Ritual
Ritual
Tradisi Sumatera Selatan Palembang
Tradisi Bekarang Iwak
- 16 Juli 2018
Tradisi Bekarang Iwak adalah tradisi adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun di sungai Lacak. Bekarang Iwak sendiri sebenarnya hampir tak berbeda dengan sedekah-sedekah adat lain yang biasa dilaksanakan oleh warga yang ada di kota Palembang. Yang membedakan di sini hanyalah bahwa setelah diadakan beberapa ritual upacara adat dan makan bersama, kemudian disusul dengan acara menangkap ikan secara bersama-sama di sungai Lacak yang melibatkan warga kelurahan Pulokerto seperti nama tradisi tersebut yaitu Bekarang = menangkap, dan Iwak = ikan. 
 
Hasil dari tangkapan ikan itu kemudian dikumpulkan dan dipilah antara yang besar dan kecil. Untuk ikan-ikan kecil diperbolehkan oleh pemangku adat untuk di bawa pulang warga yang ikut serta menangkap ikan, sementara untuk yang besar-besar diambil oleh pemangku adat untuk kemudian di jual. Uang dari penjualan ikan tersebut digunakan untuk keperluan umum warga seperti membangun masjid, jembatan dan sebagainya. 
 
Hasil tangkapan ikan dari tradisi Bekarang Iwak ini memang bisa mencapai beberapa ton hingga dari tradisi ini saja sarana-sarana umum seperti jembatan atau bendungan bisa terbantu pelaksanannya. Hal ini dapat terjadi karena berbeda dengan sungai-sungai di pulau jawa yang kebanyakan tercemar dan terjadi pendangkalan tiap tahunnya, dan diperparah lagi dengan terjadinya perburuan-perburuan ikan yang tak jarang memakai bahan-bahan kimia hingga hanya menyisakan ikan sapu-sapu sebagai penghuninya, maka di sungai Lacak ini kelestarian sungai sangat diperhatikan karena mereka sadar bahwa penghidupan mereka sangat tergantung oleh sungai ini. Oleh karena itu warga kelurahan Pulokerto ini jangankan menangkap ikan menggunakan bahan-bahan kimia, bahkan untuk menangkap ikan menggunakan setrum ikan pun tidak diperbolehkan dan akan mendapat hukuman dari pemangku adat setempat.
 
Maka tak heran ketika tradisi adat Bekarang Iwak dilaksanakan pun ikan-ikan yang di dapat relatif besar-besar dan memang dari jenis ikan yang layak jual seperti ikan gabus, lele, mujair dan sebagainya. 
 
Menurut kepercayaan setempat kenapa ritual Bekarang Iwak ini selalu dilaksanakan rutin tiap tahunnya adalah karena bila tradisi ini tak dilaksanakan maka desa Pulokerto yang memang warganya selalu berhubungan dengan sungai lacak dalam keseharian mereka akan mendapat hukuman berupa penampakan-penampakan buaya di sungai Lacak baik ketika mereka sedang menggelar tradisi-tradisi adat lainnya maupun dalam keseharian mereka.
 
Oleh karena itu dengan diadakannya tradisi adat Bekarang Iwak ini diharapkan setiap warga yang mengikuti acara Bekarang Iwak ini selalu dijauhkan dari malapetaka dan diberikan rezeki yang melimpah ketika mereka menggunakan sungai Lacak sebagai mata pencaharian mereka yaitu menangkap ikan.
 

 

Sumber: http://arsipbudayanusantara.blogspot.com/2014/11/tradisi-bekarang-iwak-di-palembang.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel