Manggasing adalah permainan yang menggunakan kayu yang telah dibentuk dengan model tertentu, dan kemudian diputar dengan menggunakan "kararrang (tali)", kemudian para pemain saling melempar gasing.
Gasing sendiri adalah mainan yang terbuat dari kayu yang kuat serta halus, dibentuk sedemikian rupa dengan bagian atas permukaan rata dan bagian bawahnya memiliki permukaan runcing, hal ini agar gasing tersebut dapat dengan mudah berputar pada porosnya. Bahan favorit yang digunakan oleh orang-orang Mandar, biasanya adalah kayu yang diambil di hutan yang dikenal dengan nama "asambi" jenis kayu kuat dan sangat baik digunakan sebagai bahan untuk membuat gasing yang berkualitas. Ada berbagai macam bentuk gasing yang dibuat dan dimainkan di Majene atau di kalangan orang-orang Mandar, mulai dari yang berbentuk lonjong, bentuk oval seperti telur, atau gasing dengan bentuk biasa dengan ukuran yang lebih besar. Gasing diputar dengan bantuan tali yang disebut "arra-arrang" bahannya dapat terbuat dari tali rafia yang disimpul dengan teknik khusus, atau jika ingin mendapatkan "arra-arrang" alami maka dapat menggunakan bahan daun pandan.
Permainan tradisional ini biasanya dilakukan dalam dua bentuk permainan, pertama adalah dengan mengadu gasing yang paling lama berputar, gasing yang terakhir jatuh dan berhenti berputar dinyatakan sebagai pemenang. Permainan kedua adalah dengan mengadu dengan melempar gasing lawan yang sedang berputar, permainan ini biasanya dibentuk dalam dua kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang, dan bergantian memutar gasing dan kelompok lain melempar. Permainan gasing yang menjadi favorit di Panggalo, Salabose Majene adalah permainan kedua.
Untuk memainkan permainan gasing maka digunakan lahan kosong dengan permukaan tanah datar dan rata, ini agar gasing bisa berputar dengan baik. Di Panggalo, Majene lahan-lahan kosong diantara rumah-rumah warga biasa dijadikan sebagai tempat untuk bermain gasing, para warga kampung akan datang dan bermain dengan macam-macam gasing mulai dari yang berukuran kecil hingga berukuran besar. Semuanya berkumpul dan larut dalam permainan tradisional yang unik ini.
Source: http://kompadansamandar.blogspot.co.id/2015/05/permainan-tradisional-gasing-masih.html
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.