Jambu Biji atau sering disebut sebagai jambu klutuk yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai Guava (bahasa Latin: Psidium guajava) mungkin merupakan buah yang sangat mudah kita temukan. Buah yang didominasi dengan biji kecil-kecil ini sangat kaya akan vitamin C. Bahkan Buah Jambu Biji yang bijinya berwarna merah konon sangat berkhasiat untuk menaikkan trombosit untuk orang yang menderita sakit demam berdarah. Jambu Biji sebenarnya merupakan jenis buah yang sudah sangat mudah kita temukan di seluruh tempat di Indonesia. Biasanya yang lebih sering kita temukan merupakan Jambu Bangkok yang ukuran buahnya lebih besar dibandingkan dengan jambu biji lokal. Namun apakah Pembaca pernah mendengar atau pun membayangkan apabila ada suatu lokasi kuliner di Medan, Sumatera Utara yang menjadikan buah jambu biji ini sebagai kuliner yang sedap dan saat ini banyak wisatawan yang menjadikan kuliner jambu ini sebagai oleh-oleh. Lokasi kuliner ini merupakan Manisan Jambu Aguan (foto lokasi kuliner ini...
Resep Bahan-bahan 4-5 orang 1 kg ayam 1 ons cabe merah 1 ruas jahe secukupnya bawang merah 3 batang serai (diiris2) secukupnya ketumbar (disangrai) 1 mug beras (disangrai) 3 buah jeruk nipis secukupnya garam 2 buah kelapa (1 untuk santan dan 1lagi utk disangrai) Langkah Membuat Semua bahan digiling(dihaluskan) Ayam yang telah dipanggang dicincang kasar Semua bahan yg digiling tadi dicampur dan diaduk rata... Diaduk seperti ini siram santan sedikit demi sedikit... Dan tarrraaaaa jadi dehhhhh.... (Ohya pas mengaduknya kasih garam ya sesuai selera biar lbh berasa rasanya) Alamat Penjual: RM Putri Kualuh Jalan Sisingamangaraja No.41 Medan Sumber : https://cookpad.com/id/resep/290143-anyang-ayam-labuhanbatu
Setiap daerah di Indonesia memiliki keragaman yang sangat kaya, dan salahatunya adalah di bidang kuliner. Setiap daerah memiliki kekayaan kuliner yang khas dan mungkin menjadi sebuah oananda sebuah daerah. Dengan sajian tersebut kita juga mungkin sedikitnya bisa mengenal bagaimana budaya sebuah daerah beserta dengan karakter dari orang-orang yang ada di sana. Berbicara mengenai hidangan khas dari sebuah daerah, ada sebuah hidangan yang diketahui cukup khas, yakni sebuah sajian seafood yang berasal dari Medan. Menu seafood yang satu ini menggunakan bahan dasar kerang dan dibuat dengan teknik dipanggang atau dibakar. Menu satu ini diketahui memiliki rasa yang mantap dan nikmat hingga akhirnya menjadi sebuah sajian khas daerha yang cukup banyak disukai dan digemari oleh orang-orang. Bagi anda sekalian yang terartik untuk mencicipi hidangan berbahan dasar kerang , yakni sate kerang khas Medang, maka berikut ini kami coba sajikan menu resep dan langkah pembuatan yang bisa anda ikuti....
Berikut ini resep Pulut inti disertai dengan bahan-bahan dan cara membuatnya Bahan isi: 75 gram gula merah 100 ml air 2 lembar daun pandan 150 gram kelapa parut kasar 1 sendok teh tepung terigu protein sedang dan 4 sendok makan air, larutkan Bahan ketan: 200 gram beras ketan, rendam 2 jam 2 lembar daun pandan 100 ml santan kental dari 1/2 butir kelapa 1/2 sendok teh garam Daun pisang untuk membungkus Eresep.com Detail Resep Pulut inti Home Resep Masakan Resep cake Detail Resep cari resep masakan... CARI Pulut inti 12 Maret 2011 Pulut inti Berikut ini resep Pulut inti disertai dengan bahan-bahan dan cara membuatnya Bahan isi: 75 gram gula merah 100 ml air 2 lembar daun pandan 150 gram kelapa parut kasar 1 sendok teh tepung terigu protein sedang dan 4 sendok makan air, larutkan Bahan ketan: 200 gram beras ketan, rendam 2 jam 2 lembar daun pandan 100 ml santan kental dari 1/2 butir kelapa 1/2 sendok teh garam Daun pisang untuk membungkus...
Salah satu makanan khas Labuhanbatu adalah anyang buas-buas. Anyang buas-buas merupakan masakan yang berasal dari dedaunan, yakni daun buas-buas. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang sering terdapat di daerah rendah, berdaun wangi. Yang dijadikan masakan adalah pucuknya, karena lebih lembut. Cara membuatnya relatif mudah. Hampir semua ibu-ibu terumata di daerah pantai bisa membuatnya. Pertama daun buas-buas dibersihkan atau ada juga yang memotong/mengirisnya menjadi bagian kecil. Lalu direbus dan selanjutnya dicampur dengan bumbu anyang berupa perpaduan rempah-rempah seperti bawang, daun serei wangi, jeruk nipis, ditambah santan kelapa dan garam. Anyang buas-buas umumnya menjadi menu yang lazim pada waktu berbuka puasa di Bulan Ramadhan. Sejak dulu masakan ini digemari dan menjadi ciri kas masayarakat Labuhanbatu, terutama penduduk yang bermukim di daerah pesisir, seperti Negeri Lama, Ajamu, Labuhan Bilik, Sungai Berombang dan sejumlah desa pantai Labuhanbatu Lainnya. Istime...
Jika anda berkunjung ke Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), maka kurang pas rasanya jika tak membawa dodol. Sebab dodol di Labusel cukup istimewa dengan citarasanya yang khas. Sejak lama dodol jadi satu panganan khas asal Labusel, tak heran banyak orang di luar daerah ini berharap sanak keluarganya yang bertandang ke kabupaten beribukota Kotapinang tersebut membawa dodol sebagai cindera mata. Hanya saja, dodol di Labusel didapatkan pada waktu-waktu tertentu, hal tersebut mungkin karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan dodol sebagai satu identitas panganan khas daerah. Berbeda dengan kebanyakan dodol saat ini, yang pengemasan dan pembuatannya sudah lebih modern, dodol Labusel masih sangat tradisional, baik dari bentuk, bahan, dan pembuatannya. Bagi sebagian masyarakat di daerah ini, dodol lebih sering disebut ulame. Nama tersebut merupakan serapan dari bahasa Mandailing yang artinya kelapa, sebab dodol tersebut berbahan dasar air perahan kelapa. Ulam...
Yang suka jajanan pasar, pastikan kamu mencicipi dolung-dolung. Makanan sejenis kue lepat berbentuk bulat ini berasal dari Parapat, kota yang terletak di tepi Danau Toba. Jajanan tradisional ini terbuat dari tepung beras dengan isi gula aren campur kelapa parut dan dibungkus menggunakan daun bambu. Rasanya sudah pasti sangat lezat, terlebih ciri khas pembuatannya yang dibalut daun bambu akan membuat aromanya semakin kuat. Menurut saya, cita rasa dolung-dolung bertambah lezat jika dinikmati dalam kondisi hangat. Apalagi, jika dinikmati dengan segelas kopi hangat sambil menikmati pemandangan Danau Toba yang cantik. Cocok juga dijadikan buah tangan untuk orang-orang tersayang di rumah. Sumber: https://www.google.co.id/amp/s/blog.traveloka.com/medan/13-oleh-oleh-khas-medan-ini-selalu-jadi-incaran-wisatawan%3famp=1
Kue Rasidah merupakan Kue khas Etnis Melayu. Puak Melayu di Sumatera Utara pada acara Nasi Hadap Hadapan di majelis perkawinan, akan menghidangkan banyak makanan; salah satunya adalah Kue Rasidah. Kue ini juga dibawa saat acara Mebat bagi perkawinan kaum bangsawan. Saat dahulu, Kue ini dihidangkan di istana Melayu sebagai simbol khusus, yang dipercayai membawa makna berpandai-pandai dalam hidup, memunculkan petunjuk, menangkal hasad/iri/dengki, dan dilambangkan sebagai adat resam dan Islam yang berpadu dalam etnis Melayu tiada boleh terpisah. Kuih Rasidah disebut juga Hasidah, Lasidah, dan Asidah. Ia merupakan juadah adat yang bukan menjadi santapan harian, yang dikenal pada masyarakat Melayu Sumatera Timur, Riau, Kepulauan Riau, Borneo Barat, atau agaknya yang lain. Provinsi Aceh mengenal kue ini, di wilayah etnis Melayu yang seresam Sumatera Timur, yaitu wilayah Perlak dan Tamiang saja. Di Kota Medan dan sekitarnya, tidak ada orang Melayu yang tidak mengenal kue yang bertabu...
Bahan-bahan (10 buah) 250 ml santan peras pakai air mateng (bisa juga pakai yang instan) 80 gram terigu 80 gram kanji/tapioka 100 gram gula 1/2 sdt pasta pandan 1/2 sdt pewarna hijau 3 lbr daun jeruk purut 2 btr telur 50 gram margarine cairkan 2 sdm skm putih (sy pakai 1 saset) 1 sdm fermipan Langkah 1. Haluskan daun jeruk campur dengan santan, aduk rata kemudian saring. 2. Ambil wadah campur terigu, kanji, fermipan, pewarna, dan pasta pandan, tambahkan santan sedikit demi sedikit aduk sampai rata pakai whisker kemudian diamkan 20 menit tutup lap kering. 3. Setelah 20 menit seperti foto ini agak berbuih, masukan telur, aduk rata, tambahkan gula, skm aduk rata terakhir masukan margarine cair yg sudah dingin, aduk sampai rata, diamkan 1 jam. 4. Setelah didiamkan 1 jam seperti ini. 5. Panaskan cetakan kira-kira 10 menit tuang adonan 3/4 cetakan. 6. Kalau sudah berbuih dan timbul...