Lamang tapai khas Bengkulu Selatan tepatnya Kota Manna di Sumatera barat Padang namanya Lamang Tapai. Lemang Tape bisa dijumpai juga di Kota Bandung bagi yang penasaran rasanya bisa berkunjung ke Jalan Surapati sekitar PUSDAI (Pusat Dakwah Islam) Bandung - Jawa Barat. makanan ini perpaduan antara lemang yang terbuat dari ketan putih yang dibakar didalam bambu dan tapai atau tape yang terbuat dari ketan hitam di piring membuat rasa makanan ini menimbulkan sensasi yang unik di mulut yang membuat Anda ketagihan, sebagai menu buka puasa. Lamang adalah beras ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda. Bahan utamanya adalah beras ketam putih, santan kelapa, daun pandan, dan sedikit garam. Beras ketan dicuci bersihkan dulu dan dimasukan ke dalam ruas bambu muda yang terlebih dahulu dilapisi dalamnya dengan daun pisang kemudian baru dituangkan santan ke berasnya dan di bakar dengan bara api, dijaga jangan sampai ruas bambu terbakar. Tapai adalah tape beras ke...
Cerita Rakyat Putri Gading Cempaka berasal dari daerah Bengkulu Utara. Putri Gading Cempaka adalah putri bungsu dari Raja Ratu Agung. Raja Ratu Agung sendiri berasal dari Kerajaan Majapahit. Berdasarkan cerita, Putri Gading Cempaka merupakan leluhur dari raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu Utara. Alkisah pada zaman dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi, pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut. Ratu Agung, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit, merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Sungai Serut. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi. Ratu Agung memerintah Kerajaan Sungai Serut dengan arif bijaksana. Ia sangat disegani oleh rakyatnya, meskipun rakyat yang dipimpinnya adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi besar. Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra Ratu Agung adalah Kelamba Api atau Raden Cili,...
Adat istiadat Suku Serawai Kabupaten Seluma mencakup tata cara perkawinan. Dimana tata cara tersebut sudah jarang dilaksanakan dikarenakan tergerus zaman. Namun masih ada sebagian masyarakat yang menjalaninya. Adapun tata cara dan tahapan tersebut adalah sebagai berikut: a. Perkenalan Bujang Gadis Perkenalan bujang gadis terjadi dirumah si gadis, apabila bujang ingin berkenalan dengan si gadis, bujang harus kerumah si gadis dan terlebih dahulu diterima oleh orang tua sang gadis, untuk mengenali lebih dekat gadis pujaanya, bujang harus merayu orangtuanya dengan bahasa yang halus ”perambak” selain dengan kata-kata yang halus harus pula merendahkan diri. Apabila bujang sudah mendapatkan hati sang orang tua maka orang tua tersebut akan segera “membangunkan” anak gadisnya, yang biasanya sudah terlebih dahulu mengintip dari balik kain pintu. Gadis akan segera keluar apabila dia ada hati dengan tamunya, tetapi apa...
Asal muasal dari kata Serawai ada 2 (dua) pendapat yaitu ; (1) Serawai maksudnya cabang dua buah sungai yaitu sungai Musi dan sungai Seluma yang dibatasi oleh suatu bukit yaitu bukit capang. (2) Serawai asal kata dari seram yang artinya celaka (celako) ini dihubungkankan dengan anak raja dari hulu, karena menderita penyakit menular lalu dibuang (dihanyutkan) ke sungai dan terdampar di manna. Anak raja inilah yang mendirikan sebuah kerajaan. Kerajaan tersebutlah yang dikenal dengan Kerajaan Serawai. Kerajaan Serawai terpisah dari kerajaan Bengkulu. Kerajaan ini ditemui diantara daerah sungai Jenggalu sampai ke muara Bengkenan, kerajaan ini akhirnya terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil yang disebut margo (marga). Mereka bersatu atas dasar satu kesatuan, satu keturunan dan satu rumpun bahasa. Sedangkan dilihat dari struktur masyarakat maka yang mendiami daerah Seluma terdiri dari ; Suku Serawai dan Suku Pendatang (Suku Jawa, Suku Minang, Suku Bal...
Kesenian dendang ini dalam pemakaiannya ada 2 macam, yaitu : 1. Bedendang nunggu buak masak. Kegiatan dendang ini masih dimulai dari dendang beledang juga yang berakhir sampai dendang rampai. tetapi tanda berhentinya dilihat dari tarinya. dendang seperti ini, tarinya hanya sebatas tari redok saja. sesudah makan juadah, habislah dendang ini. 2. Bedendang Mutus Tari. Kegiatan masih dimulai dari dendang beledang hingga dendang rampai. sebagai bukti mutus tari, harus ditutup dengan tari rendai yang diawali tari kain panjang, terus keredok, diselesaikan dengan tari orang empat ( mengempatkan). bila upacara tersebut sudah selesai, maka dibuktikanlah dengan Jambar . orang dulu menyebut Jambar ini sebagai denda membuka tari kain panjang, lalu kerendai, karena tari ini adalah tari besar. sampai sekarang orang masih banyak sekali yang berdendang mutus tari itu dengan kata berdendang dari awal sampai akhir. karena tiap awalan pasti ada akhiran, j...
Gulai adalah sebua menu hidangan dengan menggunakan santan sebagai kuahnya. Makanan ini memiliki ciri khas berwarna kuning karena pengaruh sari kunyit. Gulai yang satu ini sangat menggugah selera makan. Rasanya sangat gurih, nikmat dan lezat. Bahan dasarnya adalah daun pakis, iga sapi, santan dan bumbu yang khas. Pakis adalah tanaman berbentuk rumpun, yang biasanya tumbu baik di daerah kering dan lembab dan di bawah lingkungan yang teduh. Kandungan nutrisi pada daun pakis antara lain vitamin A, vitamin C, kalium, vitamin B kompleks, protein, karbohidrat, protein dan kalsium. Padua bumbunya akan menciptakan rasa yang lebih dasyat pada gulai ini. Gulai kemba'ang merupakan salah satu menu spesial yang lazim dibuat pada bulan puasa ataupun lebaran, karena sangat cocok disanta sehabis buka puasa ataupun sahur dan dapat membangkitkan nafsu makan. Resepnya adalah sebagai berikut : Bahan Gulai Kemba’ang : 1 kg iga sapi, potong 5 cm 2 liter air 500 m...
Cerita Rakyat Putri Gading Cempaka berasal dari daerah Bengkulu Utara. Putri Gading Cempaka adalah putri bungsu dari Raja Ratu Agung. Raja Ratu Agung sendiri berasal dari Kerajaan Majapahit. Berdasarkan cerita, Putri Gading Cempaka merupakan leluhur dari raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu Utara. Alkisah pada zaman dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi, pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut. Ratu Agung, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit, merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Sungai Serut. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi. Ratu Agung memerintah Kerajaan Sungai Serut dengan arif bijaksana. Ia sangat disegani oleh rakyatnya, meskipun rakyat yang dipimpinnya adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi besar. Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra Ratu Agung adalah Kelamba Api atau Raden Cili, Manuk...
Asal Usul Pagar Dewa merupakan cerita rakyat Bengkulu . Alkisah, zaman dahulu kala di Bengkulu, terdapat sebuah telaga. Masyarakat Bengkulu saat itu menyebutnya dengan nama telaga Dewa, karena mereka mempercayai bahwa telaga tersebut merupakan tempat membersihkan diri para dewa dari kahyangan saat bulan purnama. Masyarakat tidak berani mendekati telaga Dewa karena percaya bahwa telaga Dewa merupakan tempat keramat. Di sebuah desa ada seorang bujang tua yang berharap ingin cepat menikah. Si bujang tua tidak mempercayai anggapan masyarakat bahwa telaga Dewa merupakan tempat para dewata membersihkan diri. Muncul niatan dari si bujang tua untuk membuktikan anggapan masyarakat mengenai telaga Dewa. Ia berniat akan mendatangi telaga Dewa di saat bulan purnama nanti. Tibalah saat bulan purnama, Si bujang tua segera bergegas mendatangi telaga Dewa dengan rasa penasaran. Awalnya ia tidak melihat hal-hal aneh di telaga Dewa. Namun setelah sekian lama menunggu, akhirnya datangl...
Keramat Riak merupakan cerita rakyat daerah Bengkulu . Di Provinsi Bengkulu ada sebuah daerah bernama Keramat Riak. Dahulu, daerah tersebut ditinggali oleh sekelompok masyarakat yang dipimpin oleh seorang raja kejam bernama Riak Bakau. Raja Riak Bakau tidak segan-segan akan menghukum siapa saja yang berani menentangnya. Hingga suatu ketika, ada sebuah kejadian yang membuat Keramat Riak berubah menjadi sebuah hutan lebat dan seluruh penduduknya menjelma menjadi kera. Kakek Tua Misterius Alkisah dahulu kala, di suatu siang terik, nampak seorang kakek tua berjalan tertatih sambil menggendong sebuah jala melewati pendopo istana kerajaan Keramat Riak. Si kakek tampak begitu lelah. Rupanya, ia baru saja pulang dari sungai mencari ikan. Ia memutuskan untuk duduk beristirahat di depan pendopo istana yang selalu dijaga ketat oleh dua orang prajurit kerajaan. Jala milik Si kakek yang memakai pemberat dari rantai emas diletakkannya di tanah. Rantai jala itu nampak berkilau diterp...