" Benteng dulu, kini, dan esok Adrisijanti, Inajati (2013) Benteng dulu, kini, dan esok. Kepel Press, Yogyakarta, pp. 1-230. ISBN 9786021228654 [img] Text Buku Benteng2.pdf Download (3MB) | Preview Abstract Tinggalan masa kolonial bangsa Eropa di Indonesia pada masa abad 16 hingga pertengahan abad 19 tentu sangat banyak dan beragam. Salah satu yang di rangkum dalam buku ini adalah peninggalan situs budaya berupa Benteng. Dalam hal mengelola yang artinya berupa aktivitas memelihara dan memanfaatkan situs budaya seperti Benteng di Indonesia bagi keperluan akademis dan keperluan lainnya bukan perkara mudah. Pemangku kepentingan pengelola situs budaya menghadapi kondisi yang tidak sederhana. Kesadaran budaya masyarakat terhadap situs budaya belumlah pada tahap yang mampu mengapresiasi hasil sebuah peradaban dari sebuah era dengan baik. Perilaku pembiaran, kesalahan pengelolaan hingga perusakan dan pencurian merupakan unsur-unsur yang melemahkan. ITEM TYPE: Book SU...
Jenang Suran adalah tradisi menyambut 1 Muharam Tahun Baru Islam yang dilakukan oleh para abdi dalem juru kunci (Kasultanan Ngayogyakarta maupun Kasunanan Surakarta) Makam Raja-raja Mataram di Kotagede. Tradisi ini ada sejak jaman Sultan Agung Hanyokrokusuma. Dalam tradisi ini juru kunci menyiapkan jenang/bubur yang diberi nama jenang panggul untuk dibagi ke warga yang datang/pejiarah. Jenang panggul dibuat dari beras dengan lauk tahu, tempe, sayuran, dan “dele irengkedelai hitam. Adapun jenang pangul sendiri bermakna memanggul yang diartikan bahwa abdi dalem dan masyarakat yang datang bisa kuat memanggul beban hidup di tahun yang baru. Dele/kedelai bermakna (Bahasa Jawa) yaitu putus dan ireng diartikan segala yang tidak baik. “Dele ireng diartikan sebagai terputusnya segala yang tidak baik. Tradisi ini diawali dengan pembacaan shalawat Nabi diiringi oleh kesenian hadroh dilanjutkan dengan doa dan zikir di depan gapura Makam Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Kh...
Slenget sendiri merupakan sebutan lain untuk cabai yang membuat masakan ini terasa sangat pedas. Isinya berupa daging enthok (sejenis bebek dengan daging sedikit alot) yang dimasak dengan bumbu rica-rica. Cita rasanya pedas manis yang bikin ketagihan. Seporsinya tidak hanya berisi daging, tapi juga bisa ditambah jeroan. kamu bisa mencoba Enthok Slenget buatan Kang Tanir. Biasanya, menu ini dijual di Jalan Pakem Turi Donokerto, Turi, Sleman. Bahan: Bahan - bahan: 1 kg entok, potong kecil-kecil. 800 ml air putih. 200 ml santan kental yang dibuat dari 0,5 butir kelapa. 3 sdm sayur untuk menumis. Bumbu: 2 lembar daun salam. 2 sendok teh gula merah yang sudah disisir. Garam dan lada putih bubuk secukupnya. 1 batang serai, gunakan bagian putihnya saja, kemudian dimemarkan. Bumbu yang dihaluskan untuk membuat entok slenget khas Jogja: 3 siung bawang putih. 7 siung bawang merah. 3 butir kemiri yang sudah disangrai. 2 buah tomat merah, potong dengan bentuk...
Srimpi Muncar merupakan tari klasik Keraton Yogyakarta Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono VI (1855-1877), diciptakan pada 1857, dan disempurnakan pada era Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939). ‘Muncar’ berarti gemilang atau bersina. Tarian ini dibawakan oleh empat penari putri, beksan ini mengambil cuplikan cerita dari Kagungan Dalem Serat Menak. Dikisahkan Dewi Adaninggar, putri Cina dari negeri Tartaripura berperang melawan Dewi Kelaswara dari negeri Kelan untuk memperjuangkan cinta Wong Agung Jayengrana. Kedua putri yang sepadan itu saling adu ketangkasan dan kekuatan hingga akhirnya Dewi Kelaswara memenangkan pertarungan. Karena adanya tokoh putri Cina ini, Srimpi Muncar juga dikenal sebagai Srimpi Cina. Dalam pementasan, kedua tokoh tersebut dibedakan terkait ragam gerak, tata busana, dan tata riasnya. Keduanya membawa senjata; keris untuk Dewi Kelaswara dan cundrik untuk Dewi Adaninggar. Dua senjata ini digunakan dalam adegan peperangan. Naskah Tari: Ca...
Beksan Kuda Gadhingan merupakan Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono V (1823-1855). Diciptakan pada 29 September 1847, beksan ini terinspirasi dari karya Sri Sultan Hamengku Buwono I, seperti Beksan Lawung, Guntur Segoro, dan Tugu Waseso . Beksan Kuda Gadhingan merupakan salah satu karya unggulan Sri Sultan Hamengku Buwono V selain Srimpi Renggawati. Berikut ini sepenggal bait dari kandha (narasi) yang dibawakan sebagai pembuka beksan dan menggambarkan awal mula penciptaan Beksan Kuda Gadhingan. Punika pemut amemukti kala awit sinerat Kagengan Dalem Serat Kandha, Klangenan Dalem Beksan Kuda Gadhingan, Yasan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana, Senapati Ing Ngalaga, Ngabdurahman Sayidin Panatagama Kalipatullah ingkang kaping V, saha kumendur sangking bintang leyo Nendrelan, ingkang angrenggani kadhaton nagari ing Ngayugyakarta Hadiningrat, marengi ing dinten Rebo Kliwon wanci jam 11. Tanggal kaping 18 wulan sawal taun Dal 1775, mongsa kasa lambang l...
Dalem Joyodipuran terletak di jalan Brigjen Katamso 139 Yogyakarta. Dalem Jayadipuran merupakan sebuah bangunan rumah Jawa klasik yang berbentuk limasan. Pada mulanya rumah ini bernama Dalem Dipowimolo sesuai dengan pemiliknya, KRT. Dipowimolo. Setelah KRT. Dipowimolo meninggal bangunan rumah ini oleh Sri Sultan HB VII, kemudian dihadiahkan kepada menantunya yang bernama KRT Yosodipuro yang dikenal sebagai seniman serba bisa. Sejak bangunan ini dihadiahkan kepada KRT Yosodipura, maka kemudian rumah ini dikenal dengan nama Dalem Yosodipuran. Setelah berulang kali terjadi pergantian kepemilikan dan penghuni akhirnya sebagai pemilik terakhir bangunan beserta tanah Dalem Yosodipuran adalah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang difungsikan sebagai Kantor BPSNT Yogyakarta. Peranan Dalem Yosodipuran : 29 Mei - 3 Juni 1919 sebagai tempat kongres Jong Java 23 - 27 Mei 1923 kongres Jong Java II 22 - 25 Desember 1928 Kongres Perempuan Indonesia
Jethungan sering dimainkan saat-saat waktu senggang, seperti sore hari atau malam hari. Anak-anak yang hendak memainkan dolanan jethungan biasanya setelah berkumpul, menyepakati beberapa peraturan sederhana, misalnya, pembatasan wilayah permainan, tidak diperkenankan masuk rumah (jika bermain di luar rumah), harus melihat sungguh-sungguh yang ditunjuk (dithor, disekit), waktu menutup mata tidak boleh melirik, tidak boleh terus-menerus menunggu pangkalan (tunggu brok), dan sebagainya. Jika mereka sudah membuat peraturan sederhana, mereka memilih sebuah pangkalan untuk dijadikan pusat permainan, misalnya pohon, sudut tembok, gardu ronda, tembok gapura, sudut pagar, tiang rumah, atau lainnya. Pangkalan sebisa mungkin mudah dijangkau oleh semua pemain. Semua anak yang akan bermain, misalnya berjumlah tujuh anak (A,B,C,D,E,F, dan G), harus melakukan hompimpah terlebih dahulu untuk menentukan kalah menang. Saat telah terdapat satu pemain yang jaga maka anak-anak yang menang "sut/suit&q...
Masangin adalah singkatan dari masuk (diantara) dua beringin. Masangin merupakan permainan tradisional yang legendaris dan sarat dengan mitos yang berkembang secara turun temurun dalam masyarakat tradisional Kota Yogyakarta. Konon, jika terdapat seseorang yang berhasil melewati beringin kembar bernama Supit Urang yang terdapat di tengah Alun-Alun Kidul dengan menutup mata, berarti orang itu memiliki hati yang bersih dan apabila dia berdoa dalam Masanginnya, akan dipermudah dalam meraih cita-citanya. Secara logis, pelaku budaya Masangin yang menutup matanya diasumsikan tidak tahu atas apa yang dikehendaki oleh TuhanNya. Oleh karena itu, manusia hanya bisa berusaha melalui segala cobaan hidup yang digambarkan kesulitan mencapai celah diantara dua pohon tersebut. Dalam hal ini, orang yang memiliki keyakinan terhadap dirinya sendiri cenderung tidak mudah terpengaruh oleh berbagai hambatan, termasuk gelap dan keragu-raguan. Dalam kehidupan nyata, mereka adalah orang yang mampu mewujudk...
Untuk bisa membuat usaha fried chicken yang berkualitas tak terdandingi perlu banyak hal yang harus anda lakukan. Pertama adalah cari resep yang beerkualitas dan bagus. Selanjutnya adalah mencari supplier alat usaha yang benar-benar berkualitas dan bisa di andalkan untuk jangka panjang. Karena dengan alat usaha yang bagus dan standar usaha fried chicken, tentu bisa membantu anda meningkatkan kualitas resep yang sudah anda miliki. Dibawah ini aku udah ada resep yang bisa anda jadikan referensi memulai usaha fried chicken. https://revon.co.id/wp-content/uploads/2018/10/mesin-penggoreng-ayam-kentucky-di-jogja.jpg Bahan : 1 ekor ayam & potong hingga 8 bagian yang sama. Bubuk Cabe Lada hitam 200 gram tepugn terigu Ketumbar secukupnya 5 siung bawahg putih Penyedap rasa Merica 2 Kuning telur Keju Susu Bubuk Bawang putih halus Baking powder Tepung maizena Langkah Membuat Fried Chicken Untuk Jualan Pertama siapkan wadah untuk tempat bumbu mari...