarakat sungai nago yang ditakuti ini supaya dibalik saja namanya dari  Nago  menjadi  Ogan,  supaya tidak menakutkan lagi dan sampai saat ini sungai nago berubah nama menjadi  Sungai Ogan . untuk membuktikan kebenaran cerita orang tua ini, aku mencari kebenaranny...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi Bekarang Iwak
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Tradisi Bekarang Iwak adalah tradisi adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun di sungai Lacak. Bekarang Iwak sendiri sebenarnya hampir tak berbeda dengan sedekah-sedekah adat lain yang biasa dilaksanakan oleh warga yang ada di kota Palembang. Yang membedakan di sini hanyalah bahwa setelah diadakan beberapa ritual upacara adat dan makan bersama, kemudian disusul dengan acara menangkap ikan secara bersama-sama di sungai Lacak yang melibatkan warga kelurahan Pulokerto seperti nama tradisi tersebut yaitu Bekarang = menangkap, dan Iwak = ikan.    Hasil dari tangkapan ikan itu kemudian dikumpulkan dan dipilah antara yang besar dan kecil. Untuk ikan-ikan kecil diperbolehkan oleh pemangku adat untuk di bawa pulang warga yang ikut serta menangkap ikan, sementara untuk yang besar-besar diambil oleh pemangku adat untuk kemudian di jual. Uang dari penjualan ikan tersebut digunakan untuk keperluan umum warga seperti membangun masjid, jembatan dan sebagainya. ...

avatar
Arum Tunjung