masyarakat adat
1.447 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Es Pala
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keberagaman yang tak terhitung dari ujung Sabang sampai Merauke. Baik itu dalam hal suku bangsa, bahasa, agama, kekayaan alam, bahkan kebudayaan. Kita dapat menemui ciri khas berbagai daerah. Sama halnya seperti kota Sukabumi, Jawa Barat, yang terkenal dengan minuman Es Pala-nya.   http://kuliner.panduanwisata.id/files/2014/03/23-es-buah-pala.jpg   Es Pala adalah salah satu minuman khas Sukabumi. Cara membuat minuman segar ini pun cukup mudah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengupas dan mengiris buah pala. Setelah diris, pala dimasukkan ke dalam panci berisi air, kemudian dididihkan di atas kompor selama kurang lebih 10 menit. Diusahakan pala jangan direbus terlalu lama, karena dapat mengurangi kelezatannya. Setelah 10 menit, angkatlah panci berisi pala dan letakkan di meja. Kemudian siapkan panci berisi air dan masukkan gula secukupnya. Lalu rebus campuran air dan gula tersebut di atas komp...

avatar
OSKM_16718064_Andita
Gambar Entri
Budaya Kelahiran Adat Sunda
Ritual Ritual
Jawa Barat

Upacara Adat Masa Kehamilan 1. Upacara Mengandung Empat Bulan Dulu Masyarakat Jawa Barat apabila seorang perempuan baru mengandung 2 atau 3 bulan belum disebut hamil, masih disebut mengidam. Setelah lewat 3 bulan barulah disebut hamil. Upacara mengandung Tiga Bulan dan Lima Bulan dilakukan sebagai pemberitahuan kepada tetangga dan kerabat bahwa perempuan itu sudah betul-betul hamil. Namun sekarang kecenderungan orang-orang melaksanakan upacara pada saat kehamilan menginjank empat bulan, karena pada usia kehamilan empat bulan itulah saat ditiupkannya roh pada jabang bayi oleh Allah SWT. Biasanya pelaksanaan upacara Mengandung empat Bulan ini mengundang pengajian untuk membacakan do’a selamat, biasanya doa nurbuat dan doa lainnya agar bayinya mulus, sempurna, sehat, dan selamat. 2. Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban Upacara Tingkeban adalah upacara yang diselenggarakan pada saat seorang ibu mengandung 7 bulan. Hal itu dilaksanakan agar bayi yang di dalam kand...

avatar
OSKM_16718458_FTI ITB_2018
Gambar Entri
Nuju Bulanan Adat Sunda
Ritual Ritual
Jawa Barat

Nuju Bulanan dalam Adat Sunda Oleh : William Samalo             Dalam paparan sunda, dalam tradisi atau adat istiadatnya terdapat ciri khas unik dalam prosesi nuju bulanan. Upacara Tingkeban adalah salah satu tradisi masyarakat Sunda, upacara ini disebut juga  mitoni  . Ritual yang dilakukan di acara ini adalah sang calon ibu dimandikan atau disiram di taman untuk memohon agar anak yang kelak dilahirkan dapat menjadi anak yang berguna bagi sesama manusia dan agama.            Siraman yang di lakukan oleh para sesepuh sebanyak 7 orang termasuk ayah dan ibu wanita hamil serta suami dari calon ibu. Makna dari siraman ini juga untuk memohon agar anak yang dilahirkan dapat selamat dan yang memandikan sang calon ibu adalah orang tua yang sudah mempunyai cucu.           Setelah siraman selesai, dilanjutkan dengan upacara memasukan belut mulai dari bagia...

avatar
OSKM18_19918162_WILLIAM
Gambar Entri
Keunikan dan Mistis Kesenian Reak Sunda
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Apa itu Kesenian Reak?                 Kata “Reak” berasal dari kata “Reog” yang merujuk pada kesenian Reog Ponorogo. Kesenian reak merupakan salah satu pertunjukkan seni yang sangat khas, yaitu sebuah kombinasi antara musik khas Sunda dengan tarian dan aksi-aksi yang ekstrim oleh kuda lumping (istilah orang yang menari dengan menaiki kuda-kudaan yang terbuat dari kulit binatang) dan ada juga penari yang mengenakan kostum bangbarongan yang seram. Kostum bangbarongan tersebut terbuat dari karung goni dan kayu yang dipergunakan sebagai kepala bangbarongan, serta tali rapia sebagai rambutnya. Alat musik yang dipergunakan antara lain, gong, suling, kendang, kentungan, terompet khas Sunda lengkap dengan sinden yang menyanyi sepanjang pertunjukkan.   Sejarah Kesenian reak berasal dari daerah tatar Sunda, yaitu beberapa daerah yang ada di Jawa Barat, seperti Sumedang, Ban...

avatar
Oskm18_16018021_firyal
Gambar Entri
Monumen Perjuangan Jawa Barat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Monumen Perjuangan merupakan bukti sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat. Terletak di Jalan Dipati Ukur No. 48. Berdiri di tanah seluas ± 72.040 m² dan luas bangunan ± 2.143 m², Monumen Perjuangan memiliki 7 diorama yang tertata dengan rapi. Bagian depan terhias dengan relief khas Jawa Barat yang menjelaskan perjuangan masyarakat asli Jawa Barat dalam merebut kemerdekaan. Monumen Perjuangan diresmikan enam hari setelah Hari Kemerdekaan Indonesia ke-50 yaitu 23 Agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat pada masanya, Raden Nana Nuriana. Monumen Perjuangan diharapkan dapat menanamkan semangat persatuan dan kesatuan penduduk Indonesia, membangkitkan jiwa nasionalisme, mengabadikan jasa para pahlawan, menyajikan sumber sejarah kepada masyarakat dari generasi ke generasi, dll. OSKMITB2018

avatar
Oskm18_19718171_rbmcemal
Gambar Entri
Ritual Hari Nelayan
Ritual Ritual
Jawa Barat

Hari Nelayan merupakan ritual tahunan yang diadakan di pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) — atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan Dermaga. Acara tahunan ini rutin diselenggarakan setiap tanggal 6 April tiap tahunnya, pada tahun 2018 tradisi sudah genap berusia 58 tahun. Ritual ini dimulai dengan pemilihan putri dan putra nelayan yang dilakukan melalui beberapa tahap seleksi. Putri Nelayan disini mewakili Nyi Roro Kidul yang mana adalah Ratu pantai Selatan. Ritual ini bertujuan untuk memberi ucapan syukur kepada Nyi Roro Kidul sebagai penguasa pantai Selatan. Setelah terpilih putra dan putri nelayan, lalu mereka akan diarak menggunakan delman untuk berkeliling daerah Palabuhanratu. Selain itu, biasanya murid-murid TK, SD, SMP, bahkan SMA turut serta bersama rombongan putra dan putri nelayan, mereka ikut berjalan kaki menyusuri jalanan raya Palabuhanratu yang kegiatannya biasa disebut sebagai pawai. Sementara pu...

avatar
OSKM18_16718153_Sofhia Ribka Aritonang
Gambar Entri
Mitos Larangan Meniup Seruling di Gunung Guntur
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Gunung Guntur di Kabupten Garut, Jawa Barat, memiliki pemandangan yang sangat indah. Maka tak heran jika gunung ini jadi buruan wisatawan untuk didaki. Namun, di balik keindahannya, gunung ini memiliki cerita mitos yang berkembang di masyarakat.  Sebagian masyarakat yang bermukim di kaki Gunung Guntur hingga kini masih mempercayai adanya mitos dilarang meniup suling di sekitaran area Gunung Guntur. Aas Saepudin (62) warga Kampung Bojong Masta, Kelurahan Pananjung, Tarogong Kaler menjelaskan mitos tersebut. "Memang warga sini masih percaya teu kenging (tidak boleh) niup suling di Gunung Guntur. Pamali," ungkap Aas kepada detikcom di rumahnya, Rabu (3/1/18). Berdasarkan cerita yang dikisahkan orang tuanya dulu, sambung Aas, kerap hadir mahluk menyerupai macan jika seseorang meniup suling di kawasan gunung. "Kalau kata orang tua dulu bilang kalau niup suling itu sering ada maung bungkeleukan (macan gentayangan) ke rumah-rumah warga," katanya. Namun...

avatar
OSKM18_16018089_Ilham Maulana
Gambar Entri
Asal Mula Situ Gede Tasikmalaya
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Situ Gede adalah kawasan danau seluas 47 hektar yang terletak di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dan dapat diakses sekitar 30 menit dari pusat kota. Di bagian tengah situ ini terdapat satu pulau seluas satu hektar, dan di dalamnya terdapat makam Eyang Prabudilaya, seorang tokoh agama Islam. Kisah yang berkembang di masyarakat tentang asal mula terbentuknya situ ini pun berkaitan erat dengan perjalanan hidup Eyang Prabudilaya. Eyang Prabudilaya, atau Prabu Adilaya, adalah seorang Raja Muda Sumedang. Dikisahkan setelah ia menyelesaikan ilmu kanuragan di Sumedang, Ia berangkat ke Mataram untuk menuntut ilmu agama bersama istrinya, Nyai Raden Dewi Kondang Hapa, beserta dua pelayannya atas permintaan sang ibu. Sesampainya di Mataram, Prabu Adilaya berguru ke Kyai Jiwa Raga dan menyelesaikan pembelajarannya dengan sangat cepat dan membuat sang guru kagum. Menjadi murid Kyai Jiwa Raga terbaik, ia dinikahkan oleh sang guru dengan putrinya yang cantik jelita, Dewi Cahya Karembong, sebagai i...

avatar
OSKM18_19918147_Osama Jarnauzy
Gambar Entri
Sumur Batu, Munculnya sumur ditengah ke gersangan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Mungkin readers bertanya-tanya, ditengah kota yang notabene urban, apakah mungkin ada sebuah cerita legenda yang biasa di dapatkan ketika kita mengunjungi sebuah daerah pedesaan? Jawabannya, Iya! Sumur Batu, berlokasi di Desa Sumur Batu, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. Menyimpan banyak cerita legenda yang sampai saat ini dipercaya. Diceritakan oleh Juru Kunci sumur, Emak. Dahulu kala, daerah tersebut sangatlah gersang, sawah tidak berkembang, alhasil daerah tersebut mengalami yang namanya kekeringan dan berakibat gagal panen. Suatu ketika diceritakan ada seorang petani yang kehilangan hewan ternak nya yaitu, Kerbau. Masyarakat pun mencari kemana kerbau tersebut pergi. Dan secara tiba-tiba seorang petani menemukan hewan tersebut dan sesegera mungkin memanggil kepala desa setempat. Dikatakan bahwa petani tersebut melihat sebuah cahaya terang dan dibawahnya terdapat kerbau.  Setelah penduduk setempat menghampiri kerbau tersebut berada, seketika menghilang secara mist...

avatar
OSKM_19918225_Gacya