Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Selatan Sumatera Selatan
Asal Mula Sungai Ogan
- 11 Juli 2018

Disaat aku kecil sering sekali aku mendengarkan cerita tentang asal mula kota baturaja dari orang tua, Bahkan aku pernah mendengar cerita tentang asal mula sungai ogan..
dulu di zaman dimana manusia belum ada yang menetap di baturaja ada raja naga emas yang sering datang ke bukit pelawi tepatnya di desa pusar untuk bertapa, raja naga emas melalui jalur yang sama pulang pergi dari palembang ke baturaja sehingga selesai pertapaannya jalur yang dilalui menjadi sungai dan pada zaman dulu sungai itu dikenal dengan nama Sungai Nago, setelah disekitar sungai nago dihuni orang, banyak orang yang merasa takut tentang sungai nago, akhirnya ada seseorang yang menyarankan agar masyarakat sungai nago yang ditakuti ini supaya dibalik saja namanya dari Nago menjadi Ogan, supaya tidak menakutkan lagi dan sampai saat ini sungai nago berubah nama menjadi Sungai Ogan.

untuk membuktikan kebenaran cerita orang tua ini, aku mencari kebenarannya tempat naga bertapa sekarang ini masih ada dan terdapat di desa pusar tepatnya di bukit pelawi yang sekarang dikenal dengan nama Kubangan Naga, dan di sungai ogan ada goa naga yang terletak di desa saung naga kecamatan baturaja timur dan tembus ke desa saung naga ilir.

Pada zaman dahulu ada raja hendak pergi berburu melawan arus sungai nago dari palembang dan raja itu melihat seekor badak putih lalu dia berhenti di pinggir sungai nago dan dia turun beserta 4 ekor anjing lalu memburu badak putih itu bersenjatakan panah, badak putih menyebrang sungai karena takut diburu, disaat sibuk berburu sang raja ditegur oleh seseorang yang sedang berkelana karena takut buruannya lepas, sang raja tidak memperdulikan teguran orang itu sehingga orang itu tersinggung dan dia menyumpah raja itu dan seluruh yang ada di sekitarnya menjadi batu, termasuk kapal raja dan anjing pun menjadi batu. menurut orang tua, orang yang berkelana itu adalah Si Pahit Lidah dan untuk membuktikan kebenaran cerita ini, aku pergi kesungai nago yang sekarang berubah nama menjadi sungai ogan tepatnya di kelurahan sukaraya kecamatan baturaja timur disana saya menemui dan melihat batu kapal, batu anjing, batu badak yang sedang menyeberang sungai, batu ular dan batu kodok. kate orang tua dulu Raja yang menjadi batu itu berada di dekat batu anjing dan pada zaman belanda batu raja diambil oleh belanda entah dibawa kemana, sama dengan halnya batu tupai yang saat ini berada di SD Negeri 1 Baturaja, itu dulunya berasal dari lokasi yang sama. pada saat itu, murid SD Negeri 1 disuruh guru membuat prakarya dengan bahan napal dan ada sekelompok murid mencari napal di sekitar lokasi tersebut dan menemukan batu tupai tersebut dan batu tupai itu dikumpulkan kesekolah sebagai prakarya mereka dan sampai saat ini, batu tupai itu masih berada di SD Negeri 1 Baturaja.

Dulu disekitar kejadian itu, hiduplah sekelompok manusia dan akhirnya mereka membuat dusun di seberang sungai ogan tempat kejadian itu dan dinamakan Dusun Baturaja. Masyarakat dusun baturaja sebagian besar kerjanya bercocok tanam tapi mengingat lokasi dusun baturaja di lilit sungai ogan, mau tak mau masyarakat membuka lahan diseberang sungai ogan sehingga mereka membuat dusun kecil yang dinamakan Dusun Tanjung Baru. Dizaman penjajahan belanda, tanjung baru dijadikan tempat persembunyian masyarakat karena disana ada suhuman dan sekarang dikenal dengan nama Goa Kelambit, di goa kelambit inilah masyarakat dusun baturaja dan masyarakat dusun tanjung baru bersembunyi untuk menyelamatkan keluarga mereka dan dibentengi oleh para pendekar pendekar baturaja yang sakti. menurut cerita orang tua, goa kelambit itu luar biasa. Beberapa kali saja belanda menjatuhkan bom diatas goa kelambit tapi goa kelambit itu tidak mengalami kerusakan sedikitpun. untuk membuktikan cerita ini, saya pergi ke desa tanjung baru tepatnya di dekat PDAM desa tanjung baru, saya menemui goa kelambit yang menurut saya penuh dengan sejarah.

Waktu berjalan terus sehingga masyarakat dusun baturaja dan tanjung baru semakin banyak dan akhirnya mendirikan kota yang dinamakan Kota Baturaja. hanya itulah yang dapat aku ceritakan tentang asal mula kota baturaja, aku hanya ingat pesan orang tua katanya "amen ngan lah ngerti kele, hala lupe asal kite".
dan perlu kita ketahui adalah yang menjadi batu itu bukan orang baturaja tetapi sebaliknya orang baturaja'lah yang menjadikan Raja itu Batu.

Sumber: http://kisahkotabaturaja.blogspot.com/2016/06/pesan-puyang.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline