SARAMBEN atau Saramen atau dalam bahasa Benuaqnya SAMAKNG SAWIT adalah sebuah kalung sakral yang digunakan sebagai aksesoris dalam Tari Wadian Bawo. Saramben adalah kalung atau baju wadian yang menggunakan semacam untaian tali, dimana di tali-tali tersebut di pasang taring – taring Binatang, jenis – jenis kayu dan obat obatan. Wadian Bawo merupakan tarian yang di tarikan oleh laki – laki, dalam gambar di bawah ini adalah contoh penari wadian bawo. Tari Wadian Bawo adalah tarian mistis yang dikenal oleh Dayak Rumpun Lawangan – Dusun, seperti Dayak Banuaq, Dayak Dusun Deah, Dayak Maanyan, Dayak Taboyan, dan lain lain. Wadian yang menggunakan Saramben tujuannya sebagai “Panekang hambaruan” atau memperkuat jiwa sang wadian untuk menangkal ilmu-ilmu yang mengganggu wadian/belian dalam ritual, kemudian ada tanda yang dioles di badan wadian namanya tendrek – sebagai penanda perbedaan wadian dengan orang biasa dan ju...
Ritual IJAME adalah suatu kepercayaan suku Dayak Maanyan sub Paju Epat yang baragama Kaharingan. Ritual ini merupakan suatu prosesi penghantaran roh orang yang sudah meninggal menuju Tumpuk Datu Tunyung (Sorga). Di butuhkan waktu 9 hari agar roh orang yang sudah meninggal benar-benar bisa pulang ke Sorga atau yang disebut Tumpuk Datu Tunyung. Dalam Ritual ini tulang – tulang orang yang sudah meninggal akan di prosesi, dengan pembakaran tulang/pengkremasian , hal ini adalah sebuah keunikan sendiri, karena di kalimantan tengah hanya ritual Ijame, dimana tulang-tulang orang yang sudah meninggal akan di bakar, sama halnya dengan acara Ngaben di Bali. Tempat dibakarnya tulang-belulang orang mati disebut PAPUYAN , kemudian ada TAMAK yang merupakan tempat penyimpanan abu (Mapui) setelah pembakaran tulang. Ritual kematian ini merupakan ritual yg insidential atau tidak rutin tiap tahun pelaksanaannya, karena banyak persyaratan yg harus...
Gunung Perak adalah tarian dalam acara perkawinan suku dayak maanyan untuk pemenuhan hukum adat, tarian ini termasuk dalam acara adat Ngantara Wurung Jue . Gunung perak ialah gambaran sebuah pohon tentang kehidupan. Gunung perak merupakan permohonan restu dari roh atau leluhur suku dayak untuk perjalanan kehidupan setelah menikah dan merupakan lambang kemakmuran, cita – cita dan harapan dari kedua mempelai dalam membangun rumah tangga. Ritual adat ini merupakan kepercayaan Kaharingan. Jika dilihat secara sekilas Gunung Perak berbentuk menyerupai sebuah pohon yang tumbuh di atas mangkok besar yang berisi beras dan memiliki daun yang di pasang dari beberapa lembar uang mulai dari uang rp. 1.000,- sampai uang rp. 100.000,- bentuk desain dari pohon Gunung perak menyerupai sebuah pohon natal. Dalam acara adat ngantara wurung jue sepertinya tidak lengkap jika tidak ada gunung perak. Sulit bagi saya untuk menjelaskan bagaimana bentuk tarian saat gunung...
Alkisah pada zaman dahulu kala, di Desa Sepang (sekarang Kecamatan Sepang), Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda yang bernama Emas. Ia hidup bersama dengan putrinya yang bernama Tumbai. Tumbai adalah gadis yang cantik nan rupawan. Ia juga baik hati dan sangat ramah kepada setiap orang. Setiap pemuda yang melihatnya berkeinginan untuk menjadi pendamping hidupnya. Oleh karena itu, banyak pemuda yang datang untuk meminangnya. Namun, Tumbai selalu menolak setiap pinangan yang datang kepadanya. Ibunya sangat gelisah melihat sikap Tumbai. Meskipun ibunya sudah berusaha membujuk Tumbai agar menerima salah satu pinangan, Tumbai tetap saja menolak. Tumbai sangat mengerti kerisauan ibunya. Akan tetapi, apa yang pernah ia ucapkan tidak mungkin ditariknya kembali. Tumbai sudah bertekad keras mengajukan syarat kepada setiap pemuda yang meminangnya. Syarat itu sangat berat dan terasa mustahil untuk diwujudkan, yaitu mengubah sumber air tawar Sepang menjadi asin seperti air laut. Ibunya t...
Tarian adat yang pertama adalah tari Gantar. Tarian ini merupakan sebuah tarian tradisional asal Kalimantan, gerakannya seperti orang yang sedang menanam padi. Dalam tarian ini para penari menggunakan tongkat yang mempunyai arti sebagai kayu penumbuk yang disertai dengan properti pendukung lainnya seperti bamboo dan biji-bijian yang memberikan gambaran seperti benih padi dan wadahnya. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu dan untuk acara yang lainnya. Tidak hanya suku Dayak Tunjung yang mengenal tari Gantar, namun suku Dayak Benuaq juga mengenal jenis tarian ini. Terdapat 3 versi untuk jenis tari Gantar ini, yaitu Gantar Busai, Gantar Rayatn, dan Gantar Senak / Gantar Kusak. Sumber: http://www.ragamseni.com/13-macam-tarian-adat-yang-berasal-dari-kalimantan/
Tujuan dari tradisi ini adalah untuk mengantarkan roh leluhur sanak saudara yang meninggal menuju ke alam baka. Caranya dengan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju tempat yang disebut dengan Sandung. Upacara ini sendiri biasanya dilakukan oleh Suku Dayak khususnya penganut agam Kaharingan. Sumber: http://travel.tribunnews.com/2017/01/24/tradisi-indonesia-10-adat-istiadat-unik-khas-nusantara-ini-hampir-punah-berani-ikut-lestarikan?page=3
Ribuan warga memadati jalan di depan Balai Dusun Jenar, Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro, Rabu (6/9/2017) sore. Dari empat penjuru sekitar perempatan dekat balai dusun itu tampak puluhan pria berpakaian beskap. Pria-pria itu membawa satu hingga tiga encek di tangan mereka. Encek terbuat dari debog (kulit pohon pisang) yang diisi nasi dan lauk pauk. Puluhan warga itu terbagi empat kelompok. Setiap kelompok berbaris dari empat penjuru. Lalu, satu per satu kelompok itu berjalan menuju balai dusun. Sebelum memasuki gapura balai dusun, mereka disambut para pemain reog yang sempat menghibur warga sebelum iring-iringan pembawa encek datang. Sesampainya di balai dusun, rombongan pembawa encek dari empat rukun tangga (RT) itu menyerahkan encek itu kepada petugas untuk dikumpulkan jadi satu di meja besar di tengah balai dusun. Para warga itu kemudian duduk bersila melingkari puluhan encek yang ditumpuk rapi. Mereka berdoa agar diberikan keberkahan. "En...
Seorang putri raja yang akan mandi di sungai dengan ditemani tujuh dayang- dayangnya. Dengan dibantu empat dayang- dayangnya, sang putri raja lantas mencuci rambutnya dengan bahan khusus. Bahan itu terdiri dari biji-biji wijen dan jeruk nipis. Biji-biji wijen yang digoreng kemudian ditumbuk hingga halus dan lalu dicampurkan dengan perasan air jeruk nipis. Gampuran bahan itu biasa digunakan sang putri raja untuk mencuci rambut hingga rambutnya dapat tumbuh lebat lagi indah. Selesai mencuci rambut, sang putri raja lantas berendam di sungai. Empat orang dayang-dayangnya turut pula berendam di dekat sang putri. Sementara itu tiga orang dayang-dayang lainnya memetik bunga- bunga yang tumbuh subur di pinggir sungai. Bunga-bunga itu akan mereka buat hiasan untuk dikenakan Sang Putri Raja setelah selesai mandi. Suasana yang tenang lagi tenteram itu mendadak dipecahkan oleh kedatangan gelombang air yang bergerak dahsyat. Gelombang air yang datang tiba-tiba tersebut menenggelamkan sang pu...
Tarian Hugo dan Huda ini merupakan tarian tradisional dari Kalimantan Tengah yang termasuk dalam tarian ritual agar para dewa menurunkan hujan ke bumi. Tarian ini biasanya dilakukan apabila telah berlangsung musim kemarau yang cukup lama. Namun tarian ini sendiri merupakan tarian hiburan yang ada pada daerah ini sendiri dan sering juga dipertunjukkan sebagai tarian hiburan untuk pelepas stress dari masyrakat yang ada yang disekitar daerah tersebut. untuk tarian Hugo dan Huda ini sendiri biasanya dilakukan oleh satu orang saja yang menarikan tarian ini, dimana biasanya tarian ini diiringi dengan alat music kecapi dalam tarian itu sendiri. dan biasanya tarian ini dilakukan oleh perempuan untuk menghibur para masyarakat. Sumber: https://www.jatikom.com/2018/11/34-provinsi-tari-adat-tradisional.html#ixzz5Xxt30Wsx