Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang kaya budaya, termasuk dalam menyambut datangnya hari kemenangan Umat Islam pada 1 Syawal. Salah satu tradisi yang masih berlangsung dalam penyambutan Idul Fitri tersebut adalah Grebeg Syawal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Grebeg Syawal merupakan salah satu dari tiga Grebeg yang dilaksanakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam satu tahun. Grebeg pertama adalah Grebeg Mulud yang dilaksanakan pada Maulid Nabi. Grebeg Kedua adalah Grebeg Syawal. Sedangkan grebeg ketiga adalah Grebeg Besar pada Hari Raya Idul Adha. Dimana berdasarkan catatan sejarah, Upacara Grebeg ini pertama kali diperkenalkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I saat keluar istana membagikan gunungan kepada rakyatnya. Kemudian upacara tersebut dilangsungkan turun temurun sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah SWT dan Hajad Dalam atau sedekah serta kedermawanan Sultan kepada rakyatnya. Grebeg Syawal dilaksanakan setelah Shalat ‘Ied di sekitar Alun...
Konon menurut cerita yang dimitoskan oleh masyarakat Yogyakarta Selatan, terjadilah suatu peristiwa yang sangat menakjubkan. Yakni terjadinya sungai Gajah Wong pada zaman kerajaan Mataram yang diperintah oleh Raja Sultan Agung. Kali Gajah Wong adalah sebuah kali yang terletak ditengah-tengah kota kecamatan Kotagede. Panjang kali ini tak lebih dari 20 kilometer. Pada abad ketujuhbelas, kali ini merupakan kali yang kecil. Masyarakat di situ menyebutnya sebuah kalen, yang artinya kali kecil. Dan kebetulan airnyapun hanya gemercik mengalir sedikit sekali. Pada suatu hari Sultan memanggil seorang Pawang Gajah. “Pawang, cobalah kau mandikan gajah itu hingga bersih”. “Oh…. hamba akan kerjakan kehendak Gusti Sultan,” jawab Pawang. “Di kali sana, yang airnya bening sekali,” sabda Sultan lagi. “Demi Sultan, akan segera kukerjakan perintah ini”. Tetapi mana mungkin, kali ini...
Abdi dalem adalah seluruh pegawai atau karyawan keraton, yang umumnya tinggal di sekitar keraton. Pakaian mereka terdiri dari dua macam, yakni Sikep Alit dan Langenarjan . Perangkat pakaian Sikep Alit terdiri dari kain batik sawitan , baju hitam dari bahan laken (dengan kancing dari tembaga atau kuningan yang disepuh emas, berjumlah 7 hingga 9 buah), penutup kepala destar , keris model gayaman (diletakan di peinggang sebelah kanan belakang), selop hitam, topi pet hitam dengan pasmen emas. Pakaian model ini dikenakan untuk keperluan sehari-hari. Sementara pakaian model Langeran merupakan seperangkat pakaian dengan perlengkapan kain batik, baju bukakan yang yang dibuat dari bahan laken warna hitam, kemeja putih dengan kerah model berdiri, destar sama dengan model pakaian Sikepan Alit , keris model ladrangan atau gayman , dipakai di pinggang sebelah belakang kanan, dasi...
Candi Sambisari ditemukan oleh seorang petani ketika sedang mencangkul tanah pada tahun 1966. Kondisi Candi Sambisari pada waktu ditemukan masih tertimbun oleh pasir dan bebatuan lahar Gunung Merapi sedalam 6,5 meter. Candi ini terletak di Dusun Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Kompleks Candi Sambisari terdiri dari satu candi induk dan tiga candi perwara, dengan tiga halaman bertingkat yang dikelilingi oleh tembok. Candi induk menghadap ke arah barat dan terdapat satu bilik candi yang berisi lingga-yoni. Relung di ketiga dinding candi berisi arca Durga di sebelah utara, arca Ganesa di timur, dan arca Agastya di selatan. Di luar candi terdapat lantai selasar yang dibatasi pagar langkan. Pada lantai selasar terdapat 12 umpak yang terdiri dari delapan berbentuk bulat dan empat berbentuk persegi. Delapan buah lingga semu terdapat di halaman candi. Selama ekskavasi, banyak temuan yang ada pada candi ini, seperti arca Mahakala dan sebuah arca Nandis...
Candi Kedulan terletak di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Kedulan berada di tanah kas desa di Bulak Perung. Secara geografis candi ini terletak pada 07º 044’ 28” LS dan 110º 28’ 05” BT dengan ketinggian antara 167,640 – 168.356 m di atas permukaan air laut. Adapun batas – batas Situs Kedulan di sebelah barat adalah Sungai Wareng, sebelah timur adalah Dusun Segaran, sebelah selatan adalah Dusun Plasan, dan sebelah utara adalah perumahan penduduk. Sungai Wareng yang berjarak sekitar 500 m di sebelah barat adalah salah satu sungai yang mengalirkan air dari utara ke selatan sepanjang tahun, dan saat musim penghujan permukaan air sungai naik mendekati permukaan tanah sehingga mempengaruhi permukaan air bawah tanah yang menjadi dangkal. Hal ini akan menimbulkan masalah bagi pelestarian candi, karena candi akan terendam air di musim...
Ken Arok yang memerintahkan Singasari depalan abad lampau bergelar Sri Radjasa Bhantara sang Amurwabhumi itu bertandang di kraton Kasultanan Yogyakarta. Saat itu gending mendayu-dayu di pendapa ndalem Wironegaran di suatu malam yang anggun. Dan sang Amurwabhumi larut di sana, selama tiga puluh menit yang mempesona. Begitulah kraton Yogyakarta membuka diri. Betapa sang Amurwabhumi hanya karya tari bedhaya, tapi kraton Kasultanan Ngayogyakarta yang terawat baik hingga di jaman kontemporer sekarang ini, tak menutup diri pada sejarah bangsanya, betapapun pahitnya dia. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi itu diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X setahun setelah dinobatkan menjadi raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Karya seni tari yang dicukil dari serat Pararaton itu mengkisahkan pergulatan asmara serta kepemimpinan yang dipersembahkan Sultan HB X untuk mengenang ayahanda, Sri Sultan HB IX. Pergelaran tari itu memperlihatkan gerak dan penataan koreografis tanpa ca...
Tari Golek Ayun-Ayun adalah tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya Solo. Tarian ini adalah tarian untuk penyambutan tamu kehormatan. Tarian yang paling sedikit ditarikan oleh 2 penari putri ini, berkisah tentang gadis-gadis yang sedang beranjak dewasa, dimana mereka sedang senang-senangnya bersolek mempercantik diri. Tarian ini pada tahun 1976 diperkenalkan oleh Romo Sas sang penciptanya. Dengan musik iringan gendhing jawa serta kostum dan properti yang indah, menambah cantik penampilan para penari, sehingga terlihat seperti bidadari. Pada gerakan lainnya juga terlihat gerakan layaknya si penari sedang menyulam.
Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana . Wayang beber muncul dan berkembang di Pulau Jawa pada masa kerajaan Majapahit . Gambar-gambar tokoh pewayangan dilukiskan pada selembar kain atau kertas, kemudian disusun adegan demi adegan berurutan sesuai dengan urutan cerita. Gambar-gambar ini dimainkan dengan cara dibeber. Saat ini hanya beberapa kalangan di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Karangmojo Gunung Kidul, yang masih menyimpan dan memainkan wayang beber ini. [1] Konon oleh para Wali di antaranya adalah Sunan Kalijaga wayang beber ini dimodifikasi bentuk menjadi wayang kulit dengan bentuk bentuk yang bersifat ornamen yang dikenal sekarang, kar...
Pedoman Penulisan Aksara Jawa, Jaman Sriwedari tahun 1926 bisa diundhuh di www.sasayota.jimdo.com