1.845 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Jamu Gandring, Sebuah Legenda Jogjakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Cerita mengenai Jamu Gandring ini sangat terkenal di kalangan orang-orang Jogja tempo doeloe, tepatnya sekitar tahun 70an. Jamu Gandring ini adalah sebuah makanan seperti permen yang berbentuk seperti kelereng, yang terbuat dari jahe, tepung, kayu manis, dan cengkeh. Disebut jamu gandring karena makanan ini dijual oleh seorang yang bernama  Mbah Gandring dan hanya ada satu di Jogjakarta. Mbah Gandring menjual Jamu Gandring ini dengan memikulnya di bahu berkeliling kota Jogjakarta. Dan dahulu, harga yang dipatok oleh mbah gandring hanyalah 2,5 rupiah untuk 20 biji jamu gandring. Hal yang paling khas adalah teriakan mbah gandring ketika berkeliling menjual jamu. Dengan nada rendah yang lantang simbah akan berteriak "Jaa....muu...ja..muuuu...jamuu..nee...jamu... gandringggg...", sehingga menghasilkan suara yang konon cukup menyeramkan. Selain itu juga, simbah memikul jamu gandring ini dengan membawa semacam wayang orang di kedua sisinya. Konon, cerita tentang Mbah...

avatar
Oskm18_16518339_fabianus
Gambar Entri
JATHILAN SEMBRANI (KESENIAN JATHILAN DENGAN KUDA SEMBRANI)
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pengertian dan Sejarah Kuda Sembrani Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul termasuk desa yang paling selatan di D.I. Yogyakarta. Jarak dari pusat Kota Yogyakarta yaitu 20 km. Sebagai kecamatan yang cukup maju di daerah Kabupaten Bantul, akses transportasi mudah dijangkau. Kemudahan transportasi mendorong meningkatnya mobilitas sosial. Komposisi penduduk mayoritas orang Jawa asli. Sehingga, mereka masih menjaga warisan-warisan dari leluhur atau nenek moyang. Warisan tersebut berupa pusaka peninggalan yang diwariskan turun temurun. Semua yang diwariskan dijaga dengan baik sesuai tuntunan nenek moyang terdahulu. Kuda Sembrani adalah salah satu warisan nenek moyang yang diturunkan dari nenek moyang sejak berabad-abad lalu. Kuda Sembrani ini dijaga dan dirawat oleh Simbah Sayat. Ada dua macam Kuda Sembrani yang dirawat yaitu kuda betina yang berwarna merah dan kuda jantan yang berwarna hitam. Kuda Sembrani terbuat dari lulang atau kulit kuda asli dengan kara...

avatar
OSKM18_16318202_LISA AYU CAHYANINGTYAS
Gambar Entri
Bedhaya Angronakung
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bedhaya Angronakung tercatat sebagai sebuah tarian Agung Kadipaten atau Pura Pakualaman yang di ciptakan oleh K.G.P.A. Paku Alam II. Kehadiaran kembali tari inu merupakan hasil upaya penggalian yang dilakukan pada masa K.G.P.A.A. Paku Alam VIII (bertahta 1937-1998). Sejak saat itu sampai sekarang Bedhaya Angronakung di pagelarkab untuk menyertai peristiwa peristiwa khusus. Kata Angronakung berasal dari kata ron yang berarti daun dan akung yang berarti kasmaran atau tengah jatuh cinta. Tarian ini menceritakan tentang penggambaran Raden Panji Inu Kertapati sekaligus pertemuannya dengan Dewi Candrakirana. Bedhaya Angronakung merupakan ungkapan simbolis pengambaran Raden Panji Inu Kertapati dqlam menemukan jati diri atau hakekat kehidupan. Penggambarannya melalui penggambaran mencari pengganti Angreni kekasih yang bersedia mengorbankan diri untuk kebahagiaan bersama. Penari tidak di haruskan berpuasa,dalam persiapan melakukan tugasnya,tetapi melakoni suatu laku tirakat batin sebagai...

avatar
Oskm18_16818294_annisanajlajuwita
Gambar Entri
Siapa Bilang Kuliner Indonesia Tidak Keren?
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Indonesia terkenal dengan kekayaan kuliner tradisonalnya. Oleh karena itu, banyak masakan khas Indonesia yang disukai oleh masyarakat mancangera. Seiring dengan perkembangan makanan luar negeri yang menjamur di Indonesia, ada salah satu kuliner tradisonal asal Jawa Tengah yang tidak kalah menarik, yakni gudeg. Dengan tampilan sedikit lebih beda membuat gudeg menarik untuk dicoba.    Sejarah gudeg berawal pada masa pembangunan kerajaan Mataram Islam. Dikarenakan membutuhkan lahan yang luas, maka pohon nangka dan kelapa yang mendominasi saat itu harus ditebang.  Banyaknya nangka muda dan juga kelapa membuat para pekerja mencoba untuk mengolahnya menjadi masakan. Kala itu,  buah nangka dan kelapa dimasak pada sebuah tungku besar yang terbuat dari logam. Teknik memasak waktu itu dinamakan “Hangudek”. Dari kata itulah nama gudeg dipakai. Salah satu pelopor gudeg di Yogyakarta adalah Ibu Djum. Beliau adalah tokoh yang dinilai telah mengangkat gudeg...

avatar
OSKM18_19918224_Balqis Puti Belinda
Gambar Entri
Wayang Suket, Permainan Tradisional Anak Indonesia yang Hampir Terlupakan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wayang Suket adalah sebuah permainan tradisional yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas pada masa kini. Permainan tradisional ini sebenarnya sudah ada sejak zaman nenek moyang. Tetapi seiring perkembangan zaman, permainan tradisional tersebut sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak karena banyaknya teknologi canggih yang dijual di pasar dunia dengan berbagai macam jangkauan harga untuk masyarakat dari latar belakang ekonomi yang berbeda. Jadi, masyarakat Indonesia khususnya kalangan anak-anak tentunya lebih tertarik untuk memilih menggunakan handphone, laptop atau televisi sebagai sarana hiburan mereka setiap hari karena permainannya lebih mudah dioperasikan dan menyenangkan dibandingkan bermain sesuatu yang sudah kuno. Hal ini karena adanya efek globalisasi dari budaya asing juga sifat manusia yang tidak ingin merasa ketinggalan zaman dimana teknologi sudah berkembang secara pesat. Pada dasarnya, Wayang Suket ini terbuat dari bahan-bahan yang sangat mudah ditemui di s...

avatar
OSKM18_19718085_Francisca Joanna Widiyantoro
Gambar Entri
Tandon Air
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

"Tandon Air" juga biasa disebut Bak air. Kedengaran biasa kan. Di daerah Wareng, Gunungkidul, Jogjakarta hal ini menjadi kebiasaan penduduk di sana jika membangun rumah pasti akan membangun tandon air juga. Jika di rumah kita tandon di isikan air keran ataupun air sumur, di sana tandon hanya bergantung pada air hujan, walau beberapa sudah menggunakan sumur. Kegunaannya pun juga amat penting untuk menunjang kehidupan sehari hari mereka, seperti mandi, memasak, mencuci, dll. Kelebihan penggunaan tandon adalah mampu menampung air dan gratis dari alam disediakan oleh Tuhan yang Maha Esa. Kekurangannya, saat musim kemarau tandon juga cenderung kering. Maka dari itu mari kita hemat air dan bersyukurlah banyak saudara kita yang membutuhkan air. Karena kata orang "kamu masih bisa hidup tanpa Cinta namun tidak bisa hidup tanpa Air." OSKMITB2018

avatar
Oskm18_16318268_Yasafi
Gambar Entri
Sendratari Ramayana
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sendratari Ramayana adalah sebuah pementasan yang menggabungkan seni drama dan seni tari yang diselenggarakan di dekat Candi Prambanan sejak 1961. Cerita yang di pentaskan di Sendra Tari Ramayana diangkat dari cerita Ramayana yang menceritakan perjalanan Ramayana dan Istrinya Sita yang diculik oleh Rahwana. Pementasan di Sendratari Ramayana biasanya diselenggarakan pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu dan terdapat dua panggung di Sendratari Ramayana yang memiliki waktu pementasan berbeda yaitu ketika bulan kemarau pementasan akan dilakukan di panggung terbuka selain bulan kemarau pementasan dilakukan di panggung tertutup. Pementasannya pun dibagi menjadi 6 bagian pada awalnya dengan pembagian episode 1 hilangnya Dewi Sita, episode 2 Hanuman Duta, episode 3 Hanuman Obong, episode 4 Pembuatan Jembatan Menuju Ngalengka, episode 5 Gugurnya Kumbakarna, dan episode 6 Ujian Kesetiaan Sita atau Sita Obong. Akan tetapi karena dirasa episode 2 dan episode 4 kurang menimbulkan klimaks dan kurang...

avatar
OSKM_16418073_[Andhika] Afrizal Koswara
Gambar Entri
Asal Mula Pakualaman
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kadipaten Pakualaman adalah satu dari empat kerajaan Jawa yang masih ada sampai hari ini. Menariknya, Puro Pakualaman terbentuk melalui sejarah yang panjang. Dibentuk oleh Inggris untuk memecah keraton Yogyakarta, lama kelamaan keraton Yogyakarta tidak memandang hal tersebut sebagai politik memecah belah lagi dikarenakan komitmen yang mereka miliki untuk menyatukan dinasti Mataram. Pada tahun 1755, setelah kalah melawan VOC, kerajaan Mataram terbagi menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Pada masa itu, Kasunanan Surakarta terpecah dengan adanya Mangkunegara. Sementara, di Kesultanan Yogyakarta, Pangeran Notokusomo diangkat oleh Raffles sebagain pangeran merdiko, "pangeran yang merdeka di dalam Keraton Yogyakarta, dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam I. Dari situ, Puro Pakualaman diberi wilayah kekuasaan di wilayah Kulon Progo. Selain itu, Kadipaten Pakualaman juga diberikan hak untuk membentuk tentara dan prajurit.  Dari sana, Paku Ala...

avatar
Oskm18_19718369_sharfina
Gambar Entri
Dagadu
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pembaca pasti banyak yang berpikir, Dagadu itu bukan senjata. Tapi kok ditaruh di kategori senjata? Jadi gini, Dagadu sebenarnya adalah suatu bahasa sandi asal Jogjakarta. Memang bukan bahasa resmi, melainkan bahasa buatan atau slang yang untuk membacanya diperlukan enskripsi. Lalu kenapa bahasa Dagadu ini masuk ke kategori senjata? Karena sandi Dagadu ini pernah digunakan dalam perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah. Pasalnya, pada jaman penjajahan dulu, interaksi antar pribumi sangat diawasi ketat. Khususnya di jogja. Oleh karena itu, digunakanlah bahasa sandi Dagadu ini, supaya penjajah tidak bisa memahami pesan yang berhubungan dengan perlawanan. Dagadu sendiri memiliki arti 'matamu'. Berikut cara mengenskripsi bahasa sandi Dagadu, menurut http://jebule.blogspot.com/2009/01/dagadu-matamu-kok-bisa.html?m=1 : Baris pertama ditukar dengan baris ketiga, dan baris kedua ditukar dengan baris keempat. Di jogja gaya bahasa ini dikenal juga dengan bahasa walikan (wa...

avatar
Oskm18_16818135_dyah