Kain balapak atau kain bacatua merupakan kain songket yang berasal dari Pandai Sikek Sumatera Barat. Kalau menyebut Pandai Sikek, tentu ingat songket. Pandai Sikek sudah identik dengan songket. Namun orang Pandai Sikek nya sendiri tidak menyebutnya songket tetapi tenun, sebab yang dimaksud adalah benang katun dan benang mas yang ditenun dengan tangan, diatas alat yang bernama panta sehingga menjadi kain, yang kemudian kita kenal dengan nama kain balapak atau kain bacatua yang dipakai pai baralek, yaitu pada pesta perkawinan. Benang katun dan emas ditenun dengan tangan di atas alat yang disebut panta, menghasilkan kain balapak atau kain bacatua yang dipakai Pai Baralek, yaitu pada pesta perkawinan dan pada setiap upacara adat. Dengan kata-kata adat Minangkabau diabadikan dalam nama-nama motifnya, kain tenun ini merupakan pakaian raja-raja, datuk-datuk dan puti-puti. Bagi orang Minangkabau, yang menyebut diri mereka sebagai orang yang beradat, kain tenun adalah bagian...
Naskah kuno milik Kesultanan Inderapura, Pesisir Selatan, pertama kalinya akan diperlihatkan kepada khalayak ramai Sumatera Barat dalam pameran yang digelar UPTD Museum Nagari Adityawarman Padang, Selasa (23/9) mendatang. Kepala UPTD Museum Nagari Adityawarman Padang, Noviyanti, di Padang, Ahad, mengatakan kerja sama dengan keturunan Kesultanan Inderapura untuk memamerkan naskah kuno tersebut bertujuan memberikan pembelajaran kepada pelajar serta memperluas wawasan masyarakat terkait pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam naskah-naskah tersebut. Ia mengatakan, naskah milik keturunan Kesultanan Inderapura tersebut akan menjadi maskot dalam pameran kali ini. Selain naskah itu, masih ada 61 naskah kuno lain yang akan dipamerkan diantaranya 12 Al Quran kuno, kemudian naskah tentang kumpulan hadist, ilmu tauhid, fiqih, syair, nazam, tambo, kaba dan beberapa naskah lain. "Kami juga akan menggelar diskusi tentang naskah kuno ini," katanya. Pembicara yang aka...
Pada zaman dahulu kala terdapat sebuah desa yang tenang. Penduduknya pun beragam mulai dari petani, nelayan, ataupun pedagang. Letak desa ini berada di sekitar pesisir pantai di Sumatera Barat. Pemandangan indah dapat dilihat ketika sore hari menjelang. Di desa yang tenang itu hiduplah seorang Ibu yang sudah cukup tua dan seorang anak laki-lakinya. Anak itu bernama Malin Kundang, ia memiliki tanda lahir di tangannya. Malin hanya hidup bersama Ibunya, karena telah lama ditinggal Ayahnya yang berlayar dan tidak kembali lagi. Ibunya setiap hari bekerja dengan keras untuk memenuhi segala kebutuhan hidup mereka berdua. Hari-hari mereka lewati bersama. Tidak terasa Ibu Malin semakin tua dan Malin telah beranjak dewasa. Malin yang dewasa berusaha menggantikan Ibunya bekerja. Ia bekerja apapun yang penting adalah ia dapat mendapatkan upah. Upah yang tidak mencukupi kehidupan Malin...
Iyo mandaki ka Gunuang Padang Ondeh manurun nak manyubarang Tuan nan surang tak kunjuang hilang Iyo siang malam tabayang-bayang Ditampi bareh ditampi Ditampi badadak juo Diganti alah diganti Yo nan lamo takana juo Iyo lah dakek jalan Kurinci Jauah lah jauah ka Mukomuko Iyo lah sansai badan mananti Ondeh nan dinanti tak kunjuang tibo Ditampi bareh ditampi Ditampi badadak juo Diganti alah diganti Yo nan lamo takana juo (Ciptaan (?), Dipopulerkan oleh Lily Syarief, 1960 ) ©ourtesy of https://laguminanglamo.wordpress.com/
Sambiloto merupakan tanaman herbal yang sudah digunakan sejak dulu untuk mengobati berbegai penyakit. Tanaman yang memiliki nama latin Green chiretta berasal dari negara India dan Srilangka. Saat ini tanaman ini tumbuh subur di berbagai daerah tropis seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan beberapa negara di Benua Amerika. Daun sambiloto bisa digunakan sebagai obat untuk menurunkan panas badan, memperlancar air seni, obat sakit perut, dan untuk mengobati kencing manis. Dalam sebuah penelitian air hasil rebusan daun sambiloto bisa digunakan untuk menurunkan kadar gula sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid .
Pacu Anjiang ini adalah olahraga balapan anjing. Pacu Anjiang merupakan olahraga yang di gemari masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota. Pacu Anjiang dilaksanakan biasanya pada 17 Agustus atau lomba yang diadakan oleh perkumpulan masyarakat. Pacu Anjiang merupakan adu balapan untuk Anjing yang sampai garis finis duluan, di garis finis ada babi (ciliang /kondiak) sebagai pemacu anjing untuk berlari kencang. Panjang arena balapan untuk anjing nya berlari sekitar kurang lebih 50 m. Olahraga masyarakat yang satu ini masih kurang di kenal oleh masyarakat luas, terutama generasi muda baik itu di dalam maupun di luar Kab. 50 Kota dan Payakumbuh. Sumber: https://www.infosumbar.net/artikel/5-olahraga-tradisional-minangkabau-yang-masih-ada-sampai-sekarang/
Baburu adalah olahraga yang ada di seluruh daerah di Sumatera Barat, termasuk Mentawai. Baburu biasanya dilakukan di perbukitan yang memiliki hutan yang masih lebat. Konon olahraga baburu awalnya di lakukan memenuhi kebutuhan makan, dan untuk mencari hama perusak yang merusak pertanian masyarakat, tapi saat sekarang ini baburu sudah di jadikan olahraga bahkan juga sudah ada di lombakan. Baburu yang masih ada sampai sekarang biasa nya baburu babi (ciliang/kondiak). Baburu merupakan suatu olahraga yang melambangkan gotong royong masyarakat Sumbar, karena biasa nya di daerah lain orang berburu dengan menggunakan senapan atau senjata tajam, sedangkan di Sumbar dengan bekerja sama dan di bantu oleh anjing untuk menangkap buruan. Menurut beberapa laki-laki Minangkabau, baburu merupakan ajang eksistensi diri bagi sebagian laki-laki. Sumber: https://www.infosumbar.net/artikel/5-olahraga-tradisional-minangkabau-yang-masih-ada-sampai-sekarang/
Selaju sampan (Balap Dayung Sampan) adalah salah satu budaya khas Pesisir Minangkabau, olahraga ini biasa nya di adakan di daerah Padang, dan Pesisir Selatan, tapi saat sekarang ini sudah banyak daerah darek juga mengadakan Selaju Sampan yang sesuai dengan tradisi daerah masing-masing. Selaju Sampan di Sumatera Barat memiliki sampan yang berbeda-beda, baik itu dari corak atau teknik nya, seperti di Padang, terkenal dengan Sampan Naga dan genderang gendang nya, dan daerah Pesisir Selatan dengan 12 pemainnya. Selaju sampan biasa nya di adakan sebagai pada kegiatan pasca lebaran atau 17 agustusan, bahkan di peringatan hari jadi daerah tersebut. Sumber: https://www.infosumbar.net/artikel/5-olahraga-tradisional-minangkabau-yang-masih-ada-sampai-sekarang/
Pacu itiak adalah olahraga tradisional asli Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang sudah dijadikan tradisi sejak tahun 1028. Pacu itiak diklaim sebagai satu - satunya di dunia. Olahraga ini bermula dari masyarakat di kanagarian Aur Kuning, Sicincin, dan Padang Panjang yang memelihara itiak sambil bertani. Itiak tidak hidup di kandang saja melainkan di gembala di sawah-sawah mereka. Saat menghalau itiak dari arah atas ke bawah, maka ada kecenderungan itiak untuk tidak semata berjalan atau berlari, mereka terbang laying ke arah bawah. Dari sinilah muncul ide untuk melangsungkan pacu itiak . Masyarakat Limapuluh Kota mulai melatih para itiak untuk dapat terbang tinggi dan kemudian diikutsertakan dalam ajang lomba pacu itiak yang diselenggarakan guna menghilangkan kejemuan dan kepenatan para petani. Dari waktu ke waktu berbagai cara dilakukan guna membuat itiak dapat terbang di daerah dataran, bukan dari daerah yang tinggi ke daerah rendah....