92 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Serat Kawruh Griya
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Buku ini memuat keterangan keterangan tentang rumah orang jawa, antara lain dari rumah kayuserta bentuk bentuknya, pemilihan kayu jati yang baik warnanya, awet, yang mempunyai angsar baik dan tidak baik, cara menebang, anggebing atau cara menyigar kayu, ukuran balungan,dll. Diurutkan sejak jaman kuno. Ringkasan dari masa Panti Boedja ada dua : buatan R. Tonojo (1 halaman ketikan) dan M. Sinoe Moendisoera ( 3 halaman, tulisan tangan ,huruf jawa). Naskah juga pernah dibuat alihaksara pada jaman Panti Boedja; Lihat LL13.   Menurut kolofonnya (h.39), naskah disalin oleh Mangundarma di Surakarta. Penyalinan selesai pada hari 23 Robigulahir, Ehe 1836 (16 Juni 1906).    

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Wirid Hidayat Jati Raden Ngabehi Ronggowarsito
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wirid Hidayat Jati adalah Sebuah kitab mistik karya dari  R. Ng. ronggowarsito . Kitab ini kadangkala disebut secara singkat dengan nama  Serat Wirid   atau  Hidayat Jati . Kebanyakan isi dari serat Hidayat jati ini mengajarkan tentang Tasawuf. Hidayat jati disusun dalam bentuk prosa ( Jarwo ), berisi ajaran mistik yang sangat lengkap. Serat ini menerangkan secara lengkap tata cara mengajarkan ilmu makrifat untuk kesempurnaan hidup seperti yang disebutkan oleh para wali. Ajaran wali ini ada pada akhir kerajaan Demak sampai kerajaan Pajang, delapan wali yang mau memberikan ajaran wirid yaitu : Sunan Parapen, ajarannya tentang bisikan adanya zat, Sunan Drajat, ajarannya tentang wahana, Sunan Ngatasangin, penjelasan tentang keadaan zat, Sunan Kalijaga, ajarannya tentang susunan singgasana Baitul Makmur, Sunan Tambayat, ajarannya tentang singgasana Baitul Muharram, Sunan Padusan, ajarannya tentang si...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Nitisruti
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Serat Nitisruti adalah sebuah naskah kuno karangangan Pangeran Karanggayam dari Pajang, yang selesai ditulis pada tahun 1612 dan berisi petuah-petuah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kitab ini segala hal yang menyangkut tata karma orang Jawa dibahas.    Dibawah ini di kutipkan salah satu pupuh yakni pupuh pucung yang terdapat dalam serat Nitisruti yang khusus mengajarkan tentang cinta kasih terhadap sesama dan terjemahan dibawahnya dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan pembaca di luar Jawa memahami isinya. 1 Kang sinebut ing gesang ambeg linuhung, kang wus tanpa sama, iku wong kang bangkit, amenaki manahe sasama-sama. 2 Saminipun kawuleng Hyang kang tumuwuh, kabeh ywa binada, anancepna welas asih, mring wong tuwa kang ajompo tanpa daya. 3 Malihipun rare lola kawlas ayun, myang pekir kasiyan, para papa anak yatim, openana pancinen sakwasanira. 4 Mring wong luput d...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Pepali Ki Ageng Selo
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kata pepali dalam bahasa sastra Jawa Indonesia karangan S. Prawira Atmaja artinya “pantangan” atau “larangan”. Oleh Tardjan Hadidjaya diartikan “pakem” atau pedoman hidup. Sedangkan oleh Seotardi Soeryahoedoyo mengartikan pepali adalah ajaran, petunjuk dan aturan. Ketiga pendapat ini benar sebab apa yang ada dalam pepali Ki Ageng Selo berisi pedoman hidup yang menyangkut tentang ajaran, petunjuk, aturan, maupun larangan, yang kenyataannya masih banyak yang relevan dengan keadaan zaman sekarang. Siapa Ki Ageng Selo? Beliau adalah nenek moyang yang menurunkan raja-raja Mataram. Sri Sunan Paku Buwana XII yang bertahta di kerajaan Surakarta sekarang ini adalah keturunannya ke-17. Adapun urutannya, Prabu Brawijaya V beristeri puteri Wandan Kuning, maka lahirlah Bondan Kejawan. Bondan Kejawan mengawini Roro Nawangsih dan berputera Ki Ageng Getas Pendhawa. Ki Ageng Getas Pendhawa menikahi Putri Sunan Maja Agung, lahirlah Ki Ageng Abdul...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Legenda Raden Rangga
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Antara legenda dan sejarah sering bercampur, fakta otentiknya kita yg hidup dijaman sekarang jelas tidak tahu. Tapi cerita tentang Raden Rangga putera dari raja Mataram Panembahan Senopati, sangatlah populer sampai sekarang. Konon katanya, Raden Rangga sangatlah sakti,ketika Raden Rangga disuruh memijat refleksi ayahnya, yaitu panembahan senopati, mungkin tidak sengaja kesaktian Raden Rangga keluar, sehingga sang raja meringis-ringis kesakitan dan raja mengipatke/menjejakan kakinya. Karena raja juga sakti, maka Raden Rangga terlempar jauh, badannya menabrak tembok benteng mataram sampai jebol,bekas jebolnya benteng sampai sekarang masih ada di kotagede, di kampung ndalem utara. Cerita lain konon Raden Rangga suka mainan batu keras batu canteng, batu cantengnya sampali sekarang masih ada dekat makam Hastorengga, dekat pabrik coklat MONGGO. Kisah selanjutnya, ketika pasukan dari Pajang datang menyerbu mataram,oleh mataram justru disuruh masuk kraton dan disuguhi makan enak-enak...

avatar
Oskm18_16918238_yudha Adiwijaya
Gambar Entri
Sengkalan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sengkalan adalah angka tahun yang ditulis dengan menggunakan kata-kata yang memiliki karakter tertentu. Kata-kata tersebut biasanya disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah frasa atau kalimat. Adapun sengkalan yang tidak menggunakan tulisan, tetapi diwujudkan dalam wujud gambar disebut dengan sengkalan memet . Beberapa karakter atau kata yang digunakan dalam penulisan sengkalan menurut angkanya adalah sebagai berikut: 1 : kata “ siji ” dan sinonimnya, sesuatu yang berjumlah satu ( surya, Gusti, nabi , dsb), benda bulat ( Bumi , dsb), manusia, dan benda yang berjumlah satu 2 : kata “ loro ” dan sinonimnya serta semua yang berpasangan ( asta, karna, netra, dsb) 3 : kata “ telu ” dan sinonimnya, api, dan cahaya 4 : kata “ papat ” dan sinonimnya, air, dan kata-kata yang artinya membuat 5 : kata “ lima ” dan sinonimnya, angin, senjata, dan raksasa 6 : kata “ nem ” dan sinonimnya...

avatar
OSKM18_16518203_Raditya Adhidarma Nugraha
Gambar Entri
Cupu Panjalo
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dalam adat istiadat Jawa banyak di ketahui beragam pusaka warisan leluhur, salah satunya yaitu Cupu, yang diberi nama Cupu Panjalo. Orang-orang Yogyakarta telah demikian familiar tentang pusaka ini lantaran tuahnya yang terkenal keramat. Dalam satu tahun sekali, kain pembungkus cupu di buka serta nampak sinyal tanda zaman sebagai peringatan untuk anak turun serta orang-orang yang meyakini. Ketenaran cupu tak lepas dari ketepatan perkiraan atau ramalan seperti ada dalam deskripsi yang tertoreh diatas lembaran kain mori pembungkusnya. Menurut kisah leluhur, Cupu Ponjolo berjumlah tiga buah, diketemukan di laut oleh Kyai Panjolo yang tengah menjala ikan di laut. Oleh orang-orang Desa Mendak, Girisekar, Panggang, Gunung Kidul diakui bisa memberikan perlambang (pertanda) serta ramalan perihal hari esok desa itu. Ketiga buah cupu ditempatkan didalam kotak serta dibungkus dengan beberapa ratus lapis kain mori, disimpan di ruang spesial. Waktu upacara Cupu Ponjolo, bungkus kai...

avatar
OSKM18_19818100_Muhammad Mufid Irfan Farras
Gambar Entri
Serat Tekawardi
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sejak mulai mengenal tulisan, orang-orang di seluruh Nusantara banyak sekali menghasilkan karya yang dituliskan dalam berbagai media, seperti lontar, batu, kayu. Tulisan-tulisan yang jumlahnya ribuan tersebut saat ini banyak yang sudah hilang (hanya berupa salinannya saja) atau telah dibawa dan disimpan di museum-museum di luar negeri. Salah satu dari sekian banyak tulisan tersebut adalah Serat Tekawardi . Serat Tekawardi adalah salah satu naskah kuno yang saat ini hanya berupa salinannya, sedangkan naskah aslinya sudah tidak diketahui lagi keberadaannya.   Naskah yang tidak diketahui siapa pengarangnya serta tanggal dan tahun berapa ditulis ini, merupakan koleksi Bapak Prodjodiredjo yang bertempat tinggal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika dilihat dari gaya bahasa mau pun isinya, Serat Tekawardi kemungkinan ditulis pada akhir abad ke-19. Pada waktu itu mungkin sedang terjadi kemerosotan moral, sehingga para pemuka masyarakat berusaha untuk me...

avatar
Aze
Gambar Entri
Benteng dulu, kini, dan esok
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Benteng dulu, kini, dan esok       Adrisijanti, Inajati  (2013)  Benteng dulu, kini, dan esok.  Kepel Press, Yogyakarta, pp. 1-230. ISBN 9786021228654 Text   Buku Benteng2.pdf   Download (3MB)  |  Preview Abstract Tinggalan masa kolonial bangsa Eropa di Indonesia pada masa abad 16 hingga pertengahan abad 19 tentu sangat banyak dan beragam. Salah satu yang di rangkum dalam buku ini adalah peninggalan situs budaya berupa Benteng. Dalam hal mengelola yang artinya berupa aktivitas memelihara dan memanfaatkan situs budaya seperti Benteng di Indonesia bagi keperluan akademis dan keperluan lainnya bukan perkara mudah. Pemangku kepentingan pengelola situs budaya menghadapi kondisi yang tidak sederhana. Kesadaran budaya masyarakat terhadap situs budaya belumlah pada tahap yang mampu mengapresi...

avatar
Nicky Ria Azizman