- “Anakku, semua rahasia silat yang kumiliki telah kuajarkan kepadamu. Namun, perlu aku ingatkan bahwa ilmu yang kamu miliki saat ini janganlah kamu gunakan untuk hal-hal buruk. Janganlah kamu memukul atau menganiaya orang-orang yang sudah tidak berdaya. Tapi sebaliknya, hendaknya ilmu itu kamu gunakan untuk menolong yang lemah. Apabila ada orang yang berniat jahat ingin mencelakakanmu, maka bolehlah kamu gunakan ilmu silatmu. Aku rasa hanya itu pesanku kepadamu. Percayalah, Anakku! Jika kamu selalu mengingat pesanku ini, kamu akan selamat ke manapun kamu pergi. Akan tetapi, apabila kamu melanggar, maka kamu bisa celaka,” kata Apek Huang Tai kepada Mahmud.
- “Iya, Pek! Mahmud akan mengikuti semua pesan-pesan Apek,” jawab Mahmud sambil memberi hormat kepada gurunya itu.
- “Pek, saya sangat berterima kasih kepada Apek, karena telah mengajari saya ilmu silat. Saya tidak bisa membalas budi baik Apek. Namun, hanya sekedar membalas budi baik Apek, saya mempunyai sebidang dusun durian peninggalan orang tua saya. Separuh dari dusun ini saya berikan kepada Apek untuk hidup sehari-hari. Apek kan sudah tua, jadi tidak perlu kerja keras lagi. Semoga Apek mau menerima pemberian ini sebagai ucapan terima kasih saya kepada Apek,” tambah Mahmud.
“Baiklah, Anakku! Pemberianmu aku terima”.
- “Hei, orang yang di atas sampan! Siapa yang berkokok tadi?” tanya pengawal itu.
- “Mahmud, Tuan!” jawab kawan Mahmud yang juga ikut berdagang bersama Mahmud.
- “Apakah kalian mengerti maksud suara yang berkokok itu?”
- “Tidak, Tuan!” jawab Mahmud.
- “Perlu kalian ketahui bahwa yang berkokok tadi bukanlah ayam, tapi suara Penglima Kerajaan Palembang yang sedang mencari lawan bertanding. Barang siapa yang menjawab bunyi kokok itu, maka ia harus berani melawan Panglima Kerajaan Palembang sampai mati,” jelas sang pengawal.
“Hai, Orang Muda! Karena engkau telah menjawab suara Panglimaku yang berkokok itu, maka engkau harus bertanding dengannya sampai titik darah penghabisan,” kata Sultan Palembang.
“Sampailah ajalku. Tapi sebelum aku mati, akan aku lawan panglima itu semampuku,” kata Mahmud dalam hati.
“Barangkali inilah saatnya aku harus menggunakan ilmu silat yang diajarkan Apek,” katanya lagi dalam hati.
“Kalau memang benar gunung Daik bercabang tiga itu bertuah, aku pasti menang dalam pertandingan ini.”
“Hai, Pek! Kapan datang dari Daik” Ada perlu apa Apek kemari? Apek perlu uang? Ini aku kasih uang dan kembalilah ke Daik!” Mendengar ucapan muridnya itu.
- “Anakku, kedatangan Apek kemari ingin bertemu denganmu. Apek sangat merindukanmu, Nak! Marilah kita kembali ke Daik daripada kamu berbuat kotor di istana raja ini. Masih ingatkah kamu nasihat Apek dulu”
- “Apek ingin kamu menjadi orang baik-baik, Anakku.”
“Hei, orang tua bangka! Kamu tahu tidak, aku di sini Panglima Kerajaan Palembang. Sekarang aku yang berkuasa di istana ini. Tak seorang pun yang boleh menghalangiku, meskipun kamu adalah guruku. Kalau kamu mau selamat kembalilah ke Daik. Tapi jika tidak mau pulang, sama artinya kamu menghantarkan nyawamu ke sini,” Mahmud mengancam gurunya.
“Mahmud, Anakku! Ayolah kita kembali ke Daik! Apek tidak ingin kamu berbuat durhaka kepada raja. Bukankah dulu Apek pernah mengajarkan kamu agar menjadi orang baik-baik, suka menolong orang lain,” Apek Huang Tai mengingatkan Mahmud.
“Hei, Pek! Kamu jangan macam-macam di hadapanku. Apakah kamu mau aku hukum di sini?” ancam Mahmud.
- “Mahmud, jika kamu tidak mau pulang ke Daik, maka Apek akan memaksamu,” kata Apek Huang Tai.
- “Cobalah kalau berani!” Mahmud menantang gurunya.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...