Tongseng "Jamu" Deskripsi Adalah tongseng yang berbahan dasar daging anjing Terkenal dan banyak di jual di daerah Jawa Tengah, D.I.Y, dan Jawa Timur Tongseng ini terkenal karena rasa dagingnya yang khas dan bumbu mericanya yang menghangatkan badan. Tongseng ini juga dipercaya oleh sebagian orang dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu. Namun mungkin tidak semua orang menganggap makanan ini sebagai makanan yang halal, jadi hati-hati ya sebelum mencicipi masakan ini Bahan Daging anjing Bawang merah Bawang putih Lada Cabe rawit Gula merah Garam Penyedap rasa Jahe Lengkuas Daun salam Kecap manis Cara memasak Haluskan bawang merah, bawang putih dan lada Iris halus cabe rawit Tumis bumbu yang sudah dihaluskan dengan minyak secukupnya. Kalau sudah harum masukkan daging anjing, irisan cabai, jahe, lengkuas, dan daun salam. Aduk sebentar, tambahkan air secukupnya, garam dan gula merah Tutup wajan hingga air mulai menyusut dan daging sudah empuk Tanbahkan air...
Perawan Kenes Perawan Kenes adalah Kudapan tradisional nusantara khas Jogjakarta. Perawan Kenes yang berarti "Gadis Genit" merupakan salah satu kudapan favorit Sri Sultan Hamengku Buwono IX dari Kertaton Jogjakarta. Bahan: 1 sisir pisang kepok matang pohon 2 Imbr daun pandan 200 ml santan kental (dari 1 bh kelapa) Garam, gula secukupnya Bilah bambu untuk menjepit Cara Membuat: Kukus pisang kepok hingga matang. Angkat dan kupas kulitnya. Belah pisang membujur, sisipi tengahnya dengan ujung daun pandan, lalu lingkarkan daun tersebut di sekeliling pisang. Buat penjepit dari sebilah bambu dengan panjang 25 cm dan lebar 1 cm . Belah bambu membujur menjadi dua bagian sama rata sampai ± 2 cm dari ujung satunya. Pisang kemudian dijepit dengan bilah bambu tersebut. Pisang yang telah dijepit bilah bambu kemudian diipanggang di atas bara api arang kayu sambil sesekali diolesi areh gurih. Dilakukan berulang sehingga areh meresap pada pisang. Ujung bambu...
BAKPIA KUKUS Bahan Membuat Bahan Kulit Lapisan 1 : • 125 gr tepung terigu protein sedang • 65 gr tepung protein tinggi • ½ sdt garam • 2 sdm gula pasir • 100 ml air • 50 ml minyak goreng Bahan Kulit Lapisan 2 : • 65 gr tepung terigu protein sedang • 25 ml minyak goreng • ½ sdm margarin Bahan Perendam Adonan Kulit : • 150 ml minyak goreng Bahan isi/bumbu kacang hijau : • 125 gr kacag hijau kupas, cuci bersih, rendam 1 jam • 100 gr gula pasir atau sesuai selera • ¼ sdt garam • 50 ml santan kental • 1 lembar daun pandan, dibentuk simpul Langkah Membuat Isi : tiriskan kacang hijau yang sudah direndam lalu kukus selama 30 menit sampai matang dan empuk, kemudian haluskan. Campur dengan gula pasir, santan, daun pandan, dan garam, aduk dengan rata. Masak sambil diaduk hingga kalis. Angkat dan dinginkan. Kemudian sisihkanKulit campur semua bahan lalu aduk dengan rata dan sisihkan. Kulit 1 : panaskan air, masukkan gula pasir. Aduk hingga rata da...
Permainan tradisional asli Jogjakarta: Gobag Sodor Petak Umpet/ Delikan Ingkling Neker/ Kelereng Benthik Dakon Eggrang Bekhel Cublak-cublak suweng Adu Jangkrik Ancak-ancak alis Benthik Cublak-cublak Suweng Dhakon Dhingklik Oglak-aglik Gobag Sodor Jamuran Koko-koko Macanan Ndhog-ndhogan Pasaran Tawonan Tikus-tikusan Ulo-Ulo Dawa Sumber: http://permainan-tradisional-nusantara.blogspot.com/2017/08/permainan-tradisional-diseluruh-pulau.html
Fabel merupakan sebuah cerita yang karakter-karakternya berisi hewan, tumbuhan atau benda tak bergerak yang bisa melakukan aktivitas layaknya manusia seperti makan, minum, berbicara dan berjalan. Asal mula kata fabel sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “fabula” yang mana merupakan gabungan dari kata ‘fari” yang berarti bicara dan “ula” yang berarti singkat atau pendek. Jadi bisa dikatakan fabel itu cerita pendek. Namun, secara global fabel adalah cerita dongen hewan. Dulu cerita fabel tidak begitu dikenal, tapi seiring perjalanan waktu fabel mulai menyebar dari mulut ke mulut sehingga bisa terkenal sekarang ini terutama untuk kalangan para pendongeng. Setiap daerah biasanya memiliki cerita fabel yang menjadi kepercayaan tersendiri misalnya sejarah berdirinya suatu desa karena berasal dari hewan tertentu. Pada cerita fabel biasanya pengarang menjadikan hewan sebagai makhluk hidup utama yang mewakili manusia dalam berbagai kebijakan kehidupan. Pengarah tidak menempatkan toko hew...
Ekspresi merupakan gerak atau raut pada bagian wajah yang menggambarkan perasaan. Ekspresi ini bisa terkait dengan banyak hal terutama saat pentas acara tertentu seperti membaca puisi. Ekspresi dalam membaca puisi perlu disesuaikan dengan temanya. Jika memang temanya sedih maka ekspresi sedih yang dimunculkan, sebaliknya jika tema gembira maka yang ditunjukkan ekspresi bahagian dan gembira. Dengan penggunaan ekspresi yang tepat maka penonton seperti ikut hanyut dalam suasana pembacaan puisi yang mereka dengarkan. Seperti halnya intonasi dan pelafalan, pembaca puisi harus berlatih ekspresi wajah sedari awal agar penampilan yang ditunjukkan maksimal. Latihan berulang-ulang merupakan cara yang paling efektif untuk mendapatkan ekspresi yang sesuai. Jika sudah berhasil mendapatkan ekspresi yang diinginkan, maka selanjutnya tinggal belajar menghayati isi puisi. Cobalah Anda berlatih di depan kaca supaya bisa menilai langsung apakah ekspresi sudah pas atau belum. Jenis-Jenis Eks...
Salah satu alat musik yang memegang perannya dalam kemegahan sebuah pagelaran orkestra adalah Timpani. Satu dari banyak alat musik ritmis harmonis dengan suara menggelegar memang timpani karena efek suara yang keluar cukup besar. Alat musik ini mampu memberikan semangat dalam permainan orkestra. Tapi memainkannya hanya beberapa kali saja karena bunyinya yang begitu luar biasa sehingga dibunyikan ketika mencapai klimaks musik. Walaupun posisinya ada di paling belakang, timpani memiliki pengaruh besar pada pagelaran orkestras. Timpani mampu memberi dorongan ekspresi serta irama kuat terhadap sebuah formasi pada orkestra. Telur Separuh Pada umumnya orang Amerika menyebut timpani dengan istilah Half Egg karena bentuk menyerupai potongan telur. Orang inggris beda lagi, timpani dikenal dengan sebutan ketel drum. Bentuk yang begitu bongsor, timpani selalu diletakkan bagian belakang. Langkah ini dimaksudkan sebagai estetika panggung dan keseimbangan dalam penempatan instrumen....
Jatayu merupakan tokoh protagonis dari wiracarita Ramayana. Dalam ceritanya, Jatayu merupakan seekor burung yang bersahabat dengan Raja Dasarata. Dalam ceritanya, Jatayu melihat Dewi Sita diculik oleh Rawana dan sebagai sahabat Raja Dasarata, Jatayu pun melawan Rawana namun sayang, dalam pertarungannya Jatayu mati. Wayang Jatayu diukir dan dijadikan sebagai wayang golek untuk melihat dan menceritakan kembali cerita Ramayana dimasa sekarang. Dalam ukirannya, wayang Jatayu diukir dengan mulut yang terbuka berbentuk V dikelilingi oleh gigi putih kecil dan mata yang menonjol. Selain itu hiasan kepalanya juga disajikan dengan multi warna. Pada bagian atas sayap diukir sisik yang sangat rumit. Wayang golek Garuda atau Jatayu diberi kain hijau dan digabung dengan kain ukuran segi delapan yang berwarna cokelat, krem dan rok batik biru. 1
" Ragam hias pada kompleks makam Sunan Drajat Abbas, Novida (1981) Ragam hias pada kompleks makam Sunan Drajat. Berkala Arkeologi II No 1, Maret 1981, 2 (1). pp. 24-31. ISSN 02161419 [img] Text 5.Ragam Hias Pada Kompleks Makam Sunan Drajat.pdf Download (4MB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Proses kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa, telah banyak dibicarakan oleh para ahli. Bukti pertama mengenai eksistensi Islam di Jawa adalah nisan kubur Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Leran (Gresik) yang berangka tahun 475 H atau 1082 M. Selanjutnya Islam dikembangkan melalui proses perdagangan dan perkawinan. ITEM TYPE: Article SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta DEPOSITING USER: Balai Arkeologi DIY DATE D...