Disaat aku kecil sering sekali aku mendengarkan cerita tentang asal mula kota baturaja dari orang tua, Bahkan aku pernah mendengar cerita tentang asal mula sungai ogan..
dulu di zaman dimana manusia belum ada yang menetap di baturaja ada raja naga emas yang sering datang ke bukit pelawi tepatnya di desa pusar untuk bertapa, raja naga emas melalui jalur yang sama pulang pergi dari palembang ke baturaja sehingga selesai pertapaannya jalur yang dilalui menjadi sungai dan pada zaman dulu sungai itu dikenal dengan nama Sungai Nago, setelah disekitar sungai nago dihuni orang, banyak orang yang merasa takut tentang sungai nago, akhirnya ada seseorang yang menyarankan agar masyarakat sungai nago yang ditakuti ini supaya dibalik saja namanya dari Nago menjadi Ogan, supaya tidak menakutkan lagi dan sampai saat ini sungai nago berubah nama menjadi Sungai Ogan.
untuk membuktikan kebenaran cerita orang tua ini, aku mencari kebenarannya tempat naga bertapa sekarang ini masih ada dan terdapat di desa pusar tepatnya di bukit pelawi yang sekarang dikenal dengan nama Kubangan Naga, dan di sungai ogan ada goa naga yang terletak di desa saung naga kecamatan baturaja timur dan tembus ke desa saung naga ilir.
Pada zaman dahulu ada raja hendak pergi berburu melawan arus sungai nago dari palembang dan raja itu melihat seekor badak putih lalu dia berhenti di pinggir sungai nago dan dia turun beserta 4 ekor anjing lalu memburu badak putih itu bersenjatakan panah, badak putih menyebrang sungai karena takut diburu, disaat sibuk berburu sang raja ditegur oleh seseorang yang sedang berkelana karena takut buruannya lepas, sang raja tidak memperdulikan teguran orang itu sehingga orang itu tersinggung dan dia menyumpah raja itu dan seluruh yang ada di sekitarnya menjadi batu, termasuk kapal raja dan anjing pun menjadi batu. menurut orang tua, orang yang berkelana itu adalah Si Pahit Lidah dan untuk membuktikan kebenaran cerita ini, aku pergi kesungai nago yang sekarang berubah nama menjadi sungai ogan tepatnya di kelurahan sukaraya kecamatan baturaja timur disana saya menemui dan melihat batu kapal, batu anjing, batu badak yang sedang menyeberang sungai, batu ular dan batu kodok. kate orang tua dulu Raja yang menjadi batu itu berada di dekat batu anjing dan pada zaman belanda batu raja diambil oleh belanda entah dibawa kemana, sama dengan halnya batu tupai yang saat ini berada di SD Negeri 1 Baturaja, itu dulunya berasal dari lokasi yang sama. pada saat itu, murid SD Negeri 1 disuruh guru membuat prakarya dengan bahan napal dan ada sekelompok murid mencari napal di sekitar lokasi tersebut dan menemukan batu tupai tersebut dan batu tupai itu dikumpulkan kesekolah sebagai prakarya mereka dan sampai saat ini, batu tupai itu masih berada di SD Negeri 1 Baturaja.
Dulu disekitar kejadian itu, hiduplah sekelompok manusia dan akhirnya mereka membuat dusun di seberang sungai ogan tempat kejadian itu dan dinamakan Dusun Baturaja. Masyarakat dusun baturaja sebagian besar kerjanya bercocok tanam tapi mengingat lokasi dusun baturaja di lilit sungai ogan, mau tak mau masyarakat membuka lahan diseberang sungai ogan sehingga mereka membuat dusun kecil yang dinamakan Dusun Tanjung Baru. Dizaman penjajahan belanda, tanjung baru dijadikan tempat persembunyian masyarakat karena disana ada suhuman dan sekarang dikenal dengan nama Goa Kelambit, di goa kelambit inilah masyarakat dusun baturaja dan masyarakat dusun tanjung baru bersembunyi untuk menyelamatkan keluarga mereka dan dibentengi oleh para pendekar pendekar baturaja yang sakti. menurut cerita orang tua, goa kelambit itu luar biasa. Beberapa kali saja belanda menjatuhkan bom diatas goa kelambit tapi goa kelambit itu tidak mengalami kerusakan sedikitpun. untuk membuktikan cerita ini, saya pergi ke desa tanjung baru tepatnya di dekat PDAM desa tanjung baru, saya menemui goa kelambit yang menurut saya penuh dengan sejarah.
Waktu berjalan terus sehingga masyarakat dusun baturaja dan tanjung baru semakin banyak dan akhirnya mendirikan kota yang dinamakan Kota Baturaja. hanya itulah yang dapat aku ceritakan tentang asal mula kota baturaja, aku hanya ingat pesan orang tua katanya "amen ngan lah ngerti kele, hala lupe asal kite".
dan perlu kita ketahui adalah yang menjadi batu itu bukan orang baturaja tetapi sebaliknya orang baturaja'lah yang menjadikan Raja itu Batu.
Sumber: http://kisahkotabaturaja.blogspot.com/2016/06/pesan-puyang.html
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...