Anak
189 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
5_Miang Hebung
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Selatan

Sayang hebung sayang hebung ade miang Nak ku pancong nak ku pancong pakai grahang Bak itulah aku nak ngambik dengan Anak jeme gerut oy lagi terpandang Luluk behuk kanjarinye saje aku Nundung karut juwara sia nak nerime Au tuape dami aku bujang sare Balek ngelimat mbatak ibatan bangai Miang hebung miang hebung nyikse nian Manceku uleh mentuwe Iluk luk penjadi dihi Damih abat ne… Karut penundung iluk lah dek jadi Nginak aku bujang sare Die melikus anakne Dik ngajung nian… Kalu kan jadi kami di tetak due Ijuk ijuk oy sapu lidi Kalu kan sare isuk Iluk lah dek njadi Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-sumatera-selatan.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Pantauan
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Selatan

Kalu kamu pegi nyimah betandang ke duson kami Dekkan lupe aluannye, dudol bajik lemangnye pule Ade jadi penundenye maka simah pacak gale Ye mane adek sanaknye, humanye didatangi gale Petande kami ribang, kamu pacak datang Kah kebile kina, kami pule tandang (2x) Bujang gadis tue mude diarak kelileng duson Makan minom sekenyangan itulah namenye pantauan Itu adat di badah kami dipakai sampai mbak ini Sedekah pantau pantauan, ading sanak kah milu gale Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-sumatera-selatan.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Surat Ulu
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

Surat Ulu merupakan kumpulan beberapa aksara yang berkerabat di Sumatra sebelah selatan. Yang termasuk kelompok Surat Ulu adalah aksara Kerinci, aksara Rejang-Rencong, dan aksara Lampung. Istilah “kaganga” diciptakan oleh Mervyn A. Jaspan (1926-1975), antropolog di University of Hull di Inggris dalam buku Folk Literature of South Sumatra, Redjang Ka-Ga-Nga texts (Canberra, The Australian National University, 1964) untuk merujuk kepada Surat Ulu. Jaspan menggunakan istilah Kaganga berdasarkan tiga huruf pertama dalam urutan dalam sistem Surat Ulu. Surat Ulu sendiri merupakan istilah asli yang dipakai oleh masyarakat di Sumatra sebelah selatan. Disebut Surat Ulu karena yang kelompok yang menggunakan aksara ini berada di kawasan ulu (pegunungan) Sumatra, khususnya di Kerinci, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung. Aksara Surat Ulu diperkirakan berkembang dari aksara Pallawa dan Kawi yang digunakan oleh Kerajaan Sriwijaya. Contohnya dapat kita lihat pada Prasasti Ko...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
Rumah Limas
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Rumah adat Sumatera Selatan mempunyai sebutan Rumah Bari yang benama asli Rumah Limas, pada umumnya berbentuk dasar hampir sama dengan rumah-rumah adat yang ada di sebagian daerah di Nusantara, yaitu rumah panggung, dan material yang digunakan pada umumnya dari kayu. Bari dalam bahasa Palembang berarti lama atau lawas atau kuno dan bernama Rumah Limas karena bentuk atapnya yang berbentuk limas. Palembang berlokasi di provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu daerah yang memiliki karakteristik alam yang lekat dengan perairan tawar, baik itu rawa maupun sungai, ini yang manjadi faktor utama kenapa masyarakat disana membangun rumah panggung. Rumah panggung secara fungsional memenuhi syarat mengatasi kondisi rawa dan sungai seperti di Palembang. Letak geografis dari Palembang dibelah oleh sungai Musi dan dikelilingi ratusan anak sungai, rawa-rawa di sebagian besar wilayah daratannya. Pada tepian sungai banyak terdapat Rumah Limas yang pintunya menghadab ke sungai, dan alat transporta...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pernikahan Adat Palembang
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

1.  Penyelidikan Terhadap Sang Gadis Calon mempelai perempuan masih harus “diselidiki” oleh utusan pihak keluarga calon laki-laki. Arti kata “selidik” bukan melambangkan kecurigaan, melainkan pendekatan yang dilakukan oleh keluarga calon mempelai laki-laki dan memastikan bahwa calon mempelai perempuan belum ada yang meminang. Prosesi ini dikenal dengan nama Madik, berasal dari bahasa Jawa Kawi yang berarti mendekat atau pendekatan. 2.  Memagari Sang Gadis Setelah proses Madik berhasil, maka calon mempelai perempuan “dipagari”. Proses adat ini bernama Menyenggungatau Senggung yang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya “pagar”. Prosesi ini bertujuan agar si gadis tidak diganggu lagi oleh senggung (sebangsa musang) sebagai kiasan tidak diganggu oleh laki-laki lain. Keluarga besar laki-laki mengirimkan utusan resmi kepada pihak keluarga si gadis dengan membawa tenong (keranjang antaran) atau sangkekterbuat dari...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tradisi Bekarang Iwak
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Tradisi Bekarang Iwak adalah tradisi adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun di sungai Lacak. Bekarang Iwak sendiri sebenarnya hampir tak berbeda dengan sedekah-sedekah adat lain yang biasa dilaksanakan oleh warga yang ada di kota Palembang. Yang membedakan di sini hanyalah bahwa setelah diadakan beberapa ritual upacara adat dan makan bersama, kemudian disusul dengan acara menangkap ikan secara bersama-sama di sungai Lacak yang melibatkan warga kelurahan Pulokerto seperti nama tradisi tersebut yaitu Bekarang = menangkap, dan Iwak = ikan.    Hasil dari tangkapan ikan itu kemudian dikumpulkan dan dipilah antara yang besar dan kecil. Untuk ikan-ikan kecil diperbolehkan oleh pemangku adat untuk di bawa pulang warga yang ikut serta menangkap ikan, sementara untuk yang besar-besar diambil oleh pemangku adat untuk kemudian di jual. Uang dari penjualan ikan tersebut digunakan untuk keperluan umum warga seperti membangun masjid, jembatan dan sebagainya. ...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Nampun Kule
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Sebelum lebih jauh membicarakan tentang adat Nampun Kule di daerah Muara Enim, Sumatra Selatan, terlebih dahulu harus diketahui tentang apa dan bagaimana prosesi Nampun Kule itu sendiri. Secara harafiah Nampun Kule berarti menyambung hubungan baik antara kedua belah pihak besan. Dan memang, Nampun Kule seperti juga arti harafiah dari dua kata tersebut, tujuannya adalah untuk membuat hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak besan dari sejak anak-anak mereka akan menikah hingga nantinya menjadi sepasang suami istri. Kemudian bagaimanakah prosesi resminya? Ini dia Arsip Budaya Nusantara coba gambarkan secara singkatnya saja.. 1. Kunjungan Pertama Kunjungan pertama dalam rangkaian nampun kule ini adalah semacam silaturahmi dari orang tua pihak pria ketika sang anak menyatakan bahwa dia berniat untuk memperistri seorang perempuan. Maka dari itu kunjungan orang tua dari pihak pria ke rumah orang tua dari pihak perempuan yang ingin diperistri oleh anak lelakinya i...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Pernikahan Palembang
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Hampir semua prosesi pernikahan tradisional di nusantara selalu menarik untuk disaksikan, bukan hanya karena prosesi pernikahan ini melewati begitu banyak tahap sebelum akhirnya sang pengantin resmi jadi sepasang suami istri, tapi juga mengikuti tahap-tahap yang begitu kaya akan filosofis kehidupan sendiri itulah yang menarik. Tak terkecuali di Palembang tempat di mana pada masa lalu Kerajaan besar bernama Sriwijaya pernah berdiri ini memiliki tradisi adat pernikahan yang hingga kini masih digunakan oleh hampir seluruh warganya dengan merujuk pada keagungan serta kejayaan kerajaan besar tersebut. Dan seperti halnya pernikahan raja-raja pada umumnya, adat pernikahan di Palembang yang merujuk pada kerajaan Sriwijaya ini pun tak kalah megahnya. Kilau kemegahan itu dapat dilihat dari hampir semua ornament dalam pernikahan itu yang berwarna kuning dan merah keemasan, mulai dari busana mempelai yang dikenakan pada saat prosesi lamaran, seserahan dan pernikahan, maupun pada kursi pela...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Hantu Banyu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Wujud Hantu Banyu Hantu banyu adalah sebutan untuk salah satu makhluk tak kasap mata yang kerap menampakan diri di dalam air.  Wujud hantu Banyu  konon menyerupai rambut seorang wanita yang kadang terlihat mengambang di aliran air sungai maupun berada di dalam aliran sungai. Beberapa masyarakat di wilayah bantaran sungai Musi sudah tak jarang asing lagi dengan cerita hantu banyu yang kerap mengegerkan tersebut. Menurut cerita hantu yang diyakini banyak ditemukan di sungai musi tersebut dapat muncul secara tiba-tiba dan langsung menggulung orang yang kebetulan tengah berada di sungai entah sedang mandi, buang hajat, maupun mencari ikan. Sayangnya tak banyak orang yang mampu bercerita secara mendalam tentang wujud dan  ciri-ciri hantu  ini karena mayoritas dari korban keganasan hantu banyu sungai Musi kehilangan nyawanya karena tenggelam dan kehabisan nafas. Selain dikenal dengan sebutan hantu banyu makluk ini juga kerap dikenal dengan nama &...

avatar
Deni Andrian