Tadut merupakan salah satu seni pertunjukkan tradisional rakyat Sumatera Selatan. Seni tradisional ini merupakan warisan dari suku Besemah yang saat itu berada di wilayah Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, Kabupaten Empat Lawang, sebagian Provinsi Bengkulu hingga Provinsi Lampung. Tadut ini merupakan seni tutur membaca syair berulang-ulang bersama alunan petikkan gitar. Pada zaman dahulu tadut digunakan untuk menyebarkan ajaran islam kepada masyarakat Suku Besemah. Lewat tadut, ajaran islam lebih mudah diterima oleh masyarakat dahulu. Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu masyarakat Besemah tidak bisa membaca maupun menulis. Berikut merupakan salah satu contoh potongan syair tadut yang dikutup dalam buku Sejarah Besemah: Lampik Empat Mardike Due (Bedur,2007). "Malam ini malam jemahat kah masuk malam sabtu Perintas Nabi Muhammad ngajung semayang lime waktu Malam ini malam sabtu kah masuk malam Ahad Semayang lime waktu jangan benagh berbuat jahat" Dal...
Tari Tenun Songket yang dikenal juga sebagai Tari Rampak Kipas Songket Brada merupakan tarian tradisional Indonesia khas daerah dari Provinsi Sumatera Selatan. Sesuai dengan namanya, tarian ini terinspirasi dari kegiatan yang kerap dilakukan oleh gadis-gadis Palembang yaitu kegiatan menenun kain songket. Kegiatan menenun songket sendiri sudah dilakukan sejak zaman Sriwijaya. Gerakan tangan yang menyerupai gerakan menenun kain songket mendominasi isi dari tarian ini. Selain itu, ada juga gerakan mengangkat kain songket sambil menari. Tarian ini diakhiri dengan dikeluarkannya kipas tangan. Alat musik akordion menjadi salah satu pengiring Tari Tenun Songket. Selain itu, alunan musik perkusi serta gendang juga ikut mengiringi Tari Tenun Songket. Tempo dari musik ini dimainkan secara berubah-ubah mengikuti gerakan tarian itu sendiri. Oleh karena itu, terciptalah keselarasan antara gerakan tarian dengan musik yang mengiringi. Tidak ditetapkan aturan khusus mengenai jumlah pena...
Lenggang goreng merupakan salah satu makanan khas dari Sumatera Selatan, lebih tepatnya dari Kota Palembang. Seperti makanan khas palembang lainnya, lenggang goreng juga berbahan dasar tepung terigu dan ikan yang telah dihaluskan. Sehingga makanan satu ini sering juga dikategorikan sebagai pempek. Namun, rasa dan bentuknya jauh berbeda dari pempek biasanya. Lenggang sendiri dibedakan menjadi dua; lenggang goreng dan lenggang bakar. Keduanya memiliki bahan yang sama, hanya cara pembuatannya saja yang berbeda. Artikel kali ini akan lebih fokus membahas lenggang goreng. Lenggang goreng memiliki hampir bulat yang datar, dengan ketebalan sekitar 2 hingga 3 cm. Sekilas makanan ini terlihat seperti telur dadar atau pun martabak biasa. Namun, ketika melihat isi adonan di dalamnya, akan terlihat jauh perbedaannya. Tidak seperti telur dadar pada umumnya, lenggang goreng menggunakan telur bebek sebagai bahannya. Hal ini membuat adonannya terlihat lebih kemerahan dan lebih bercita rasa....
Pindang Ikan Baung merupakan salah satu makanan tradisional Palembang. Cita rasa yang spesial dan bumbu yang handal membuat makanan ini selalu teringat di benak warga Palembang. Pindang ikan baung ini hampir mirip seperti sup ikan. Akan tetapi, perbedaannya terletak pada rasa yang diberikan. Rasa yang pedas dicampur asin dan asam menjadi keunikan tersendiri dari hidangan pindang ini. Penggunaan ikan jenis ini sangat sering dijumpai dalam masakan pindang. Selain tekstur dagingnya yang halus dan lembut, ikan ini juga sangat mudah ditemukan di Sungai Musi yang merupakan sungai terbesar di Palembang. Di samping itu, ikan baung juga tidak memiliki sisik sehingga mempermudah masyarakat dalam mengonsumsinya. Untuk pembuatannya, bisa dibilang cukup sulit. Terlebih lagi, resep setiap orang akan berbeda-beda dan beragam. Ada yang rasanya pedas dan asam, ada juga yang lebih ke arah manis. Semuanya bergantung pada resep generasi turun-menurun yang telah diajarkan. Berikut bahan yang dibut...
Bebaso atau Bahasa Palembang Alus yaitu bahasa Palembang yang dituturkan untuk orang-orang yang dihormati, biasanya diperuntukan kepada orang yang lebih tua karena bahasanya yang halus dan sopan. Ada yang mengatakan bebaso hampir sama dengan bahasa Jawa, hal ini disebabkan oleh hubungan baik yang pernah terjalin antara kerajaan-kerajaan di Palembang dengan kerajaan di pulau Jawa yang mengakibatkan banyak pencampuran budaya, salah satunya adalah bahasa. Sayangnya pada era sekarang bebaso hampir tidak digunakan lagi. Sangat jarang orang palembang menggunakan bebaso dalam berkomusikasi sehari-hari, karena memang bebaso memiliki bahasa yang agak sulit dan sangat berbeda dengan bahasa sehari hari orang palembang saat ini yang sudah terpengaruh oleh perubahan zaman yang lebih modern. Jadi tak heran bila bebaso pada era sekarang hampir tersingkir oleh bahasa sehari-hari orang palembang yang di anggap lebih mudah. Note: Namun apakah benar membiarkan salah satu budaya asli palembang tersi...
Jika mendengar kata Palembang, makanan yang terlintas di kepala kalian pastilah pempek. Tapi tahukah kalian jika Palembang juga memiliki makanan khas yang bernama Lenggang? Lenggang adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan. Biasanya ikan yang dipakai adalah ikan tenggiri atau belida. Makanan ini sebenarnya merupakan sebuah modifikasi dari pempek. Lenggang ini dibuat dengan cara pempek panjang yang disebut pempek lenjer dipotong-potong lalu dicampur dengan telur kemudian digoreng. Makanan ini sering disajikan dengan cuka pempek dan diperlengkap dengan potongan ketimun dan mi kuning. Rasa gurih akan memenuhi mulut anda saat menikmati lenggang, atau bila anda menikmatinya dengan cuka maka rasa asam pedas akan menimbulkan suatu 'pesta rasa' di mulut anda. Terkadang lenggang juga bisa dipanggang. Makanan ini cukup lazim ditemukan di Palembang dan biasanya dijual bersamaan dengan pempek. Untuk anda yang orang Jakarta jangan khawatir, kalian juga bisa meni...
 Pulau Kemaro adalah salah satu tempat bersejarah yang berada sekitar 40 km dari Kota Palembang. Pulau Kemaro ini adalah tempat rekreasi yang merupakan delta di Sungai Musi. Selain menjadi tempat wisata umum, Pulau Kemaro juga merupakan tempat wisata religi bagi umat Buddha untuk berziarah dan berdoa ke makam yang ada di kuil buddha yang terdapat disana. Masyarakat keturunan Tiong Hoa juga kerap melakukan tradisi Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. Kunjungan ke tempat ini ditempuh melalui jalur laut, yaitu menggunakan speedboat.  Di tempat ini pula, terdapat makam putri Palembang. Kemudian, daya tarik utamanya terletak pada Pagoda 9 lantai yang berdiri di tengah-tengah Pulau Kemaro yang baru dibangun pada tahun 2006. Bangunan tua disana adalah Klenteng Hok Tjing Rio atau yang lebih dikenal, Klenteng Kuan Im yang dibangun sejak tahun 1962.  Pulau Kemaro menyimpan cerita sejarah yang diyakini sejak dulu oleh masyarakat Kota Palembang mengen...
 Pulau Kemaro adalah salah satu tempat bersejarah yang berada sekitar 40 km dari Kota Palembang. Pulau Kemaro ini adalah tempat rekreasi yang merupakan delta di Sungai Musi. Selain menjadi tempat wisata umum, Pulau Kemaro juga merupakan tempat wisata religi bagi umat Buddha untuk berziarah dan berdoa ke makam yang ada di kuil buddha yang terdapat disana. Masyarakat keturunan Tiong Hoa juga kerap melakukan tradisi Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. Kunjungan ke tempat ini ditempuh melalui jalur laut, yaitu menggunakan speedboat.  Di tempat ini pula, terdapat makam putri Palembang. Kemudian, daya tarik utamanya terletak pada Pagoda 9 lantai yang berdiri di tengah-tengah Pulau Kemaro yang baru dibangun pada tahun 2006. Bangunan tua disana adalah Klenteng Hok Tjing Rio atau yang lebih dikenal, Klenteng Kuan Im yang dibangun sejak tahun 1962.  Pulau Kemaro menyimpan cerita sejarah yang diyakini sejak dulu oleh masyarakat Kota Palembang mengen...
Tradisi Ningkuk Sumatera Selatan adalah salah provinsi yang kaya akan budaya. Dalam kenyataannya, budaya-budaya di daerah Sumatera Selatan adalah hasil campuran dari melayu dan pribumi asli. Hal ini dikarenakan asal mula budaya Sumatera Selatan sangat dipengaruhi oleh Kerajaan Sriwijaya yang pada waktu itu memiliki wilayah yang sangat luas. Ningkuk adalah tradisi dalam bentuk ritual yang berasal dari Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Dalam pelaksanaannya, tradisi Ningkuk dibarengi dengan pernikahan yang mengikuti adat OKU. Bedanya dengan pernikahan, dalam tradisi Ningkuk yang menjadi pemeran utama ialah para pemuda dan pemudi yang merupakan teman atau kerabat kedua mempelai. Pelaksanaan tradisi Ningkuk biasanya dimulai setelah acara resepsi pernikahan dijalankan. Tradisi...