Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Pakaian Sumatera Utara Batak
Ulos
- 5 September 2014

Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi membuat kain tenun. Tanimbar, Timor, Sumbawa, Lombok, Bali, Jepara, Lampung dan lain-lain adalah daerah penghasil tenun yang baik dan terkenal. Hasil tenun di Tapanuli dalam bentuk kain atau selendang lengan berbagai motif, ukuran maupun fungsi itu disebut dalam bahasa daerah setempat ulos.


Bagi masyarakat Tapanuli ulos bukan sekedar kain atau selendang hasil kerajinan kaum wanita untuk penutup badan, alat penggendong, hiasan atau berfungsi sehari-hari semacam itu saja melainkan juga mempunyai makna yang khusus dalam hidup bermasyarakat. Jadi ulos adalah sejenis kain adat hasil kerajinan tradisional masyarakat Batak terutama yang mendiami daerah Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Simalungun dan Tanah Karo. Beberapa jenis diantaranya mempunyai nilai sakral.

 

Proses Pembuatan Ulos

Dahulu sebelum ada perusahaan tenun, hampir setiap keluarga menenun ulos untuk keperluan mereka. Dengan bahan benang kapas atau benang rami, ulos ditenun dengan alat penenun tradisional (alat tenun bukan mesin) yang digerakkan dengan tenaga tangan dan kaki. Alat-alatnya terdiri dari:

  • "tundalan", pengikat pinggang waktu menenun.
  • "baliga", alat pemisah benang.
  • "langgiyang" sebagai pasangan baliga untuk menjaga agar benang tidak kusut waktu ditenun.
  • "patubabohon", alat pengukur panjang kain tenunan. 

Memang tidak ada upacara tertentu menjelang atau selama menenun ulos, tetapi karena kegunaannya yang bersifat sakral maka se lalu terikat pada tatacara tertentu. Menenun ulos tidak dapat terburu-buru, sehelai ulos dapat makan waktu berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan. Pekerjaan yang memerlukan kesabaran, ketekunan, citarasa seni, bahkan rasa pengabdian itu dikerjakan oleh kaum ibu di kolong rumahnya, di sela-sela kegiatan rumah tangga yang tak per¬nah habis itu. Keberhasilannya memang merupakan prestasi dan ke-banggaan tersendiri bagi kaum ibu di Tapanuli.

Bentuk dan Macamnya

Ulos dapat bervariasi dalam hal motif, warna, nama maupun ke­gunaannya. Pada dasarnya memang sama tetapi tempat pembuatan serta selera pengrajinnya ternyata banyak menimbulkan variasi ter­sebut. Di Tapanuli Utara misalnya, lebih banyak kombinasi tiga war­na: putih, merah, hitam; di Tapanuli Selatan ada empat warna po­kok dengan hiasan manik-manik putih dan hitam. Warna dasar daerah Karo biru tua, Toba dan Simalungun hitam kecoklatan atau keputih-putihan.

Di Toba dihasilkan ulos jenis; ragi idupbintang maraturragi hotangsibolang, mengiring, situlu tuho, bolean, tali-tali mengiring napinursaan.

Simalungun: ragi santik, ragi pane, paruma/pangumbak, heteran suri-suri, tudung/bulang, jobit.

Karo: Jungkit, uis nipes, arinteneng, jujungan, uisgara.

Tapanuli Selatan: abid godang, parompa sadun, selendang Pakpak/Dairi: polang-polang, gabar, mangiring, runjak, bintang mara­tur.­

 

Fungsi/Peranan Sosial Ulos

  • Sebagai penghormatan/penghargaan

Sebagai kain adat ulos tidak pernah absen dalam upacara-upacara adat seperti kelahiran, perkawinan, pendirian rumah baru, penyambutan tamu dan lain-lain. Beberapa jenis diantara ulos itu diberikan sebagai penghargaan/pengobatan kepada seseorang seperti; orang tua, pengantin, sahabat, raja, orang yang dituakan, para pejabat, anak dan lain-lain sesuai dengan aturan dan tatacara tertentu. Dalam pemberi­an hadiah itu kecuali penghargaan/pengobatan juga terkandung ha­rapan tertentu.

  • Sebagai pakaian resmi

Sebagian kain adat ulos dipakai dalam acara dan upacara resmi yang banyak sekali dilakukan dalam masyarakat Batak baik yang ber¬kaitan dengan keagamaan/kepercayaan, kemasyarakatan atau siklus kehidupan. Dalam upacara seperti upacara kenegaraan, upacara desa, pertanian, upacara untuk leluhur, upacara kanak-kanak meningkat dewasa, perkawinan, kematian, hari raya keagamaan dan lain-lain. Dalam upacara-upacara tersebut diwajibkan oleh adat untuk berpa¬kaian resmi dengan memakai ulos

  • Sebagai pakaian untuk tarian adat

Masyarakat Batak banyak mengenal tarian adat yang disebut Tortor diantaranya adalah tarian yang bersifat sakral. Tortor ini me­rupakan salah satu sarana komunikasi dengan dunia arwah atau de­ngan Yang Maha Kuasa dengan harapan minta berkah, keselamatan, Kebahagiaan serta perlindunganNya. Mengingat akan fungsi tarian tortor, maka semua penari yang tampil wajib mengenakan ulos.

Pelestarian dan Pengembangan Ulos

Ulos sebagai salah satu seni kerajinan tenun yang bernilai tinggi. Dalam lingkungan masyarakat penghasilannya mempunyai tempat yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Bagi bangsa Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya dan secara umum banyak digemari. Mengingat ini semua cukuplah alasan akan perlu­nya usaha pelestarian bahkan pengembangannya.

Tak dapat dipungkiri memang bahwa akhir-akhir ini sebagai ge¬jala umum fungsi adat ulos makin menurun seirama dengan makin menipisnya perhatian generasi muda setempat akan pentingnya ulos. Dilain pihak dengan makin terbukanya komunikasi daerah Tapanuli dengan dunia luar, lebih-lebih lewat jalur pariwisata, ternyata ulos merupakan salah satu daya pikat yang menarik.

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1102/kain-ulos

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya