ikat ini untuk melindungi tubuh dari kekuatan yang bersifat kanuragan. Ikat kepala ini bisa dilihat di Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH, Jl. Indrapura No.17, Kemayoran, Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60176.
menurut kepercayaan orang dayak selendang kuning ini berguna untuk menolak bala / penyakit. kain ini bisa dilihat di Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH, Jl. Indrapura No.17, Kemayoran, Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60176.
Bahan: 1 liter kaldu ayam 125 ml saos pedas 1 sdt bubuk lada hitam 1 daun salam 1 tangkai daun serai, ditumbuk 400 gram ayam tanpa tulang, sisihkan kulitnya dan cincang 2 sdm bawang goreng Merica Garam Cara membuat: Rebus atau didihkan kaldu ayam di dalam panci besar Bungkus bumbu yang sudah dihaluskan dan lada hitam ke dalam sepotong kain katun dan mengikat dengan tali Masukkan bungkusan bumbu, daun salam, dan serai ke dalam sup dan didihkan selama 10 menit Tambahkan ayam cincang dan didihkan selama 15 menit. Angkat dan buang bungkusan bumbu pedas dari dalam sup Bumbui sup dengan garam dan merica secukupnya. Kemudian taburi dengan bawang goreng. Sumber: Kong Foong Ling “ The Food of Asia ” book
Resep sederhana dari Kalimatan, dimana babi (biasanya babi hutan) merupakan makanan popular dikalangan orang suku Dayak. Bahan: 500 gram daging babi, dipotong dadu sebesar 2 cm 4 buah tomat, dipotong 4-6 kucai atau daun bawang 1 tangkai serai, ditumbuk 250 ml air Bumbu pedas: 4 bawang merah, dikupas dan diiris 4 cabai merah, diiris 1 buah jahe, dikupas dan diiris 1 sdt garam Cara membuat: Buat bumbu pedas dengan cara menggiling atau menghaluskan semua bahan bumbu pedas. Masukkan ke dalam panci dengan bahan-bahan lainnya dan biarkan sampai daging babinya matang dan empuk. Jika kaldu mulai sedikit berkurang, tambahkan saja sedikit air hangat. Sumber: Kong Foong Ling “ The Food of Asia ” book http://1.bp.blogspot.com/-SSrohinpEM0/U-pYpwVnpoI/AAAAAAAAAKE/obKV5N1200o/s1600/Resep%2B%2BBabi%2B%2BRica-Rica%2B%2BDayak.jpg
Singkawang, merupakan nama salah satu wilayah yang terletak di wilayah Kalimantan Barat. Dijuluki juga sebagai Kota Seribu Kelenteng, karena daerah ini merupakan salah satu daerah pecinaan tertua di Indonesia. Sinkawang juga dikenal memiliki sebuah tradisi unik yang telah ada sejak ratusan tahun. Adalah Tatung, atraksi ekstrim yang dilakukan masyarakat Singkawang dengan menusuk-nusuk anggota tubuh dengan benda tajam. Dalam bahasa Hakka/ Khek Tatung berarati orang yang dirasuki oleh roh dewa atau leluhur sehingga memiliki kekuatan supranatural. Tatung hampir memiliki kesamaan dengan debus yang merupakan kesenian bela diri dari Banten. Tradisi Tatung sudah menjadi ciri khas Singkawang sejak lama. Tatung biasanya diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan tahunan masyarakat Tionghoa yaitu Cap Go Meh. Prosesi Tatung biasanya akan di mulai dimana pada tanggal 15 setiap bulannya dalam penanggalan Kalender Tionghoa, seorang Tatung harus berpuasa dari makanan daging alias vege...
1 bungkus agar-agar tanpa warna 600 ml air Pewarna (merah, kuning, ijo) 3 sdm gula pasir Selasih yang uda di rendam Blewah diserut (sy ga pake) Nata de coco Sirup merah/ cocopandan Es batu Cara membuat: - Campur agar+air+gula, msak smp mendidih dan tunggu uapnya hilang, bagi tiga masing2 di tetesi pewarna. Setelah beku serut kasar/ potong-potong dadu. - Penyajian : taruh dalam gelas dgn urutan sirup, agar2 hijau, kuning, merah, nata de coco, dan biji selasih. Tambahkan air+es batu secukupnya.
Bahan-bahan: 250 ml santan 200 gram gula 100 gram kacang hijau 100 ml air 1 liter air 1/2 sendok teh garam Cara Membuat: Kacang hijau direbus, kemudian dihaluskan hingga lembut menggunakan blender. Campurkan santan dan garam, lalu rebus sambil diaduk hingga mendidih. Rebus pula gula dan air. Sajikan kacang hijau dengan kuah santan dan air gula. sumber: https://dapur-teh-enur.blogspot.co.id/2017/09/resep-sari-kacang-hijau-kalimantan-barat.html
Chai Kwe adalah makanan semacam pastel hanya saja kulitnya tidak digoreng, melainkan dibiarkan basah. Kulitnya yang tipis tersebut terbuat dari tepung beras dan topioka yang digiling, dicampur dengan air kemudian digiling dan dibentuk adonan kulit. Sementara isinya bermacam-macam, mulai dari keladi, kucai, daging ayam, udang, sampai bengkuang. Kemudian isi Chai Kwe ini dibalut dengan adonan kulit dan dikukus sampai matang. Sajian Chai Kwe ini biasanya disajikan dalam wadah dari berbahan alumunium yang beralaskan daun pisang. Chai Kwe disusun melingkar sesuai dengan isi Chai Kwe nya sendiri. Penyajiannya disajikan sesaat setelah Chai Kwe ini matang, jadi Chai Kwe disantap selagi panas, fresh from the oven . Pelengkap makan Chai Kwe adalah dengan kecap yang rasanya sedikit asam dan sambal. Chai Kwe dicocol dengan campuran kecap dan sambal, lalu bisa langsung disantap. Berikut ini ada resep cara pembuatan Chai Kwe (Choi Pan) khas Pontianak, antara lain: Bahan-bahan:...
Kiam Ko Kue merupakan cemilan yang khas masyarakat pontianak khususnya dikalangan masyarakat Tionghoa Pontianak. Cemilan yang ini memiliki cita rasa lezat dan digemari semua kalangan umur. Kiam Ko Kue terbuat dari bahan dasar tepung beras. Selain rasanya yang enak cemilan ini juga sangat mudah untuk dibuat, Karena bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembuatannya tidak terlalu susah untuk didapatkan. Berikut ini resep cara pembuatan Kiam Ko Kue khas Pontianak, antara lain: Bahan : 200 gr tepung beras 1 sdm tepung tapioka 600 ml santan 300 gr ayam cincang 1 siung bawang putih 1 sdm saos tiram 3 sdm Kecap Manis Bango garam lada putih bubuk minyak goreng Cara Membuat: Tumis bawang putih sampai harum, masukkan ayam cincang, beri saos tiram dan kecap manis, aduk sebentar. Tambahkan air, garam, dan lada putih bubuk. Masak sampai air menyusut. Dalam wadah campur tepung beras, tepung tapioka, garam dan santan, aduk rata. masukkan adonan dalam ma...