Dewa Mendu dan Angkara Dewa adalah dua putra Semandung Dewa, raja di kayangan. Selama ini kedua kakak beradik tersebut begitu ingin turun ke bumi. “Lihatlah, sepertinya menyenangkannya ya kehidupan di bumi?” ujar Dewa Mendu kepada adiknya. Angkara Dewa pun mengangguk, mengiyakan ucapan kakaknya. Sambil duduk santai, mereka berdua mengamati berbagai kehidupan yang ada di bumi. “Bagaimana jika kita bertamasya ke bumi, Kak?” Dewa Mendu malah mengembuskan nafas berat. “Ah, aku sudah pernah menanyakan hal itu pada ayah. Tapi Ayah malah memarahiku. Katanya, kita tidak boleh turun karena banyak hal yang tidak baik di sana.” Wajah Angkara Dewa langsung muram. Padahal ia sudah membayangkan betapa asyiknya jika ia dan kakaknya bisa main turun ke bumi. Diam-diam, Dewa Mendu merencanakan untuk turun ke bumi sendirian, tanpa mengajak adiknya. Keinginannya untuk turun ke bumi begitu kuat. “Biarlah aku turun sendiri saja ke sana...
Di pinggiran sungai Siak, berdirilah kerajaan Gasib. Raja Gasib mempunyai putri semata wayang bernama Putri Kaca Mayang yang cantik jelita. Berita kecantikan sang putri masyhur ke penjuru negeri. Namun, tidak seorang pangeran pun yang berani melamarnya, karena Raja Gasib memiliki seorang panglima yang gagah perkasa, Gimpam namanya. Cerita tentang kecantikan sang Putri pun sampai ke telinga Raja Aceh. Ia berniat menjadikan Putri Kaca Mayang sebagai istrinya. Raja Aceh lalu mengutus dua orang panglima untuk melamar sang putri. Sesampainya di kerajaan Gasib, panglima tersebut menyampaikan maksud kedatangan mereka. “Maaf Paduka Raja, kami diutus Raja Aceh untuk meminang tuanku Putri Kaca Mayang,” ucap sang panglima yang berbadan subur. Raja Gasib kurang suka pada Raja Aceh karena berperangai tidak baik. Dengan bahasa yang sopan dan berwibawa, Raja Gasib pun menjawab, “Tolong sampaikan permohonan maaf kami kepada...
Gong-Gong Riau Gong gong adalah siput dalam Bahasa daerah sana. Makanan ini direbus dan dimakan dengan sambal khusus yang super pedas. Hewan laut ini banyak ditemukan di Perairan Tanhung uban, desa Lobam, Pulau Bintan dan Batam. Kandungan gizi dari makanan ini sangat tinggi dan dipercaya dapat meningkatkan hormon dan vitalitas kaum pria. Bahan-bahan 200 buah siput GongGong 2 sdm garam untuk merendam 3 buah serai geprek 2 sdm garam untuk merebus secukupnya air untuk merebus hingga terendam semua bahan saus terasi jeruk : 10 buah cabe merah keriting 4 buah cabe merah 4 sdm terasi (aku pake terasi bangkal 2 sdm gula 1 buah jeruk (dibangka biasa dipake jeruk kunci) 2 sdm minyak untuk menumis Cara pembuatan : Cuci bersih siput GongGong hingga 10 kali agar pasirnya hil...
Bahan: 1/2kg Singkong potong kotak kotak 2cm Kunyit giling 7 Bawang putih giling Garam 1bungkus Kaldu bubuk/ penyedap rasa 1sdm Ebi goreng/gongseng (untuk Kerupuk nepo) 1 lembar daun kunyit iris tipis tipis (untuk Kerupuk nepo) Cara: Singkong potong kotak kecil kecil,lumuri kunyit giling. Goreng 1/2 matang Siapkan di mangkok air,yang sudah di beri bawang putih giling,garam,dan kaldu bubuk. Singkong yang setengah matang tadi di angkat,di masukkan ke dalam mangkok yang berisi air berbumbu.tunggu hingga singkong mekar dan lembut. Goreng kembali singkong yang sudah mekar tadi,hingga garing.angkat tiriskan. Goreng daun kunyit hingga garing,angkat Goreng ebi/bisa juga di gongseng tanpa minyak.aduk bersama singkong yang sudah di tiriskan,beri daun kunyit goreng.siap di santap. sumber : bunda-inong.blogspot.co.id/2014/06/karupuk-nepoganepo.html
Joget Lambak adalah tarian dari Riau dan sebuah tarian yang populer di masyarakat melayu. Dalam perkembangannya ,tari joget lambak sudah berkembang di wilayah Bintan, Moro, Batam dan tersebar luas di Kepulauan Riau. Sumber: https://ibnuasmara.com/tari-tradisional/
Akordeon yang berasal dari Melayu Riau hampir sama dengan Akordeon yang ditemukan C.F.L Buschmann dari Jermain. Akordeon termasuk alat musik yang cukup sulit dimainkan meskipun terlihatnya mudah (hanya menggerakkan tangan). Akordeon menghasilkan tangga nada diatonik yang sangat sesuai dengan lirik lagu yang berupa pantun. Cara memainkan Akordeon Pemain akordeon memegang alat musik dengan kedua tangannya, lalu memainkan tombol-tombol akor dengan jari-jari tangan kiri, sementara itu jari-jari tangan kanan memainkan melodi lagu yang sedang dibawakan. Biasanya pemain yang sudah terlatih sangat mudah berganti-ganti tangan. Sewaktu dimainkan, akordeon ditarik dan didorong untuk mengatur pergerakan udara yang ada di dalam alat musik tersebut, pergerakan udara yang keluar (ke bagian lidah akordeon) akan menghasilkan bunyi. Bunyi tersebut bisa diatur dengan menggunakan jari-jari pemain. Sumber : alatmusikindonesia.com/alat-musik-tradis...
Kesenian Sijobang Kampar merupakan suatu bentuk teater monolog tradisional yang dimainkan oleh seorang seniman dengan berdendang, pantun dan syair serta gerak tubuh yang sesuai dengan isi cerita. Kesenian Sijobang umumnya dipentaskan pada malam hari setelah acara kenduri khitanan, kenduri akikah dan terkadang setelah upacara perkawinan. Kesenian Sijobang pada prinsipnya boleh saja ditampilkan pada siang hari, namun seniman Sijobang lebih menyukai penampilan pada malam hari karena suhu udara yang dingin menyebabkan suara mereka tidak cepat hilang dan tidak cepat lelah. Sijobang lebih banyak ditampilkan pada acara khitan dan kenduri akikah karena memang ditujukan sebagai cerita untuk menghibur dan sekaligus sebagai media transmisi nilai-nilai budaya serta adat kepada anak-anak. Pertunjukan dimulai setelah sholat Isya sekitar pukul 20.00 wib dan istirahat pada pukul 24.00 wib setiap malamnya. Pagi harinya sang seniman pergi menunaikan berbagai keperluannya, dan pada malam harinya k...
Daik Lingga merupakan Ibu Kota Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Kabupetan termuda di Indonesia yang dijuluki ‘Si Bungsu” ini juga disebut sebagai “Bunda Tanah Melayu”. Selain itu, Daik Lingga juga merupakan salah satu kota bersejarah di Indonesia. Dahulu, Daik pernah menjadi pusat kerajaan Riau-Lingga hampir seratus tahun lamanya. Selama periode itu, tercatat sejumlah raja yang pernah memerintah di kerajaan itu. Menurut catatan sejarah, raja-raja yang pernah memerintah di antaranya, • Sultan Ambdurrahman Syah (1812-1832), • Sultan Muhammad Syah (1832-1841), • Sultan Muhammad Muzafar Syah (1841-1867), • Sultan Badrul Alam Syah II (1857-1883), dan • Sultan Abdurrahman Muazzam Syah (1883-1911). Menurut cerita rakyat yang berkembang di kalangan masyarakat Daik Lingga bahwa kerajaan Daik Lingga masyhur pada saa...
Kisah Asal Mula Burung Punai memiliki versi alur kisah yang berbeda-beda. Versi kisah rakyat tentang asal-mula Burung Punai di Kalimantan Selatan berbeda dengan kisah rakyat di Pelalawan, Riau. Kisah rakyat yang berkembang di kalangan masyarakat di Kalimantan Selatan mengisahkan tentang seorang pemuda yang bernama Datu Pulut, menikah dengan seorang bidadari dari Kahyangan. Namun, karena si Pemuda melanggar larangan yang pernah mereka sepakati bersama sebelum menikah, sang Bidadari pun berubah menjadi Burung Punai. Sementara kisah rakyat tentang asal-mula Burung Punai yang berkembang di kalangan masyarakat Pelalawan, Riau, Indonesia, memiliki alur kisah yang berbeda. Dalam kisah tersebut dikisahkan seorang anak laki-laki yang bernama si Bujang, yang durhaka terhadap kedua orang tuanya. Oleh karena kedurhakannya tersebut, Bujang dikutuk menjadi seekor Burung Punai. Ikuti kisahnya dalam kisah Si Bujang - Asal Mula Burung Punai berikut ini. * * * ...