Bahan-bahan 1 buah terong ungu ukuran besar 1/2 gelas kacang tanah sangrai. Gerus kasar Secukupnya: Cuka, garam, penyedap rasa 2 buah Rawit Langkah Panggang terong dengan api kecil sambil sesekali dibolak bali agar matang merata. Bila terlihat sedikit gosong dipermukaan luar. Angkat terong Belah terong sampai terbuka. Hancurkan dengan sendok, tambahkan kacang, cuka, garam dan penyedap rasa. Aduk hingga rata Beri tambahan rawit sesuai selera. Cek rasa....
Bahan-bahan 17 buah â¡Bahan A : 120 ml air hangat 3 sdm gula pasir 1 sdt ragi instant â¡Bahan B : 200 gr tepung Cakra 50 gr tepung Segitiga â¡Bahan C : 50 gr margarin Sejumput garam Isi : Secukupnya chocochip Langkah 17 buah Campur jadi satu bahan A, biarkan berbuih (sekitar 5-10 menit). Sisihkan ...
Bahan-bahan Bahan Baku: 1 butir telur ayam 4 siung bawang putih 1 sdt kecap asin secukupnya minyak goreng sejuput merica Langkah Prepare bahan baku Panaskan minyak secukupnya, lalu goreng bawang hingga keemasan. Setelah itu angkat beserta minyaknya & letakan di mangkuk. Setelah panaskan minyak secukupnya kembali, lalu buat telor ceplok. Gunakan api kecil agar tidak goson...
Bahan-bahan 4 ekor ikan nila segar 1 bh jeruk nipis 2 sdm kecap manis Secukupnya minyak untuk menumis Bumbu Halus : 6 siung bawang merah 3 siung bawang putih 1 sdt ketumbar 1 bh kunyit ukuran telunjuk 1 ruas jari jahe 10 bh cabai rawit (bisa ditambah kalau suka pedas) 5 bh cabai merah keriting Secukupnya gula dan garam Langkah 1. Cuci bersih ikan nila kemudian belah beri perasan jeruk nipis dan garam diamkan -/+ 10 menit. Goreng ikan agar ketika di bakar tidak hancur. 2. Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum beri kecap manis, Koreksi rasa. Tambahkan garam dan gula lagi bila diperlukan. 3. Lumuri ikan yg sudah digoreng tadi dengan bumbu tumis. Diamkan dalam kulkas selama 15menit agar bumbu meresap. 4. Panggan...
Bahan-bahan bahan cakwe: 150 g tepung terigu(me:250g) 2 siung bawang putih, dparut(asli tdk pake) 1 butir telur utuh 1/4 sdt garam 1/4 sdt baking powder 1/2 sdt royco 1/2 sdt ragi instan 2-3 sdm minyak goreng(me:2) secukup'a air bahan cuko: 6 cabai merah 6 cabai rawit merah(me skip) 150-200 ml air (me 200ml) 2 sdm gula pas...
Gema alat musik tradisional berirama memulai rintai pengawa bumai betaun . Inilah siklus berladang menurut masyarakat Dayak Suku Iban, Sungai Utik, Kalimantan Barat. Luas wilayah mereka sekitar 9.000 hektar terbagi dalam beberapa bagian. Ada hutan lindung, hutan cadangan air, dan hutan produksi atau biasa untuk berladang. Tanah to indae kitae , Kata-kata itu bermakna, tanah adalah ibu kita. Ia memberikan makan sehari-hari. Tanpa tanah, tak ada hidup bagi masyarakat adat Sei Utik. Pemanfaatan lahan, katanya, tak boleh dengan serakah. Bumi bisa marah. Harus disesuaikan dengan kebutuhan kita. Masyarakat adat Sei Utik memiliki aturan tradisi untuk membuka lahan dengan membakar lahan. Namun, bakar bukan sembarang bakar. Ada ngesunsur aie, merupakan aktivitas membersihkan segala hama penyakit yang akan merugikan ladang. Mulanya mereka akan pergi ke hulu ladang. Merekan akan melakukan penyembuhan tanah sebelum nyintu tanah . Sekitar 5-10 orang berkumpul upacara acara adat...
Dikisahkan, ada seorang nelayan don keluarganya tinggal dekat sungai di kota Sintang, Kalimantan Barat. Kehidupan mereka sungguh sangat sederhana. Bahkan, dapat dikatakan serba kekurangan. Sehari-hari nelayan itu menangkap ikan di sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Apabila sedang mujur, banyak ikan yang dapat dibawa pulang. Sebaliknya, tak jarang ia kembali ke rumah dengan tangan hampa. Suatu ketika, nelayan itu keluar dari rumah hendak memancing ikan. Dibawanya dua buah pancing yang biasa digunakan. Tujuannya, satu pancing sebagai cadangan jika satu pancing lagi putus. Dengan semangat ia mendayung perahu menuju sungai. Ia begitu berharap bahwa hari ini merupakan hari keberuntungannya. Pancing diberi umpan dan dilemparkan ke salah satu bagian sungai yang menurutnya banyak terdapat ikan. Matahari telah tinggi, teriknya hingga menembus kulit. Sungguh panas hari itu melebihi biasanya. Sudah lama ia menunggu, tetapi tidak didapatinya satu ekor ikan pun. Namun, ia te...
Bukit Kelam merupakan salah satu obyek wisata alam yang eksotis di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia. Bukit yang telah menjadi Kawasan Hutan Wisata ini memiliki panorama alam yang memesona, yaitu berupa pemandangan air terjun, gua alam yang dihuni oleh ribuan kelelawar, dan sebuah tebing terjal setinggi kurang lebih 600 meter yang ditumbuhi pepohonan di kaki dan puncaknya. Dibalik pesona dan eksotisme Bukit Kelam, tersimpan sebuah cerita yang cukup menarik. Konon, Bukit Kelam dulunya merupakan sebuah rantau.[1] Namun, karena terjadi suatu peristiwa, maka kemudian rantau itu menjelma menjadi Bukit Kelam. Bagaimana kisahnya sehingga rantau itu menjelma menjadi bukit yang indah dan memesona? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Legenda Bukit Kelam berikut ini. * * * Alkisah, di Negeri Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia, hiduplah dua orang pemimpin dari keturunan dewa yang memiliki kesaktian tinggi, namun keduanya memiliki sifat yang berbeda. Yang pertama bern...
Rumah Adat Baluk Rumah adat Baluk adalah rumah suku dayak Bidayuh. Bentuknya jika dilihat sangat berbeda dibandingkan dengan rumah adat suku-suku dayak lainnya. Rumah adat ini difungsikan oleh masyakat Suku Dayak Bidayuh dalam acara ritual tahunan (nibak’ng) setelah usai musim menuai padi dan untuk menghadapi musim penggarapan ladang tahun berikutnya. Biasanya jatuh pada tanggal 15 Juni. Bentuknya bundar dan berdiameter kurang lebih 10 meter dengan ketinggian kurang lebih 12 meter dan disanggah sekitar 20 tiang kayu dan beberapa kayu penopang lainnya serta sebatang tiang digunakan sebagai tangga yang menyerupai titian. Makna dibalik ketinggian bangunan rumah adat ini adalah menggambarkan kedudukan atau tempat Kamang Triyuh yang harus dihormati. https://www.silontong.com/2018/08/15/rumah-adat-kalimantan-barat/