“Nama-nama Pejuang Yang Gugur Pada Peristiwa Bojongkokosan” “ Orang yang tidak tahu sejarah, tidak akan mengerti hari ini, dan tidak memiliki konsep untuk masa depan ” Itulah kutipan pernyataan Bapak R.H. Eddie Soekardi pelaku sejarah pada peristiwa Bojongkokosan . Setiap tanggal 10 Nopember, di pelataran Museum Palagan Bojongkokosan yang berada di Jalan Siliwangi No. 75, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Sukabumi, biasa tiap tahunnya Pemda dan masyarakat kabupaten Sukabumi memperingati Hari Pahlawan di museum tersebut. Sebuah museum yang di bangun sebagai tanda penghargaan bagi para pahlawan yang gugur pada Peristiwa Bojongkokosan yang terjadi tanggal 9 Desember 1945, yaitu pertempuran antara para pejuang Sukabumi melawan tentara Inggris dan NICA. Saya selaku orang Cibadak , terkesan dan kagum dengan para p...
Tahu Sumedang , penganan yang satu ini adalah kuliner yang paling dikenal dari kabupaten Sumedang selain ubi Cilembu, dan meski tidak sampai diekspor seperti ubi Cilembu, tahu sumedang sudah mulai menyebar dan bisa dinikmati di berbagai penjuru tanah air walau masih dalam lingkup yang terbatas. Walau sudah banyak perajin tahu Sumedang yang membuat dan menjual tahu sumedang diluar daerah Sumedang, banyak yang percaya bahwa tahu sumedang yang dibuat diluar daerah Sumedang rasanya akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan tahu sumedang yang dibuat di Sumedang, dengan kata lain tahu sumedang kualitas baik dengan rasa khasnya hanya bisa didapat jika tahu tersebut dibuat di kabupaten Sumedang, kenapa demikian ?? konon katanya, selain keahlian perajin tahunya, hal yang membuat tahu sumedang mempunyai rasa yang khas adalah air yang dipakai dalam mengolahnya lah yang mempunyai peran penting , air tersebut adalah air yang bersumber dari gunung tampomas, gunung tampomas send...
Monumen Tugu Bambu Runcing terletak di pertigaan jalan Warung Bongkok, Desa Suka Danau, Kecamatan Cibitung. Monumen yang berbentuk bambu runcing ini dibangun pertama kali pada tanggal 5 juli 1962 oleh prakarsa Leguin Veteran RI mengunakan bambu yang diisi dengan kayu. Dengan bantuan warga Warung Bongkok yang secara gotong royong dan suka rela membangun monumen tersebut, kini bisa kita melihat monumen tersebut saat melintas di jalur Cikarang-Cibitung. Berdasarkan informasi dari warga sekitar, tugu ini direnovasi mengunakan besi rel kereta api pada 10 Agustus 1970 karena bahan tersebut mudah rusak dan diresmikan bertepatan dengan hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1970. Monumen yang memiliki tinggi 2,92 meter dengan lebar 2,92 meter ini ternyata dibuat sebagai bentuk penghargaan bagaimana para pejuang melawan tentara Belanda pada tanggal 13 Desember 1945. Daerah sekitar monumen ini dulunya adalah tempat perjuangan yang pada w...
Bagi warga asli Bekasi, tentunya tidak asing dengan istilah "Bulak Kapal". Bulak Kapal merupakan sebuah kawasan yang terletak sekitar 2 kilometer dari Gerbang Tol Bekasi Timur. Tentunya setiap tempat memiliki sejarah dibalik penamaannya, terutama dengan Bulak Kapal ini. Namanya juga cerita rakyat, tentunya kisah-kisah tersebut terus tersebar secara turun-temurun. Banyak yang pro dan kontra dengan cerita-cerita rakyat yang ada, karena mungkin terkadang tidak logis dan di luar nalar. Namun, cerita-cerita rakyat tersebut tentunya tetap menjadi bagian dari budaya sastra Indonesia. Begitu juga dengan Legenda Bulak Kapal ini. Dahulu kala, di daerah Bekasi dibangunlah sebuah bandar udara oleh Belanda. Bandara (bandar udara) ini semena-mena didirikan Belanda tanpa perizinan warga setempat. Oleh karena itu, warga Bekasi pun tidak suka dengan kedatangan Belanda yang sangat egois. Bandara ini digunakan Belanda selain untuk transit, juga untuk markas persenjataan Belanda. Sampai sua...
Bagi warga asli Bekasi, tentunya tidak asing dengan istilah "Bulak Kapal". Bulak Kapal merupakan sebuah kawasan yang terletak sekitar 2 kilometer dari Gerbang Tol Bekasi Timur. Tentunya setiap tempat memiliki sejarah dibalik penamaannya, terutama dengan Bulak Kapal ini. Namanya juga cerita rakyat, tentunya kisah-kisah tersebut terus tersebar secara turun-temurun. Banyak yang pro dan kontra dengan cerita-cerita rakyat yang ada, karena mungkin terkadang tidak logis dan di luar nalar. Namun, cerita-cerita rakyat tersebut tentunya tetap menjadi bagian dari budaya sastra Indonesia. Begitu juga dengan Legenda Bulak Kapal ini. Dahulu kala, di daerah Bekasi dibangunlah sebuah bandar udara oleh Belanda. Bandara (bandar udara) ini semena-mena didirikan Belanda tanpa perizinan warga setempat. Oleh karena itu, warga Bekasi pun tidak suka dengan kedatangan Belanda yang sangat egois. Bandara ini digunakan Belanda selain untuk transit, juga untuk markas persenjataan Belanda. Sampai sua...
Monumen Perjuangan merupakan bukti sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat. Terletak di Jalan Dipati Ukur No. 48. Berdiri di tanah seluas ± 72.040 m² dan luas bangunan ± 2.143 m², Monumen Perjuangan memiliki 7 diorama yang tertata dengan rapi. Bagian depan terhias dengan relief khas Jawa Barat yang menjelaskan perjuangan masyarakat asli Jawa Barat dalam merebut kemerdekaan. Monumen Perjuangan diresmikan enam hari setelah Hari Kemerdekaan Indonesia ke-50 yaitu 23 Agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat pada masanya, Raden Nana Nuriana. Monumen Perjuangan diharapkan dapat menanamkan semangat persatuan dan kesatuan penduduk Indonesia, membangkitkan jiwa nasionalisme, mengabadikan jasa para pahlawan, menyajikan sumber sejarah kepada masyarakat dari generasi ke generasi, dll. OSKMITB2018
Biasanya hampir di setiap Komando Daerah Militer (Kodam), TNI pasti punya museum. Kalo di Bandung, museum yang dikelola oleh TNI ini berada di Jalan Lembong No. 38, sekitar seratus meter dari Grand Royal Panghegar. Nanti di sebelah kanan jalan ada pagar tembok berwarna hijau muda. Di sebelah kiri gapura terdapat tulisan “Museum Mandala Wangsit Siliwangi” sementara di sebelah kanannya ada tulisan “Tahun 1950 Gedung Bersejarah Tempat Staf Kwartier Divisi III Siliwangi”. Saya lalu memarkirkan mobil saya di lahan parkir yang cukup luas di dalam. Di deket tempat saya memarkirkan mobil juga ada mini market yang tutup karena hari Sabtu, tapi kalo hari kerja saya yakin pasti buka. Di kejauhan terlihat masjid yang tidak terlampau besar namun cukup bersih, masih kinyis-kinyis juga sih keliatannya. Di bagian depan gedung museum terdapat dua buah monumen, yang mana satunya lebih berupa prasasti dan yang satunya lagi lebih bisa disebut relief. Dimulai dari y...
Tranliterasi Teks Naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian I Ndah nihan warahakna sang sadu, de sang mamet hayu. Hana sanghyang siksakandang karesian ngaranya, kayatnakna wong sakabeh. Nihan ujar sang sadu ngagelarkeun sanghyang siksakandang karesian. Ini sanghyang dasa kreta kundangeun urang reya. Asing nu dek na(n)jeurkeun sasana kreta pakeuneun heubeul hirup, heubeul nyewana, jadiyan kuras. Jadiyan tahun, deugdeug ta(n)jeur jaya prang. Nyewana 1 na urang reya. Ini byakta sanghyang dasa kreta ngaranya, kalangkang dasa sila, maya-maya sanghyang dasa marga, kapretyaksaan dasa indriya nakeun ngretakeun bumi lamba di bumi tan parek. Ini pakeun urang ngretakeun bumi lamba, caang jalan, panjang tajur, paka pridana, linyih pipir, caang buruan. Anggeus ma imah kaeusi, leuit kaeusi, paranje kaeusi, huma kaomean, sadapan karaksa, palana ta hurip, sowe waras, nyewana 2 sama wong (sa)rat. Sangkilang di lamba, trena taru lata galuma, hejo lembok...
Gedung Sate atau dalam bahasa sundanya Gedong Sate adalah sebutan dari masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat Bandung untuk kantor pemerintahan provinsi Jawa Barat. Letaknya berada di Kota Bandung tepatnya di Jalan Diponegoro No. 22. Gedung sate mulai dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 di zaman pemerintahan kolonial Belanda. Pada zaman pemerintahan kolonial dulu, bangunan ini disebut dengan Gouvernments Bedrijven. Bangunan ini diarsiteki oleh Ir. J. Gerber yang merupakan seorang arsitek muda ternama lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland serta Ir. G. Hendriks dan Ir. Eh De Roo yang menjadi sebuah tim ahli dari Belanda. Ide untuk membangun gedung Sate awalnya dari penilaian kolonial Belanda bahwa Batavia sudah tidak pantas menjadi Ibu Kota karena berbagai perkembangan yang terjadi pada saat itu. Rencana awalnya, Gedung Sate dibangun untuk dijadikan pusat pemerintahan kolonial Belanda, karena mereka berpendapat bahwa iklim di Bandung mirip dengan iklim di Perancis Selatan saat seda...