|
|
|
|
Legenda Bulak Kapal Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16618246_Alamsyah Noorkala Madani. |
Bagi warga asli Bekasi, tentunya tidak asing dengan istilah "Bulak Kapal". Bulak Kapal merupakan sebuah kawasan yang terletak sekitar 2 kilometer dari Gerbang Tol Bekasi Timur. Tentunya setiap tempat memiliki sejarah dibalik penamaannya, terutama dengan Bulak Kapal ini.
Namanya juga cerita rakyat, tentunya kisah-kisah tersebut terus tersebar secara turun-temurun. Banyak yang pro dan kontra dengan cerita-cerita rakyat yang ada, karena mungkin terkadang tidak logis dan di luar nalar. Namun, cerita-cerita rakyat tersebut tentunya tetap menjadi bagian dari budaya sastra Indonesia. Begitu juga dengan Legenda Bulak Kapal ini.
Dahulu kala, di daerah Bekasi dibangunlah sebuah bandar udara oleh Belanda. Bandara (bandar udara) ini semena-mena didirikan Belanda tanpa perizinan warga setempat. Oleh karena itu, warga Bekasi pun tidak suka dengan kedatangan Belanda yang sangat egois. Bandara ini digunakan Belanda selain untuk transit, juga untuk markas persenjataan Belanda.
Sampai suatu saat, para pahlawan dari daerah Bekasi sudah sangat muak dengan keberadaan mereka. Mereka pun setuju agar bersatu untuk melawan tentara Belanda.
Pada suatu hari, di saat sebuah pesawat Belanda akan segera mendarat ke bandara itu, para pahlawan bangsa telah bergabung untuk melakukan penyerangan mendadak menggunakan senjata yang sangat sedehana, yaitu bambu runcing. Pertarungan yang terjadi pun sangat sengit. Walaupun bermodal bambu runcing dan senjata tradisional lainnya, pasukan Indonesia pantang menyerah untuk mengusir para penjajah dari tempat tinggalnya.
Usaha pasukan Indonesia pun tidak sia-sia, mereka pada akhirnya berhasil menaklukan prajurit Belanda yang sangatlah kuat. Tidak hanya tentara Belanda yang ditaklukkan, seluruh senjata pun dicuri. Sebagai tanda kemenangan, pesawat yang membawa prajurit Belanda itu pun diterbalikkan seraya meneriakkan "Bulak kapal! Bulak kapal!"
Nah dari situ lah asal-usul nama "Bulak Kapal", yaitu pesawat yang terbalik. Berita kemenangan ini pun disebar kepada seluruh penjuru wilayah Bekasi secara turun-temurun sehingga warga Bekasi pun mengenal daerah sakral itu dengan nama "Bulak Kapal."
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |