Jambu Biji atau sering disebut sebagai jambu klutuk yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai Guava (bahasa Latin: Psidium guajava) mungkin merupakan buah yang sangat mudah kita temukan. Buah yang didominasi dengan biji kecil-kecil ini sangat kaya akan vitamin C. Bahkan Buah Jambu Biji yang bijinya berwarna merah konon sangat berkhasiat untuk menaikkan trombosit untuk orang yang menderita sakit demam berdarah. Jambu Biji sebenarnya merupakan jenis buah yang sudah sangat mudah kita temukan di seluruh tempat di Indonesia. Biasanya yang lebih sering kita temukan merupakan Jambu Bangkok yang ukuran buahnya lebih besar dibandingkan dengan jambu biji lokal. Namun apakah Pembaca pernah mendengar atau pun membayangkan apabila ada suatu lokasi kuliner di Medan, Sumatera Utara yang menjadikan buah jambu biji ini sebagai kuliner yang sedap dan saat ini banyak wisatawan yang menjadikan kuliner jambu ini sebagai oleh-oleh. Lokasi kuliner ini merupakan Manisan Jambu Aguan (foto lokasi kuliner ini diperoleh dari rekan penulis, penulis minta ijin kepada yang bersangkutan yang fotonya terpaksa dimunculkan di sini). Lokasi kuliner Manisan Jambu Aguan ini terletak di Jl. Kruing No. 2G Medan. Lokasinya terletak tepat di sebelah Bolu Meranti. Manisan Jambu Aguan ini juga menerima pemesanan melalui telepon +62 0813 61181920.Sebenarnya dahulunya Manisan Jambu Aguan hanya dijual di Jalan Mojopahit, Medan. Namun saat ini juga sudah dibuka suatu cabang di Jl. Kruing ini. Awalnya penulis pernah dibawa oleh-oleh seorang kawan yang datang dari Medan. Namun oleh-oleh yang dibawa bukan oleh-oleh khas dari Medan, melainkan manisan jambu biji. Waktu itu penulis sempat berpikir, apa sih istimewanya manisan jambu biji. Apalagi penulis sudah bosan dengan buah jambu biji ini, di karenakan dulu penulis mempunyai pohon buah jambu biji yang berbuah lebat sepanjang tahun.
Setelah penulis mencoba manisan jambu biji ini, ternyata memang istimewa. Manisan Jambu biji ini terasa renyah, segar dan manis. Walaupun penulis sudah bosan bila memakan buah jambu biji, namun tak demikian halnya saat memakan manisan jambu biji ini. Rasanya tak cukup hanya memakan sepotong aja.
Jambu biji yang dijadikan manisan ini telah dipotong menjadi 4 bagian memanjang dan biji-bijinya telah dibuang. Jambu biji yang dijadikan sebagai manisan merupakan jambu bangkok yang bentuknya besar-besar. Manisan Jambu Aguan ini dijual dengan harga Rp 15.000 per kilogramnya.
Penulis merekomendasikan kepada para Pembaca yang berkunjung Medan tak ada salahnya untuk mencoba kuliner yang satu ini.
Bagi Anda yang suka jambu biji, tak ada salahnya juga mengolah buah nikmat ini menjadi manisan. Di Sumatera Utara, manisan jambu biji ini menjadi salah satu oleh-oleh khas yang banyak diminati. Untuk membuat manisan ini, siapkan bahan-bahan sebagai berikut:
Jambu biji jenis apa saja. Pastikan Anda menggunakan yang masih muda sebanyak 500 gram.
Gula pasir sebanyak 300 gram.
Air untuk rendaman sebanyak 400 ml.
Air matang sebanyak 100 ml.
Garam sebanyak ½ sendok teh.
Bagi Anda yang suka jambu biji, tak ada salahnya juga mengolah buah nikmat ini menjadi manisan. Di Sumatera Utara, manisan jambu biji ini menjadi salah satu oleh-oleh khas yang banyak diminati. Untuk membuat manisan ini, siapkan bahan-bahan sebagai berikut:
Jambu biji jenis apa saja. Pastikan Anda menggunakan yang masih muda sebanyak 500 gram.
Gula pasir sebanyak 300 gram.
Air untuk rendaman sebanyak 400 ml.
Air matang sebanyak 100 ml.
Garam sebanyak ½ sendok teh.
Bubuk kapur sirih sebanyak 1 sendok teh.
Kayu manis sebanyak 10 cm.
Jika ingin, silahkan tambahkan sirup vanilla secukupnya.
Setelah semua bahan-bahan tersedia,saatnya kita meracik manisan jambu biji ini. Adapun caranya, langkah demi langkah, sebagai berikut:
Pertama, bersihkan jambu biji dengan menggunakan air mengalir.
Kemudian, potong memanjang atau sesuai dengan selera Anda. Tak perlu mengupas bagian kulit luarnya ya.
Berikutnya, rendam potongan jambu biji tadi di dalam air yang telah diberi dengan bubuk kapur sirih selama kurang lebih semalam penuh.
Setelah itu, masaklah sirup manisan dengan cara memasak gula pasir bersama dengan air, garam dan juga kayu manis. Masak hingga terlihat mengental. Angkat dan kemudian saring.
Selanjutnya, masukkan jambu biji yang telah direndam paur sirih tadi ke dalam sirup manisan sembari dipanaskan di api sedang kurang lebih 5 menit. Setelah itu, angkat manisan jambu biji dan kemudian sajikan untuk keluarga tercinta. Bubuk kapur sirih sebanyak 1 sendok teh.
Kayu manis sebanyak 10 cm.
Jika ingin, silahkan tambahkan sirup vanilla secukupnya.
Setelah semua bahan-bahan tersedia, saatnya kita meracik manisan jambu biji ini. Adapun caranya, langkah demi langkah, sebagai berikut:
Pertama, bersihkan jambu biji dengan menggunakan air mengalir. Kemudian, potong memanjang atau sesuai dengan selera Anda. Tak perlu mengupas bagian kulit luarnya ya. Berikutnya, rendam potongan jambu biji tadi di dalam air yang telah diberi dengan bubuk kapur sirih selama kurang lebih semalam penuh. Setelah itu, masaklah sirup manisan dengan cara memasak gula pasir bersama dengan air, garam dan juga kayu manis. Masak hingga terlihat mengental. Angkat dan kemudian saring. Selanjutnya, masukkan jambu biji yang telah direndam paur sirih tadi ke dalam sirup manisan sembari dipanaskan di api sedang kurang lebih 5 menit. Setelah itu, angkat manisan jambu biji dan kemudian sajikan untuk keluarga tercinta.
Sumber:https://www.google.co.id/amp/s/1000rasablog.wordpress.com/2017/03/15/manisan-jambu-medan/amp/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja