1
7.258 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Adat Ngalaksaka
Ritual Ritual
Jawa Barat

  Ngalaksa merupakan upacara tradisional masyarakat Sunda yang dilaksanakan berhubungan dengan kesuburan lahan pertanian. Upacara ini merupakan ungkapan kepercayaan lokal masyarakatnya terhadap Nyi Pohaci dan Karuhun (roh-roh nenek moyang). Nyi Pohaci adalah nama lain dari Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi kesuburan. Setiap musim panen kita bisa melihat tarian Rengkong pada event upacara adat Ngalaksa yang diiringi dengan tarian tradisional Ngalaksa yang diadakan setiap bulan Juni. Upacara adat Ngalaksa adalah sejenis upacara membawa padi ke lumbung, rengkong adalah sebuah gandar untuk membawa beras yang berlubang. Di dalam tarian rengkong gandar dibawa oleh orang-orang sambil berjalan menari ke lumbung padi. Saat orang-orang berjalan menuju lumbung padi, lubang yang ada di dalam gandar menghasilkan bunyi musik yang memiliki ritme yang sama dengan orang yang berjalan mengikuti upacara tersebut. Masyarakat Rancakalong menggelar upacara adat Ngalaksa ini selama 1 m...

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
Situs Batujaya ( candi Jiwa )
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

  Di kawasan situs Batujaya terdapat peninggalan dari masa klasik. Kawasan Batujaya mencakup wilayah yang cukup luas yaitu sekitar 5 km2, terbentang pada koordinat 06°02’52,10” - 06°03’34,17” Lintang Selatan dan 107°09’01,00” - 107°09’05,91” Bujur Timur. Secara administratif kawasan ini termasuk di wilayah Desa Segaran Kecamatan Batujaya dan desa Telagajaya Kecamatan Pakisjaya. Situs berada tidak jauh dari dari garis pantai utara Laut Jawa, pada areal persawahan dan sebagian pada areal pemukiman penduduk. Di sebelah selatan situs terdapat aliran Sungai Citarum. Sungai dan persawahan tidak pernah mengalami masa kering. Sepanjang tahun basah oleh genangan dan air resapan. Penelitian di kawasan situs Batujaya dimulai tahun 1975-1976 berupa penelitian penjajagan. Selanjutnya pada 1984 dilakukan penelitian (ekskavasi) oleh Jurusan Arkeologi, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI). Sejak itu kemudian dilakukan...

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
Leuit Warga
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Leuit warga adalah tempat penyimpanan padi kering atau pocong (sebutan padi kering yang telah diikat) milik warga. Bangunan ini memiliki ciri-ciri fisik berbentuk panggung yang memiliki kolong. Bangunan ini juga berbentuk segi lima. Bangunan ini terbuat dari kayu, dengan dinding yang dilapisi bambu dan beratapkan ijuk. Pada bagian atap depan terdapat sebuat pintu kecil yang berguna untuk memasukkan dan mengeluarkan pocong. Leuit di desa ciptagelar rata-rata memilik tiga hingga empat kaki. Jumlah kaki leuit berdasarkan besar atau kecilnya leuit tersebut. Bangunan ini tidak ditemukan paku, baut dll seperti halnya bangunan di kota biasanya. Bangunan ini hanya mengkolaborasikan kayu, bambu dan ijuk saja dalam pembuatannya. Setiap warga di desa ciptagelar wajib memiliki leuit. Satu keluarga bisa memiliki 2, 3 atau lebih leuit. Hal tersebut berdasarkan dari kondisi ekonomi dari warga tersebut. leuit warga terletak dalam suatu kawasan sehingga tidak berdampingan dengan rumah mereka...

avatar
Nikita
Gambar Entri
Leuit Si Jimat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Setiap kali berpindah pusat pemerintahan, warga selalu membawa serta lumbung komunal yang dijuluki leuit Si Jimat. Lumbung tua yang menjamin ketersediaan pangan warga itu saat ini ditempatkan tepat di samping Imah Gede Ciptagelar. Warga bisa meminjam benih padi dari leuit Si Jimat tanpa bunga. Kehadiran lumbung atau leuit yang terbuat dari bambu dengan atap dari ijuk , namun ada yang unik dari leuit si jimat ini, terdapat ukiran – ukiran yang unik di dinding leuit Si Jimat yang  menjadi ciri khas Kampung Ciptagela, misalnya terdapat ukiran kerbau dan sejenis rumput - rumputan. Dari lumbung-lumbung itu, status sosial warga bisa dibaca. Semakin kaya seseorang, maka semakin banyak leuit yang dimiliki. Abah Ugi, misalnya, memiliki 21 leuit pribadi dan 7.000 leuit komunal. Demi keberlangsungan ketersediaan pangan, warga Ciptagelar dilarang memperjualbelikan padi lokal dan apapun olahan yang terbuat dari beras. Dengan sistem ini, warga tidak pernah kekurangan p...

avatar
Cuiichoco
Gambar Entri
Imah Rurukan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

  Ketika kita sampai di desa adat Ciptagelar kita akan menemukan sebuah rumah yang berbeda dengan rumah lainnya yang ada disana, rumahnya lebih besar dan lebih bagus dan berlantai dua , bangunan tersebut merupakan imah abah atau sering disrbut imah rurukan. Semua orang yang datang apakah itu pelancong, para pendaki yang hendak menjelajah Halimun, mahasiswa peneliti atau rombongan studi tour diharuskan untuk menemui abah di rumahnya untuk menyampaikan tujuan kedatangan mereka ke Ciptagelar Setiap tamu yang datang tidak bisa dengan leluasa memasuki imah rurukan atau imah abah tanpa adanya izin dari abah sendiri. Di imah rurukan atau imah abah kita hanya bisa mendatangi atau melihat ruangan depan saja, tempat abah menerima tamu atau singgasana abah diletakan. Sama seperti rumah kebanyakan disana, imah rurukan atau imah abah ini didingnya terbuat dari bilik bambu (awi), atapnya terbuat dari injuk, lantainya terbuat dari kayu, akan tetapi ada yang membedakan y...

avatar
Cuiichoco
Gambar Entri
Pangkemitan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Pangkemitan adalah satu bangunan yang terdapat di desa adat ciptagelar yang terbuka,  terbuat dari bilik bambu (awi), atapnya terbuat dari injuk, lantainya terbuat dari kayu, akan tetapi ada yang membedakan yaitu untuk tiang rumahnya terbuat dari kayu juga. Pangkemitan ini merupakan tempat orang menunggu atau menemani abah ugi sedang membutuhkan sesuatu. Dalam praktikya setiap orang yang menunggu digilir dari 568 kampung Setiap harinya atau dengan kata lain ada pembagian shift. Pembagian shiftnya diatur oleh rorokan jero (sesepuh)    

avatar
Cuiichoco
Gambar Entri
Podium
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Sama seperti fungsi podium kebanyakan, podium yang terdapat di desa adat Ciptagelar ini merupakan tempat pidato abah ugi pada warga kasepuhan, pada saat – saat tertentu. Podium merupakan salah satu bangunan yang terdapat di desa adat ciptagelar yang terbuka,  terbuat dari bilik bambu (awi), atapnya terbuat dari injuk, lantainya terbuat dari kayu, akan tetapi ada yang membedakan yaitu untuk tiang rumahnya terbuat dari kayu juga.  

avatar
Cuiichoco
Gambar Entri
Ajeng Siaran dan Perpustakaan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Meskipun Ciptagelar terkenal dengan kampung adat, akan tetapi disana bisa masuk teknologi atau bisa dikatan kalau Ciptagelar ini adalah kampung adat yang peduli dan sadar dengan kemajuan teknologi. Meski kampung Ciptagelar berada jauh dari kehidupan kota yang hingar bingar dengan teknologi, bukan berarti masyarakat terasing dari kemajuan zaman. Listrik, televisi, radio, handphone dan internet bukanlah istilah asing disini. Semua fasilitas tersebut dikembangkan sendiri oleh masyarakat Ciptagelar. Ini terbukti dengan adanya ajeng siaran dan perpustakaan atau disebut dengan Ciagatv.  Cigatv merupakan salah satu bangunan yang berfungsi sebagai tempat siaran tv dan radio yang menyiarkan tentang seluruh budaya lokal Ciptagelar. Cigatv ini juga merupakan salah satu bangunan yang didingnya terbuat dari tembok, akan tetapi untuk atapnya tetap terbuat dari injuk, karena di desa adat Ciptagelar pantang untuk membuat atap selain dari injuk atau daun – daunan....

avatar
Cuiichoco
Gambar Entri
Mushola
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

  Seperti di desa adat lainnya di Citagelar juga terdapat tempat beribadah yaitu mushola, tempat beribadah orang – orang muslim. Mushola ini juga merupakan salah satu bangunan di Ciptagelar yang dindingnya terbuat dari tembok, akan tetapi untuk atapnya tetap terbuat dari injuk, karena di desa adat Ciptagelar pantang untuk membuat atap selain dari injuk atau daun – daunan

avatar
Cuiichoco