HUT RI
101 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Cerita Ampaian Santo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Lagu ini digubah oleh Djamaris St. Kato, seorang pendendang dan peniup suling yang telah dikenal namanya oleh masyarakat Minang dimanapun mereka berada. Dan oleh Hamir Radjo Mangkuto dan Inspeksi Daerah Kebudayaan Sumatera Barat, lagu tersebut digubah lagi dalam bentuk lagu Minang Modern. Sebagaimana biasa lagu Minang asli diambil dari satu tragedi saja sehingga melodinya sangat eentoonig. Begitu juga bilamana kita tinjau dari segi irama dan nada yang sangat terbatas. Lagu Ampaian Santo yang sering kita dengar dari pendendang Djamaris melalui rekaman-remannya dan dari beberapa studio radio Republik Indonesia, tidak berbeda dari lagu-lagu Minang lainnya. Lagu ini akan menawan hati berisikan sindiran-sindiran serta tamsil tepat, sehingga mendengar merasa terpesona. Pantun-pantun yang kita maksud dapat dilihat : Lapeh nan dari Jambu aie Handak menjelang Padang Lua Jo apo hutang ko kadibaie Santo disamai tak tajua. Apo diharok pado banto Antah bulua...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Panduko Sarek
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Manusianya sudah masuk dalam bilangan orang tua di dalam kampung. Tetapi tubuhnya masih berisi dan pendek. Semasa muda ia dikenal jalo silat. Hingga sekarang kakinya masih cepat menyepakkan sesuatu.Sejak sedari muda ia memelihara kumis yang dipi;in, hingga kedua ujungnya tampak runcing. Panduko Sarek walau ia telah tua, kemauannya masih keras. Ia tidak mau ketinggal dengan anak-anak muda dalam memncari nafkah, ke sawah maupun ke ladang. Kadang-kadang dengan sampannya ia menangkap ikan di danau. Disamping itu Panduko Sarek mempunyai sifat yang disenangi anak-anak muda. Ia ahli membuat cerita yang lucu-lucu dan garahnya banyak. Karena sifatnya ini ia sangat dikenal oleh masyarakat kampung terlebih lagi oleh anak-anak muda. Ia belum latah seperti kebanyakan orang-orang tua lainnya. Pada suatu hariPandukoSarek tampak sangat letih pulang dari sawah. Matahari terasa membakar di samping sawah yang dicangkulnya kekurangan air. Maklum disaat itu hujan telah lama tak turun. Baru saja ia s...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Nan Di Awak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Ada empat orang anak muda kampung yang sekawan. Pertama bernama si Maridun alias si Bungkuk lantaran tubuhnya agak bungkuk sedikit. Wajahnya agak kesat lantaran beberapa jerwat batu bersumburan. Kedua bernama si Pured. Ia tinggi panjang dan agak kurus jika dibandingkan dengan si Bungkuk. Jika berjalan seperti Belanda mabuk lantaran kakinya mengangkang ke kiri dan ke kanan. Ketiga bernama si Magek. Tubuhnya hampi bersamaan dengan si Purel. Hanya saja perbandingan panjang lehernya tidak sebanding dengan mukanya yang kecil. Ke empat si Pendek. Tubuhnya memang pendek jika dibandingkan dengan teman-temannya. Di antara keempat berteman ini dialah yang paling lucu dan menyebabkan ia sangat disenangi. Ke empat kawanan ini termasuk anak-anak muda kampung yang disegani penduduk lantaran tidak pernah mengganggu siapa saja. Dalam hidup sehari-hari mereka seakan-akan telah merasa bertanggung jawab membantu meringankan beban rumah tangga orang tua masing-masing. Mereka setiap hari pergi ke sa...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Kisah Bujang Jibun
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Cerita ini terjadi di negeri Surantih daerah Pesisir Selatan. Cerita ini populer di daerah Surantih, sampai saat ini. Cerita ini bertenden, Anak Durhaka terhadap mandenya. Jalan cerita ini membahayakan kehidupan orang yang suka berjudi menyabung ayam. Ayah Bujang Jibun adalah seorang pemain besar atau jago main. Bujang Jibun sewaktu kecilnya dibuaikan oleh mandenya di ruangan rumah, agar bujang Jibun tertidur, mandenya pergi ke dapur untuk memasak dan sementara itu ayahnya pulang dari gelanggang dengan membawa seekor ayam. Sesampainya ayah Bujang Jibun di rumah, langsung dipanggilnya mande Bujang Jibun, dengan menyampaikan kata pada mande Bujang Jibun. Tidaklah dapat uang dengan cara berlagu saja, langsung mande Bujang Jibun menjawab dengan perkataan meminta maaf pada ayah Bujang Jibun, sambil menyusun jari nan sepulih, lalu ayah Bujang Jibun berkata: Itu sudah jelas memang banca juga yang berair. Air gelanggang  jangan sampai lama tinggal, saya akan pergi menyabung aya...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Batu Menangis Asal Sumatera Barat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Tersebutlah cerita Batu Menengis di sebuah kampung di pinggiran danau Minanjau. Kampung itu bernama Bayur. Dan batu yang akan diceritakan itu terletak di sebelah kiri jalan ke Lubuk Basung menjelang negeri Koto Baru. Dahulu kala kampung ini didiami oleh penduduk yang kerjanya bertani menangkap ikan ke danau. Penduduk yang berjiwa gotong-royong ini bisa mendirikan rumah-rumah besar yang bergonjong dan di antaranya ada yang bernama rumah gadang Gajah Maharam. Rumah-rumah yang didirikan oleh penduduk ini sangatlah rapatnya, sehingga atap rumah yang satu dengan yang lain hampir bersambungan. Pada suatu hari terjadilah kebakaran yang sangat banyak memusnahkan rumah-rumah penduduk itu. Hampir seluruh kampung itu habis dilanda api. Penduduk kampung banyak yang jatuh melarat karena tidak bisa menyelamatkan harta benda. Dan bahkan padi di lumpung pun turut terbakar. Dengan kejadian yang menakutkan ini banyaklah penduduk kampung berniat kembali mendirikan rumahnya di tempat-tempat...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prasasti Suruaso
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Barat

Prasasti Suruaso merupakan salah satu dari prasasti yang ditinggalkan oleh Adityawarman.Prasasti ini juga dinamakan dengan Prasasti Batu Bapahek. Prasasti ini dinamakan Prasasti Suruaso karena pada manuskripnya tersebut kata Sri Surawasa yang merupakan asal kata dari nama nagari Suruaso di (wilayah Kabupaten Tanah Datar sekarang). Kira-kira 1 km dari Suruaso terdapat sebuah pengairan menembus bukit yang dipahat, jaraknya hanya sekitar 2 meter dari tepi Batang Selo, dan pada bahagian kiri dan kanan saluran irigasi ini terdapat prasasti, dan salah satunya adalah prasasti ini. Prasasti ini menggunakan aksara Melayu dan sebuah lagi menggunakan aksara Nagari (Tamil). Pembangunan saluran irigasi ini dapat menunjukan kepedulian Adityawarman untuk peningkatan taraf perekonomian masyarakatnya dengan tidak bergantung dengan hasil hutan dan tambang saja. Saat ini, prasasti masih berada di lokasi penemuannya (in situ) dan telah diberi atap tradisional Minangkabau sebagai pelindun...

avatar
Roro
Gambar Entri
Hikayat Malim Deman
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Syahdan hiduplah seorang pemuda yatim piatu pada zaman dahulu kala. Malim Deman namanya. Dia pemuda yang rajin giat bekerja dan baik budinya. Setiap hari dia mengerjakan sawah dan ladang milik ibunya yang berada dipinggir hutan. Dia bekerja membantu pamannya. Di sekitar sawah milik ibu Malim Deman itu tinggal seorang janda tua. Mandeh Rubiah namanya. Malim Deman sangat akrab dengan janda tua itu. Bahkan, Mandeh Rubiah telah mengaggap Malim Deman sebagai anaknya sendiri. Mandeh Rubiah kerap mengirimkan makanan kepada Malim Deman ketika Malim Deman tengah menjaga tanaman padinya pada malam hari. Pada suatu malam Malim Deman kembali menjaga tanaman padinya. Dia hanya seorang diri ditengah sawah. Dia merasa sangat haus. Malim Deman segera ke pondok Mandeh Rubiah untuk meminta air minum. Belum juga Malim Deman tiba di pondok Madeh Rubiah, Malim Deman mendengar suara beberapa perempuan di belakang pondok Mandeh Rubiah. Dengan berjalan berjingkat-jingkat, Malim Deman segera menuju...

avatar
Roro
Gambar Entri
Si Kucambai, Cerita Rakyat Mandailing Pasaman, Sumatera Barat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

ni adalah salah satu dongeng yang paling sering diceritakan nenek saya saat saya dan saudara-saudari saya masih kecil. Dan saat ini, saya diminta untuk menuliskan dan menganalisis sebuah cerita rakyat pada matakuliah Folklore yang sedang saya jalani. Cerita rakyat yang dimaksud haruslah berasal dari daerah/kebudayaan saya sendiri. Jadi saya memilih dongeng ini. Namun setelah saya telusuri di internet, saya tidak berhasil menemukan naskah dongeng tersebut, ataupun paling tidak cerita yang menyerupai. Oleh karena itu saya akan menuliskan ulang ceritera warisan nenek saya berdasarkan ingatan saya, kakak, dan adik saya. Kami juga yakin bahwa cerita ini berasal dari kampung halaman nenek saya, yaitu, di Pasaman, Sumatera Barat, tepatnya di Nagari Cubadak yang mana didominasi oleh penduduk suku mandailing. Pada zaman dahulu di sebuah perkampungan kecil, hiduplah seorang ibu dan anaknya perempuannya yang masih kecil bernama Kucambai. Setelah ayah Kucambai meninggal dunia, mereka hidup mi...

avatar
Roro
Gambar Entri
Sampan Dalam Kehidupan Masyarakat Mentawai
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Di provinsi Sumatera Barat terdapat satu suku yang memiliki banyak kekhasan. Suku tersebut adalah suku Mentawai. Suku Mentawai terdapat di kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan.   ]   Maka dari itu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Mentawai alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat Mentawai adalah Sampan. Khusus bagi masyarakat Mentawai yang tinggal di pulau Siberut.Sampan adalah alat transportasi yang menjadi penting bagi kelangsungan hidup masyarakat Mentawai. Pada daerah Siberut, satu keluarga inti rata-rata dapat memiliki sampan 3 sampai 4 buah. Upacara Panaki . Dalam proses pembuatan sampan, awal mula yang harus dilakukan adalah melakukan upacara panaki. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan bagi pekerja maupun keberkahan dalam proses mengerjakan membuat sampan. Upacara tersebut terlihat dari pembacaan yaitu: Ale sateteu samae...

avatar
Aze