Masyarakat di berbagai belahan dunia mempiliki tradisi tersendiri menyambut gerhana bulan, termasuk masyarakat suku Besi yang tinggal di Beo Wajur, Desa Wajur, Kolang, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hingga tahun 1980-an, suku Besi yang memiliki bahasa Manggarai dengan dialek Kolang ini menyebut gerhana bulan dengan sebutan Weleng Wulang. Hingga tahun tersebut, Bahasa Indonesia belum lazim dipakai oleh masyarakat.
Tradisi Weleng Wulang ini merupakan tradisi masyarakat suku Besi untuk menyambut gerhana bulan dengan penuh kegembiraan. Mereka akan melakukan ritual adat dan melaksanakan tradisi menabuh gendang dan gong di rumah adat kampung setempat.
Saat menabuh gendang dan gong, semua anggota suku berkumpul dan dimpimpin oleh sang kepala suku.
Menurut kepercayaan leluhur Suku Besi dan suku-suku lain di kawasan Kolang, “weleng wulang” atau gerhana bulan tidak membawa bahaya bagi warga kampung melainkan memberikan tanda-tanda rezeki dalam kehidupan masyarakat.
Weleng Wulang juga dipercaya membawa tanda-tanda kebaikan dan keberhasilan dalam usaha dan mengolah lahan pertanian.
Wujud dari tanda-tanda alam itu disambut dengan penuh kegembiraan oleh seluruh warga suku di kawasan Kolang dengan melantunkan nyanyian (mbata) sambil menabuh gendang dan memukul gong adat.
sumber :https://regional.kompas.com/read/2018/11/23/12231181/weleng-wulang-tradisi-suku-suku-di-ntt-sambut-gerhana-bulan-yang-mulai
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang