Budaya Indonesia
213 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Jagung Bose, Makanan Pokok Orang Flores
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Timur

NASI  dan orang Indonesia seperti sejoli yang tak terpisahkan. Saking lekatnya, ada ungkapan yang menyebut 'orang Indonesia belum makan kalau belum menyentuh nasi'. Namun, hal itu sepertinya enggak berlaku untuk orang Flores. Di 'Tajung Bunga' di gugusan Sunda Kecil itu, warganya memiliki jagung sebagai alternatif makanan pokok. Tak menggherankan jika berbagai olahan jagung nan nikmat berasal dari daerah itu. Salah satuya ialah jagung bose. Dari asal usul nama, jagung bose memiliki arti jagung yang dilunakkan. Pembuatannya pun cukup panjang. Biji jagung terlebih dahulu ditumbuk dan dicampur air. Setelah terkelupas, barulah jagung siap dimasak. Biasanya jagung dimasak dengan kacang merah agar kuah jagung nantinya menampakkan warna yang menarik. Kuah jagung bose terbuat dari santan yang sudah melewati tiga kali peras. Tak hanya tampil polos, jagung bose juga kerap dicampur daging se'i. Bahkan, jagung bose juga dimakan sebagai pengganti nasi yang d...

avatar
Roro
Gambar Entri
Glen Mahe, Ritual Ucap Syukur Suku Tana
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Fakta bahwa bumi Flores kaya dengan budaya terlihat dari keragaman tradisi masyarakatnya. Etnis Tana Ai, -satu dari lima etnis di Sikka, misalnya memiliki seremoni Glen Mahe , sebuah ungkapan syukur atas berkat Yang Maha Kuasa. Ratusan warga mendatangi ritual adat yang berada di tengah hutan rimbun berjarak sekira 400 meter dari pemukiman kampung. Glen Mahe dilaksanakan setiap 5 tahun sekali atau lebih, tergantung pada hasil pertemuan yang digelar Tana Puan atau kepala suku bersama Marang (panglima perang) serta ketiga pemimpin suku Wulo, Ketang Kaliraga dan Lewar Lau Wolo. Hasil perundingan tersebut lalu disampaikan kepada warga, atau anak suku, dan bila disetujui maka Glen Mahe akan dilaksanakan sesuai jadwal waktu yang telah disepakati. Glen Mahe sudah dilaksanakan sejak Mahe , pusat ritual adat didirikan sejak tahun 1800-an, gunanya untuk mensyukuri apa yang diperoleh selama kurun waktu tersebut dengan memberikan kurban kepada Ina Nian Tana dan lelu...

avatar
Aze
Gambar Entri
Hel Keta
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Indonesia timur salah satunya, terkenal dengan adat istiadatnya yang masih kental dipegang oleh masyarakat setempat secara turun-temurun dari para nenek moyang hingga kini. Upacara-upacara atau ritual keagamaan dan adat istiadat masih dipegang teguh dan dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Salah satu tradisi yang masih dilakukan bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur, khususnya Kota Kupang dan sekitarnya adalah acara "Hel Keta" bagi para calon pengantin baru yang akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Setiap orang yang ikut dalam acara ini wajib memakai pakaian adat seperti kain beti bagi kaum laki-laki, dan kain tais bagi perempuan. Acara "Hel Keta" merupakan salah satu tahap yang harus dilalui sebelum acara malam adat untuk penyerahan mahar atau dalam istilah di Timor disebut Belis. Setelah itu dilakukan pemberkatan sah di gereja karena mayoritas penduduk asli adalah pemeluk agama Katholik dan Kristen Protestan. Acara ini biasa dilakukan sebagai simbol pertemuan an...

avatar
Aze
Gambar Entri
Tradisi Belis, budaya 'mencekik leher'
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Memberi belis atau mas kawin berupa gading gajah adalah hal lumrah di kalangan masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya di Flores. Pemberian belis menjadi istimewa dan terlihat elit lantaran harganya mahal karena belis berupa gading gajah ini amat jarang ditemukan di NTT. Meski tergolong memeras kocek, tapi mereka beranggapan hal ini mampu melejitkan pamor dan status sosial di mata warga.Memang tradisi penyerahan belis tidak bisa dihindarkan olehnya. Tetapi keharusan menyerahkan belis tak disangkal membuat masyarakat NTT pusing. Dia sampai harus berutang hingga meminta uang kepada orang tua serta menabung jika dia serius ingin menikahi tambatan hatinya. Kebudayaan belis justru ancaman di tengah perekonomian warga NTT makin menghimpit. sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/tradisi-belis-budaya-mencekik-leher-warga-ntt.html

avatar
Aze
Gambar Entri
Weleng Wulang
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Masyarakat di berbagai belahan dunia mempiliki tradisi tersendiri menyambut gerhana bulan, termasuk masyarakat suku Besi yang tinggal di Beo Wajur, Desa Wajur, Kolang, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).  Hingga tahun 1980-an, suku Besi yang memiliki bahasa Manggarai dengan dialek Kolang ini menyebut gerhana bulan dengan sebutan Weleng Wulang. Hingga tahun tersebut, Bahasa Indonesia belum lazim dipakai oleh masyarakat.  Tradisi Weleng Wulang ini merupakan tradisi masyarakat suku Besi untuk menyambut gerhana bulan dengan penuh kegembiraan. Mereka akan melakukan ritual adat dan melaksanakan tradisi menabuh gendang dan gong di rumah adat kampung setempat.  Saat menabuh gendang dan gong, semua anggota suku berkumpul dan dimpimpin oleh sang kepala suku. Menurut kepercayaan leluhur Suku Besi dan suku-suku lain di kawasan Kolang, “weleng wulang” atau gerhana bulan tidak membawa bahaya bagi...

avatar
Aze
Gambar Entri
Upacara Adat Reba Ngada
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Pesta Adat Reba adalah sebuah Kegiatan kebudayaan masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Upacara adat tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut pergantian tahun. Salah satu ciri khas dari festival budaya ini adalah memakan ubi bersama-sama dan dengan diiringi tarian adat suku bena bernama Besa Uwi. Pesta Reba biasanya diselenggarakan pada bulan Desember hingga Februari. Namun, puncak acara Pesta Reba akan diselenggarakan pada pertengahan Januari, yakni pada tanggal 14-16 Januari di setiap tahunnya. Kapan Adat Reba Dilangsungkan? Pesta Reba dapat anda saksikan di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Provinsi NTT, yang dalam kegiatannya melibatkan beberapa kecamatan, yaitu Aimere, Bajawa, Jerebu`u, Mataloko, dan So`a. Setiap kecamatan yang ikut serta dalam upacara adat khas flores ini akan bergiliran menjadi tuan rumah setiap tahunnya, hal ini ditujukan agar setiap kecamatan diberi kehormatan dan memiliki peran secara adil. Rangkaian Kegiatan Adat Reba Sebelu...

avatar
Aze
Gambar Entri
Peting Ghan Nalun Weru
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Tradisi Peting Ghan Nalun Weru merupakan tradisi yang dilakukan oleh orang Manggarai Timur yang berlokasi di Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur. ujung Barat Pulau Flores, saya beranjak dari rumah di Kota Waelengga menuju ke Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Peting Ghan Nalun Weru", Ritual Sakral Suku Nggai di Flores", https://travel.kompas.com/read/2018/04/23/064200627/-peting-ghan-nalun-weru-ritual-sakral-suku-nggai-di-flores . Penulis : Kontributor Manggarai, Markus Makur Editor : I Made Asdhiana di ujung Barat Pulau Flores, saya beranjak dari rumah di Kota Waelengga menuju ke Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Peting Ghan Nalun Weru", Ritual Sakral Suku Nggai di Flores", https://travel.kompas.com/read/2018/04/23/064200627/-peting-ghan-nalun-weru-ritual-sakral-suku-nggai-di-flores . Penulis : Kontributor Manggarai, Marku...

avatar
Aze
Gambar Entri
Penti
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Banyak masyarakat dari berbagai suku di Indonesia yang mewujudkan rasa syukur mereka dalam bentuk upacara adat. Rasa syukur ini mereka panjatkan atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada mereka seperti panen yang berlimpah, kelahiran anak, rumah baru, dan lain sebagainya. Masyarakat Desa Goloni di kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur juga punya satu tradisi pengucapan rasa syukur, yaitu ritual penti. Ritual penti di flores merupakan pesta upacara sebagai wujud syukur atas hasil panen yang berlimpah. Hasil panen masyarakat Desa Goloni di Flores berupa kopi, vanili, cengkeh, dan juga padi. Ritual penti pada masyarakat Goloni di Flores NTT diselenggarakan setiap tahun. Ritual penti terus dipertahankan sampai sekarang. Masyarakat di Flores percaya jika mereka lalai menyelenggarakan penti, mereka akan terkena suatu musibah atau nasib buruk.   Ritual penti pada masyarakat Desa Goloni di Flores NTT juga digelar sebaga...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ritual Kapu Agu Naka
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Dibalik keanehan binatang Komodo yang hidup di bumi Congka Sae, sebutan untuk bumi Mangggarai Raya, tersimpan berbagai keunikan tradisi dan budaya masyarakat yang secara turun temurun diwariskan. Selain Tari Caci yang sudah terkenal di kalangan masyarakat Manggarai Raya, ada tradisi-tradisi yang terus diupacarakan di rumah-rumah adat di seluruh Manggarai Raya. Salah satu tradisi itu adalah Tradisi “Kapu Agu Naka”. Salah satu suku di Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangka, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat menggelar ritual “Kapu Agu Naka”. Kapu artinya pangku dan Naka artinya, riang. Kapu agu Naka diartikan memangku seseorang dengan penuh riang atas berbagai keberhasilan, baik memberikan keturunan yang berkembang banyak maupun kesuksesan dalam menggarap sawah, kebun dan sekolah. Warisan leluhur ini harus dilaksanakan oleh keturunan dalam kehidupan masyarakat Manggarai Raya. Uniknya, ritual ini digelar untuk menghormati leluhur yang telah b...

avatar
Aze