Jaran Kepang atau ebeg merupakan sejenis tarian pahlawan berkuda. Awalnya, tarian jaran ebeg ini diciptakan oleh Wali Songgo, sebagai media untuk penyebaran agama islam di Jawa Tengah.Penyebaran kesenian jaran ebeg meluas dan merata dengan nama berbeda-beda. Kesenian ini sangat populer khususnya di wilayah Pemalang Bagian Selatan.
Situs Watu Lumpang berada di Desa Sambirata Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Situs Watu Lumpang atau Situs Sambirata dan ada juga yang menamakan Situs Cilongok merupakan peninggalan purbakala terletak di sebelah utara kebon pak umar 25 m dari jalan desa. Situs Watu Lumpang terawat dengan baik dari sisi keindahan, kebersihan,kerapian dan keamanan oleh karena Pemdes Sambirata sangat peduli dengan situs ini. Begitu pula Pemda Banyumas memasukan peninggalan pra sejarah Situs Watu Lumpang sebagai benda Cagar Budaya dan Purbakala dengan memasang nameboard didepan sebelah kiri halaman dengan tulisan "Situs Sambirata". Disebelah kanan halaman yang dipagari dengan pagar besi segi empat dipasang nameboard pasal-pasal pidana UU Cagar Budaya dan Purbakala, Berdasarkan ciri dan bentuk situs Watu Lumpang dapat dikategorikan peninggalan pra sejarah zaman Batu Besar Megalitikum, di Pulau Jawa yang biasanya berada di pinggir sungai. Letak Situs Watu Lumpang Ragung Desa Sambirata berada 20 m dar...
Jaranan Sentherewe ini merupakan kesenian yang telah dikenal sejak abad 13. Uniknya, visualisasi kesenian ini telah terpahat pada relief Candi Penataran di Blitar. Jaranan Sentherewe ini dimainkan dengan 2 buah jaranan dan 1 buah jejaplok yang diiringi 1 buah kendang, 2 buah serone dan 1 buah kempul. Ada kisah menarik di balik Jaranan Sentherewe. Kesenian ini mengisahkan keperkasaan pasukan berkuda milik Raja Klana Sewandana. Pasukan ini bertempur melawan musuhnya yang diwujudkan dalam bentuk barong dan jejaplok. Kesenian ini diselenggarakan untuk mengumpulkan warga pada acara bersih desa. Namun, sekarang ini Jaaranan Sentherewe juga ditampilkan untuk menjadi hiburan pada upacara Kemerdekaan RI di Tulungagung. Gigi taring caplokan jaranan sentherewe Tulungagung berada di bawah yang bermakna menjadi kekuatan menopang. sumber: http://www.kompasiana.com/bunnan/jaranan-thik-ponorogo-dikembangkan-oleh-pelarian-majapahit_5741dc59537a61351502b55b
Gigi taring caplokan thek Ponorogo berada di atas dan di bawah. Taring di bawah bermakna menjadi kekuatan menopang, dan taring di atas bermakna menghancurkan. Jadi filosofi thek ponorogo, simbol naga atau harimau yang kuat sekaligus mematikan. sumber: http://www.kompasiana.com/bunnan/jaranan-thik-ponorogo-dikembangkan-oleh-pelarian-majapahit_5741dc59537a61351502b55b
Jathilan diponegoro disebutkan sebagai versi tari kuda lumping yang menggunakan properti kuda tiruan terbuat dari bambu berawal dari sebuah bentuk apresiasi serta dukungan rakyat terhadap pasukan berkudanya Pangeran Diponegoro, dimana pasukan berkuda tersebut teramat gigih melawan penjajahan Belanda. Waktu penjajahan itu, kesenian tari jathilan ini seringkali dipentaskan di dusun – dusun terpencil, selain sebagai hiburan ternyata pementasan jathilan ini juga digunakan sebagai media menyatukan rakyat demi melawan penindasan.
YO.... Baik lagi.. Saatnya makan lagi.. kali ini kita akan makan masakan tradisional dari D.I. Yogyakarta Bagi penggemar masakan tradisional Indonesia, ada satu lagi masakan khas menarik yang kali ini berasal dari daerah Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Masakan yang sederhana tapi bisa membuat selera makan berlipat saat dipadukan dengan nasi hangat, namanya adalah sayur lombok ijo. Disebut demikian karena Lombok ijo atau cabai hijau memang menjadi komponen utama dari masakan ini. Akan tetapi itu bukan satu-satunya bahan yang digunakan. Bahan lain yang juga wajib hadir adalah tempe. Cabai hijau diiris tipis-tipis, tempe juga dipotong-potong kecil memanjang atau segi empat tipis, lantas mereka dimasak dengan santan. Tak perlu khawatir kalau yang tidak suka pedas. Yang digunakan adalah cabai besar sehingga rasa pedasnya tidak akan terlalu berlebihan meski namanya sayur lombok atau sayur cabai. Meski begitu anda tetap bisa menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera...
Wingko atau sering disebut juga Wingko babat adalah makanan tradisional khas Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa muda, tepung beras ketan dan gula. Wingko sangat terkenal di pantai utara pulau Jawa. Kue ini sering dijual di stasiun kereta api, stasiun bus atau juga di toko-toko kue untuk oleh-oleh keluarga. Wingko yang paling terkenal dibuat di Semarang. Ini menyebabkan banyak orang yang mengira bahwa wingko juga berasal dari kota ini. Meskipun demikian, wingko babat sebenarnya berasal dari Babat. Ini adalah daerah kecil di Lamongan, Jawa Barat. Babat adalah titik persimpangan Bojonegoro, Jombang, Tuban, dan Surabaya. Di Babat, yang merupakan kota kecil dibandingkan dengan Semarang, Wingko memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini. Ada banyak perusahaan penghasil wingko yang memperkerjakan banyak orang. Kelapa yang digunakan untuk bahan wingko ini diambil dari daerah-daerah sekitar tempat ini. Seja...
Keanekaragaman membuat Indonesia mewarisi banyak kuliner sebagai bagian dari produk budaya lokal. Salah satunya adalah “Sego Gudang”/"Nasi Gudang", makanan masyarakat pedesaan di Kabupaten Klaten yang nikmatnya menggugah selera. Sego Gudang ini mungkin masih terdengar asing bagi kebanyakan masyarakat kota. Sego Gudang memang tidak se-populer sego liwet atau gudeg walaupun ke-tiganya berasal dari kota yang saling berdekatan. Sego Liwet Solo dan Sego Gudeg Jogja. Sego Gudang adalah makanan sehari-hari penduduk pedesaan di beberapa wilayah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Racikan Sego Gudang terdiri dari nasi putih dengan aneka sayuran yang diracik dengan bumbu-bumbu desa. Sego Gudang sendiri juga dikenal dengan nama “Gudangan” jika tanpa nasi.Sego Gudang dengan taburan bubuk kedelai yang ditumbuk kasar di atasnya, sebuah racikan sederhana nan nikmat dari penduduk desa. Meski Sego Gudang atau Gudangan ini mirip dengan Uraban atau trancam, tapi Sego Gu...
Sekoteng adalah minuman khas yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Minuman ini memberikan rasa yang menghangatkan karena terbuat dari jahe dan biasanya dihidangkan saat masih panas. Bahan lain yang biasanya dicampur ke dalam minuman sekoteng adalah kacang hijau, kacang tanah, pacar cina, dan potongan roti. Sekoteng biasa dihidangkan pada malam hari. Sekoteng biasanya dijual keliling dengan menggunakan gerobak pikul. Satu sisi untuk panci air jahe beserta kompornya sedangkan sisi lain adalah tempat bahan campuran dan tempat mempersiapkan sekoteng. Jika anda tertarik ingin mencoba membuatnya, berikut ini adalah resep untuk membuat sekoteng: Bahan 100 gram biji delima ( pacar cina ). 200 gram kacang tanah , rebus lalu buang kulit arinya. 100 gram kacang hijau , direbus. 1000 cc air. 100 gram gula pasir. 1 ruas jari jahe . 5 lembar roti tawar, iris kecil seperti dadu. Cara membuat Rebus biji delima atau pacar cina...