Sambal tuk-tuk dikenal sebagai sambal khas batak. Sebenar nya bahan-bahan untuk membuat sambal tuk-tuk tidak berbeda dengan bahan sambal-sambal lain nya, sederhana. Yang membuat sambal ini menjadi luar biasa adalah sensasi yang dihadirkan oleh andaliman, sungguh sensasional. Di daerah asal nya, sambal tuk-tuk dicampur dengan ikan aso-aso (sejenis ikan kembung yang sudah dikeringkan), tapi jika tidak menemukan ikan aso-aso kita bisa mengganti nya dengan ikan teri tawar. Bahan : 1 sdm andaliman Garam secukupnya 1 sdt air jeruk nipis 2 ekor ikan teri / ikan aso-aso Sangrai di atas api kecil hingga wangi : 10 buah cabai merah 5 buah cabai rawit merah 5 butir bawang merah 2 butir kemiri Ulek semua bahan yang telah disangrai dan andaliman hingga halus. Masukkan suwiran daging ikan. Ulek kasar dan beri perasan air jeruk. Sajikan. Alamat & Kontak Penjual: Sibual Bali Komplek PTB, Blok R6 No. 1, Jl Lingkar Duren Sawit, Klender,...
Pasti udah tau dong dengan minuman alkohol yang bernama Tuak? Yap! Bir tradisional asli Indonesia! Tuak ini sering disajikan di acara pesta pernikahan adat Batak. Saya sendiri sih belom pernah coba rasanya seperti apa, tapi katanya pahit banget. Warnanya putih agak kuning. Tapi bukan hanya di Sumatera Utara saja yang menganggap tuak sebagai minuman berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh, masyarakat suku Toraja, Madura, juga Kalimantan. Tuak ini terbuat dari beras atau fermentasi dari buah enau atau buah yang mengandung gula. Kadar alkoholnya juga tergantung dari setiap daerah yang membuatnya. Di Tana Toraja juga dijadikan sebagai minuman pada ritual-ritual adat. Tuak juga ada di Bali , yang kita kenal yaitu Arak.
Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi membuat kain tenun. Tanimbar, Timor, Sumbawa, Lombok, Bali, Jepara, Lampung dan lain-lain adalah daerah penghasil tenun yang baik dan terkenal. Hasil tenun di Tapanuli dalam bentuk kain atau selendang lengan berbagai motif, ukuran maupun fungsi itu disebut dalam bahasa daerah setempat ulos. Bagi masyarakat Tapanuli ulos bukan sekedar kain atau selendang hasil kerajinan kaum wanita untuk penutup badan, alat penggendong, hiasan atau berfungsi sehari-hari semacam itu saja melainkan juga mempunyai makna yang khusus dalam hidup bermasyarakat. Jadi ulos adalah sejenis kain adat hasil kerajinan tradisional masyarakat Batak terutama yang mendiami daerah Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Simalungun dan Tanah Karo. Beberapa jenis diantaranya mempunyai nilai sakral. Proses Pembuatan Ulos Dahulu sebelum ada perusahaan tenun, hampir setiap keluarga menenun ulos untuk keperluan mereka. Dengan bahan benan...
KARYA SENI YANG HAMPIR TAK PERNAH ABSEN DALAM UPACARA TRADISIONAL BATAK Kesetiaan adalah suatu sikap hidup masyarakat tradisional Batak yang banyak menentukan corak budaya Batak. Setia dan taat kepada adat, setia bertatakrama tradisional, patuh dan hormat kepada nenek moyang menyebabkan budaya Batak lestari secara tradisional. Topeng atau kedok adalah gambar atau pahatan dalam bentuk muka orang atau binatang. Topeng pada umumnya dibuat dari kayu, meskipun ada pula dari bahan lain yang dibuat demikian rupa sehingga dapat dipakai di bagian muka atau kepala orang untuk keperluan upacara atau tarian. Muka yang digambarkan adalah watak-watak, tokoh-tokoh atau simbol-simbol tertentu yang dapat memberi efek seperti yang dikehendaki oleh penciptanya. Topeng-topeng dengan efek magis telah lama tumbuh dalam masyarakat. Gambar topeng yang digoreskan pada kendi atau gerabah lain, pada perunggu, genderang perunggu dan lain-lain, sudah ada sejak masa prasejarah. Top...
Tandok bukan hanya sekadar wadah hasil rajutan dari bambu yang digunakan untuk menampung beras. Lebih dari itu, Tandok merepresentasikan suku Batak yang agraris, mempertahankan seni tradisi dan budayanya, serta memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat diantara sesamanya. Wadah rajutan bambu inilah yang kemudian menginspirasi terciptanya suatu tarian tradisional dari Tapanuli Utara yang dikenal dengan nama tari Tandok. Tari Tandok merupakan tari tradisional yang lekat hubungannya dengan budaya tanam masyarakat Batak. Tarian ini menceritakan tentang kegiatan memanen beras dengan menggunakan tandok yang dilakukan oleh para ibu di ladang. Selain itu, di dalam tarian ini juga terkandung arti penting nilai-nilai kekeluargaan di antara sesama masyarakat. Para penari tandok yang umumnya perempuan mengenakan pakaian tradisional Batak yang didominasi warna hitam dan merah. Properti tarian yang digunakan antara lain berupa, tandok itu sendiri, ulos, dan kain sarung. Tari Tandok bia...
Ciri permainan ini adalah melompat dengan satu kaki di dalam kotak. Zondag Mandaag , yang dikenal dengan beragam nama menyebar di seluruh pelosok Nusantara saat pemerintahan Hindia Belanda. Kini permainan zandag mandaag, menjadi permainan tradisional yang tidak pernah lekang oleh waktu. Dimainkan oleh seluruh anak-anak dari pedesaan sampai anak-anak di perkotaan. Zondag Mandaag merupakan permainan rakyat yang hingga kini masih sering dimainkan. Agar tidak kehilangan warisan budaya, di sekolah-sekolah dasar tetap diperkenalkan kumpulan permainan tradisional khas Indonesia yang juga termasuk warisan budaya kita. Jumat pagi jadwal berolahraga bagi murid-murid pendidikan sekolah dasar di SD Cindera Mata , Harapan Indah, Bekasi. Anak –anak begitu bergembira ketika Rini atau yang biasa dipanggil Ibu Rini memberitahukan bahwa agenda olahraga kali ini adalah bermain Zondag Mandaag . Meskipun mereka belum semua mengerti tata cara permainan ini...
Batakologi – Ilmu yang Patut Diseriusi Sebagai cabang ilmu yang belum populer, termasuk di kalangan orang Batak sekalipun, Batakologi menyimpan sejumlah pembelajaran berikut dinamika klaim-mengklaim khazanah kultural yang ada di dalamnya. Kendatipun sebagian subetnis Batak enggan menyebut diri sebagai orang Batak karena filologi peyoratif-lah yang dominan tercatat di catatan historis tentang keberadaan orang Batak. Tak mudah pula mencari makna aslinya (sebelum di-peyorasi) karena mesti diakui bahwa dalam proses diskresi antara periode mitologis (mulai dari Raja Ihat Manisia, si Radja Batak, hingga ke orang Batak zaman ini) dengan periode historis yang sebagian besar dikomando sesuai selera literasi penulis Barat yang sarat dengan agenda misi kekristenan, termasuk upaya politisasi dari pihak kolonial pada zamannya – belum ada milestones yang bisa dinapaktilasi secara rapi dan teratur. Tidak heran kini bahkan dari antara kalangan Batak sendiri, yang k...
Arsik nurung mas adalah nama ikan mas sebutan dari masyarakat batak Karo. Ikan ini biasa dimasak menjadi makanan yang sangat popular di daerahnya. Pembuatannya membutuhkan waktu berjam-jam agar bumbu meresap dengan sempurna. Yang menjadi ketentuan adalah rasa yang kuat, asin, asam, dan pedas. Tambahkan sereh dan cakala untuk membuat aroma yang khas dan tidak terlupakan. Berikut ini bahan-bahan dan cara pembuatannya; Bahan yang dihaluskan bersama: 150 gr Cabe merah 200 gr Bawang Putih 200 gr Bawang Merah 2 cm Jahe 45 gr Kemiri 30 gr Kunyit Bahan yang dirajang 100 gr Lengkuas muda 3 buah Kincung 200 gr Rebung Bahan lainnya 1 kg Ikan mas ( 2 ekor) 40 gr  ...
Bahan-Bahan 1 kg Jaer 2 Buah Kunyit 1 Buah Jahe 4000 Bawang Putih, Andaliman dan Kencung 4000 Rebung 1000 Asam Cekala 1 ons Cabe Merah 1000 Cabe Rawit 10 Buah Gambir 3 Buah Jeruk Nipis 2 ons Bawang Merah 1 centimer Lengkuas Secukupnya Garam Cara Membuat Sediakan baskom yang ukuran cukup besar. Tuanglah ikan Jaer ke baskom tersebut dan cucilah bersih. Rendam lah beberapa menit ikan Jaer dengan perasan jeruk nipis dan taburan garam. Kunyit, jahe, bawang merah dan putih, andaliman, cabe merah, cabe rawit dan gambir lalu blender sampai halus. Letak kuali ke kompor dan masukan 3 gelas air putih. Tunggu beberapa menit lalu masukan bahan yang telah di blender tersebut. Jangan lupa masukan juga rebung, asam cekala yang telah di belah dan lengkuas juga. Termasuk lengkuas yang sudah di potong....