Dahulu kala, ketika Indramayu ( Jawa Barat ) masih berupa hutan lebat dan dihuni oleh binatang-binatang buas juga para mahluk halus, datanglah ke lembah sungai Cimanuk, seorang kesatria dari desa Banyu Urip (Purworejo-Jawa Tengah sekarang). Ia bernama Raden Wiralodra. Tugasnya adalah membuka hutan untuk dijadikan pemukiman penduduk atau pedukuhan. Dalam menjalankan tugasnya, Raden Wiralodra ditemani oleh seorang pembantu setia dan sakti mandraguna, bernama Ki Tinggil. Selama tiga tahun lebih, keduanya berjalan hendak menuju ke lembah sungai Cimanuk. Karena tidak tahu jalan, keduanya justru tersesat di sebuah hutan di lembah sungai Citarum. Disini keduanya bertemu dengan seseorang yang mengasingkan diri dari keramaian dunia. Ki Sidum namanya. Karena tidak tahu jalan menuju ke lembah sungai Cimanuk, Ki Sidum meminta keduanya untuk tinggal beristirahat satu malam. Ki Sidum juga memberikan kepada Raden Wiralodra seekor Kijang Kencana yang akan menjadi penunjuk ja...
Upacara adat Nyangku yaitu upacara membersihkan benda-benda pusaka seperti pedang, keris, golok, dan sebagainya. Nama Nyangku berasal dari bahasa Arab ?yangko? artinya membersihkan. Nyangku merupakan lambang pembersihan yang diperagakan melalui kegiatan membersihkan benda-benda pusaka seperti pedang, keris, golok, dan sebagainya keturunan Panjalu dan lambang kebanggan emosional antar sesama keturunan Panjalu, hubungan antar manusia, serta kesadaran sesama keturunan Nabi Adam AS, cikal bakal manusia. Benda-benda pusaka tersebut peninggalan Raja Panjalu yaitu yang bernama Sanghiyang Prabu Boros Ngora. Pelaksanaan upacara Nyangku dilaksanakan setahun sekali pada bulan Maulud tanggal 17 pada hari Kamis atau Senin dimaknai untuk menjalin silaturahmi ukuwah islamiah, khususnya warga keturunan Panjalu, umumnya bagi kita semua sebagai umat muslim.Bukan sekedar menggumuli barang peninggalan para pendahulu, melainkan memperingati perjuangan para pendahulu.
Ilmu Antropologi mengenal teori sistem simbol yang diperkenalkan oleh Clifford Geertz, seorang Antropolog Amerika. Dalam bukunya yang berjudul Tafsir Kebudayaan (1992), Geertz menjelaskan makna dibalik sistem simbol yang ada pada suatu kebudayaan. Geertz menyatakan bahwa sistem simbol yang merefleksikan suatu kebudayaan, dapat diinterpretasikan dengan menggunakan sistem makna (System of Meaning). Jadi bila ingin menginterpretasi sebuah kebudayaan dapat dilakukan dengan menafsirkan sistem simbolnya. Demikian juga dengan kesenian sisingaan dari Subang yang tak bisa dipisahkan dari simbol boneka singa yang biasanya ditunggangi anak-anak dalam pertunjukannya. Dalam sejarahnya, sisingaan merupakan simbol kebencian warga Subang terhadap kapitalis perkebunan dari Belanda dan Inggris yang mendapat proteksi pihak pemerintah kolonial (Kurnia,2003). Ketika itu, kaum kapitalis dari Inggris mendirikan sebuah perusahaan perkebunan swasta bernama P & T Lands (Pamanoekan en Tjiasemlanden). Per...
Olé-olé ogong adalah Lagu yang dipakai dalam permainan adat sunda yang dinyanyikan oleh anak-anak ketika panen tiba sambil jalan-jalan di galengan atau sisi sawah, kemudian mereka membuat taléot (empét-empétan) yang dibuat dari jerami kering. Biasanya jika tiba musim panen anak-anak gemar bernyanyi sambil olé-oéan bersenang-senang bersama teman-temannya. Liriknya seperti ini : Olé-olé ogong Melak cabé di Tarogong Dihakan ku embé ompong Ditéang kari sapotong
Situs Rumah Adat Cikodang terletak di Kampun Cikodang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Rumah Adat Cikondang berada di ketinggian 1022 mdpl dengan luas lahan 3 hektar dan luar bangunan 60 meter. Rumah Adat Cikondang adalah satusatunya rumah yang tersisa dari peristiwa kebakaran besar pada perkampungan adat pada tahun 1942. Usia Rumah Adat Cikondang diperkirakan sekitar 205 tahun, pemilik Rumah Adat Cikondang adalah Anom Samsa. Asal usul kata Cikondang sendiri menurut kuncen di sekitar rumah adat adalah ketika di daerah tersebut ada mata air yang ditumbuhi pohon besar, kemudian dikenal dengan pohon cikondang. Oleh karena pohon kondang tersebut dekat dengan mata air atau dalam bahasa sunda disebut sebagai "ci", maka perpanduan nama mata air dan pohon kondang yang kelak menjadi kampung, yaitu kampung Cikondang. Kegiatan-kegiatan saat ini yang dilaksanakan di Rumah Adat Cikondang salah satunya adalah ritual utama di rumah adat yang di...
Salah satu upacara adat sunda yang menarik adalah reuneuh mundingeun. Reuneuh mundingeun adalah upacara adat sunda yang dilakukan apabila terdapat perempuan yang mengandung lebih dari 9 bulan, bahkan sampai 12 bulan dan belum melahirkan . Pada adat ini, peempuan yang hamil tersebut disebut reuneuh mundingeun. Perempuan yang hamil ini diibaratkan munding atau kerbau bunting. Tujuan dari upacara adat ini adalah agar perempuan yang hamil tersebut segera melahirkan dengan selamat, dan supaya dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pelaksanaan upacara ini yaitu perempuan yang hamil tersebyt dikalungi kolotok dan dituntun oleh dukun ( tenaga tradisional ahli bayi dan anak ). Kemudian perempuan ini, dituntun menuju kandang kerbau sambil dibacakan doa dan sambil dituntun, perempuan yang hamil tersebut harus menirukan tingkah kerbau seperti bunyinya dan diiringi oleh anak-anak yang membawa cambuk. Setelah itu, maka akan dimandikan ,setelah selesa mandi maka selesai pulalah upacara in...
Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Angklung sendiri terbuat dari bambu yang dimodifikasi sedemekian rupa agar bisa menjadi alat musik. Angklung sudaj diakui UNESCO sebagai alat musik tradisional indonesia. Tapi, belakangan ini tidak banyak orang - orang yang masih memainkan angklung dan lebih memilih memainkan alat musik modern. Walau begitu, di kota Bandung memiliki museum angklung yang. ernama ' saung ujo '. Disinilah diadakannya acara angklung's day setiap tahun yang dihadiri orang dari berbagai wilayah yang masih aktif memainkan angklung dan ingin melestarikannya. Acara ini dihadiri oleh berbagai usia, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.
kendang di daerah jawa barat umumnya disebut kendang sunda. kendang memiliki satu set jenis minimal terdiri dari tiga kendang yaitu satu kendang indung (kendang besar) dan dua kendang anak (kendang kulanter). kulanter dibagi menjadi dua yakni katimpung (dibunyikan dibidang besarnya) dan kutiplak (dibunyikan dibidang kecilnya). kendang sunda sangat bermacam yaitu dibedangan berdasarkan fungsi dalam iringan, diantaranya ada kendang kiliningan, kendang jaipongan, kendang ketuk tilu, kendang keurseus, kendang pencak silat, kendang bajidoran, kendang sisingaan, dan lainnya. setiap jenis dari kendang yang telah disebutkan memiliki perbedaan dalam hal ukuran, pola, ragam, dan motif tepakan yang dihasilkan. kendang kiliningan, yaitu kendang sunda yang digunakan untuk mengiringi kiliningan (sajian vokal yang diiringi seperangkat gamelan pelog salendro). ciri khasnya yaitu nada kumpyang lebih rendah jika dibandingkan dengan kendang jaipongan atau kendang pencak silat. kendang ketuk tilu...
Cireng Isi merupakan jajanan atau cemilan khas Jawa Barat, tepatnya Bandung dan sudah terkenal sejak tahun 1980-an. Cireng isi merupakan makanan yang diolah dari tepung tapioka dan diberi isian ayam suwir, abon, sosis, dan lain-lain. Saat ini, cireng isi memiliki bentuk dan rasa yang bermacam-macam. Cireng isi merupakan cemilan favorit bagi anak-anak karena bentuknya yang unik dan rasanya yang beragam. Resep Cireng Isi Bahan : Tepung kanji 250gr, tepung terigu 100gr, sosis 3 buah, bawang putih 2 siung, penyedap rasa 2 sdt, garam 1 sdt, air secukupnya. Cara Membuat : Campurkan dan aduk rata tepung tapioka, tepung terigu, penyedap rasa, garam, dan bawang putih di dalam mangkuk. Beri sedikit air sampai adonan terasa elastis. Ambil adonan dan bentuk sesuai selera, kemudian masukan isian sosis. Goreng adonan cireng yang sudah dibentuk di minyak yang panas agar krispi. Cireng isi siap dinikmati Sumber referensi : https://www.merdeka.com/jateng/5-cara-membuat-cire...