Manggasing adalah permainan yang menggunakan kayu yang telah dibentuk dengan model tertentu, dan kemudian diputar dengan menggunakan " kararrang (tali)", kemudian para pemain saling melempar gasing. Gasing sendiri adalah mainan yang terbuat dari kayu yang kuat serta halus, dibentuk sedemikian rupa dengan bagian atas permukaan rata dan bagian bawahnya memiliki permukaan runcing, hal ini agar gasing tersebut dapat dengan mudah berputar pada porosnya. Bahan favorit yang digunakan oleh orang-orang Mandar, biasanya adalah kayu yang diambil di hutan yang dikenal dengan nama "asambi" jenis kayu kuat dan sangat baik digunakan sebagai bahan untuk membuat gasing yang berkualitas. Ada berbagai macam bentuk gasing yang dibuat dan dimainkan di Majene atau di kalangan orang-orang Mandar, mulai dari yang berbentuk lonjong, bentuk oval seperti telur, atau gasing dengan bentuk biasa dengan ukuran yang lebih besar. Gasing diputar dengan bantuan tali yang disebut "arra-arrang" bahanny...
Mattingkoq adalah permainan sejenis petak umpet yang umumnya dimainkan di malam hari. Source: http://kompadansamandar.blogspot.co.id/2015/05/permainan-tradisional-gasing-masih.html
Makkalacang adalah permainan yang menggunakan kayu panjang ( berdiameter sekitar 20 cm) yang dilubangi (Kebanyakan 12 lubang) dan Batu (setiap lubang berisi 3 batu). kemudian setiap pemain bergantian mengisi lubang sampai mereka mendapatkan lubang yang berisi 4 biji batu. Maccangke adalah permainan dengan menggunakan tangkai kayu yang kira2 berdiameter 1 Cm (1 panjangnya sekitar 70 cm, dan satunya berukuran 15 cm). Source: http://kompadansamandar.blogspot.co.id/2015/05/permainan-tradisional-gasing-masih.html
Situs ini berada di atas bukit yang diapit oleh 2 desa di bawah kaki bukit, dari arah barat desa Lambanan dan dari arah timur desa Galung Lego. Letak pemakaman/ situs terdapat di puncak (bukit) Lego dengan view panorama desa Pambusuang dan sekitarnya yang akan anda lihat membentang dari Palippis sampai ke sungai Mandar di kecamatan Tinambung, dijamin mata anda akan di manjakan oleh pemandangan dari atas bukit ini. Menurut cerita kawan saya yang juga berasal dari desa Lego tepat di arah bukit tempat makam ini, pada malam hari biasa terdengar seseorang yang melantunkan ayat suci al qur'an dan terdengar dari arah makam ini. Lalu siapa yang melantunkan ayat suci tersebut? cerita-cerita gaib dan magis memang biasa didengarkan dari makam-makam kuno di daerah Mandar, namun hal ini sebaiknya tidak mengurangi kunjungan ke pusat-pusat warisan sejarah dan budaya. Tomakaka adalah sebutan yang diberikan kepada para penguasa wilayah sebelum munculnya istilah Maraqdia (Raja) di wilayah...
Salu Sitammu Permandian Salu Sitammu yang unik dan indah ini terletak di Desa Batetangnga, Dusun Passembarang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. Untuk mencapai lokasinya bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua. Dari area parkir kendaraan terakhir, bisa diakses dengan berjalan kaki sejauh 200 meter melalui jalan kecil yang elok dan mutlak melalui perkebunan kakao. Bertolak dari kawasan kota polewali Anda bisa mengarahkan kendaraan menuju jalan yang searah dengan wisata permandian Kanang, jaraknya sekitar 7 km dari Kota Polewali, dengan bantuan pnunjuk jalan berupa pamflet di tepi jalan poros yang menunjukkan arah menuju tempat wisata Biru. Pengunjung harus mengambil ke arah kiri dan mengikuti jalan kecil sampai ke sebuah masjid pertama di desa Batetangnga, tepat di depan mesjid Anda akan menjumpai pertigaan, lalu berbeloklah ke kanan sampai ke ujung jalan dekat pemukiman penduduk, lalu berjalanlah ke lokasi yang jaraknya sekitar 200 meter, maka Anda aka...
Zaman Prasejarah Permulaan Generasi Pertama Manusia. Tersebutlah dalam kitab-kitab suci bangsa Timur Tengah bahwa Adam, yang dianggap sebagai manusia pertama dan Nabi pertama, mulai mengembangkan generasinya bersama Siti Hawa, Nenek Moyang Manusia yang ditemukan kembali setelah didamparkan di daerah India dari Surga. Generasi berikutnya mulai melahirkan beberapa kelompok Bangsa. Bangsa Semetik kemudian menurunkan Bangsa Arab dan Israel yang selalu berperang. Kabarnya perpecahan kedua bangsa ini dimulai sejak Nabi Ibrahim. Bangsa Syam yang kemudian dikenal sebagai ras Aryan, menurunkan Bangsa Yunani dan Roma yang menjadi cikal bakal Eropa (Hitler merupakan tokoh ras ini yang ingin memurnikan bangsa Aryan di samping Bangsa Braminik yang chauvinistic dan menjadi penguasa kasta tinggi di agama Hindu), Nordik, Patan, Kaukasian, Slavia, Persia (Iran) dan India Utara (semisal Punjabi, Kashmir dan Gujarat) berkulit putih serta bule-bule lain sebangsanya. Bangsa Negroid menurunkan bang...
"Allamungang Batu Di Luyo" adalah satu situs sejarah bentuk perjanjian yang saat ini masih dapat ditemui. Menurut sejarah dahulu dibuat oleh federasi 14 Kerajaan lokal di daerah Mandar pada sekitar abad XVII, yang terdiri dari dua bagian besar kelompok kerajaan yaitu, kerajaan di "Pitu Ulunna Salu" Tujuh Hulu Sungai dan "Pitu Baqbana Binanga" Tujuh Muara Sungai. Keempatbelas kerajaan ini (Pitu Baqbana Binanga) : Balanipa, Sendana, Banggae, Pamboang, Mamuju, Tappalang, dan Binuang dengan diwakili oleh "Tomepayung" Raja kerajaan Balanipa yang kedua (putra I Manyambungi "Todilaling"). (Pitu Ulunna Salu) : Tabulahan, Rantebulahan, Mambi, Aralle, Bambang, Matangnga, Tabang dan diwakili oleh "Londong Dehata". Berikut ini adalah isi perjanjian "Allamungan Batu Di Luyo" : Tallemi mannurunna pineneang (Jelaslah garis keturunan) Upasambulo-bulo ana appona di Pitu Ulunna Salu, Pitu Babana Binanga (Aku satukan anak cucu di Pitu Ulunna Salu, Pitu Babana Binanga) Nasa&rsqu...
'' Tambako tuo di lita, tuo leppang. iyyau na porannu na pobalisa I Cicci pandeng mawarraq, nasengaq na salili di lalang tindo na. Barakkaq kumpayakum''. Ini adalah salah satu contoh penggalan mantra pelet/pengasihan dalam komunitas masyarakat Mandar. Lalu seperti apa ilmu pelet ditinjau dari kacamata kekinian? Masihkah kemudian relevan untuk dilestarikan, ataukah harus dibuang jauh karena kita sudah lebih mengedepankan logika dan otak dalam berpikir? Membincang soal ilmu pelet dan yang berkaitan dengan dunia supranatural maka siapa yang tidak mengenal suku Mandar, tidak kemudian membanggakan suku ini sebagai suku yang paling hebat soal dunia yang selalu tidak bisa dilogikakan ini. Namun hampir semua orang di jazirah Sulawesi mengenal suku Mandar sebagai suku yang identik dengan ilmu yang tak kasat mata ini. Entah mengapa hal tersebut dapat terbentuk di persepsi orang-orang. Pencitraan adalah hal yang terbentuk dari pengalaman dan hal ini telah berlaku dan...
Sayoang, daerah pegunungan yang berada dalam wilayah kecamatan Alu kabupaten Polewali Mandar, saat ini menjadi salah satu desa di kecamatan Alu bersama-sama dengan desa Alu, desa Kalumammang, desa Puppuring, desa Mombi dan kelurahan Petoosang. Wilayahnya yang berada jauh dari ibukota kecamatan dan letaknya yang cukup sulit dijangkau membuat Sayoang jarang disebutkan. Warga di desa Sayoang terkenal dengan komoditas penghasil gula aren terbaik di kecamatan Alu. Jika berbicara mengenai Sayoang zaman dahulu kala maka wilayah ini juga cukup terkenal dan berbatasan dengan wilayah kerajaan Alu. Sayoang memiliki Tomakaka, yang biasa disebut “Tomakaka Sayoang”, jauh sebelum munculnya istilah Maraqdia di wilayah Mandar maka sebelumnya dikenal Tomakaka, Tomakaka sendiri adalah orang yang dituakan dan dianggap sebagai pemimpin di wilayah tersebut. Entah mengapa tidak pernah didengar tentang “Maraqdia Sayoang” mungkin ini ada kaitannya dengan penaklukan kerajaan...