Sengkalan adalah angka tahun yang ditulis dengan menggunakan kata-kata yang memiliki karakter tertentu. Kata-kata tersebut biasanya disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah frasa atau kalimat. Adapun sengkalan yang tidak menggunakan tulisan, tetapi diwujudkan dalam wujud gambar disebut dengan sengkalan memet.
Beberapa karakter atau kata yang digunakan dalam penulisan sengkalan menurut angkanya adalah sebagai berikut:
1 : kata “siji” dan sinonimnya, sesuatu yang berjumlah satu (surya, Gusti, nabi, dsb), benda bulat (Bumi, dsb), manusia, dan benda yang berjumlah satu
2 : kata “loro” dan sinonimnya serta semua yang berpasangan (asta, karna, netra, dsb)
3 : kata “telu” dan sinonimnya, api, dan cahaya
4 : kata “papat” dan sinonimnya, air, dan kata-kata yang artinya membuat
5 : kata “lima” dan sinonimnya, angin, senjata, dan raksasa
6 : kata “nem” dan sinonimnya, serangga, dan kata yang berarti rasa
7 : kata “pitu” dan sinonimnya, gunung, kendaraan, dan sesuatu yang berhubungan dengan kebaikan
8 : kata “wolu” dan sinonimnya, gajah, naga, reptil, hewan melata, dan sesuatu yang berhubungan dengan brahmana
9 : kata “sanga” dan sinonimnya, dewa, dan benda berlubang (pintu, gapura, terus, dsb)
0 : kata-kata yang berarti ketiadaan (ical, lunga, dsb) dan yang berhubungan dengan langit
Adapun aturan-aturan dalam penulisan sengkalan adalah sebagai berikut:
Guru dasanama : kata yang bermakna sama memiliki karakter yang sama.
Guru sastra : kata yang penulisannya sama memiliki karakter yang sama.
Guru warga : kata yang berada dalam kelompok yang sama memiliki karakter yang sama.
Guru wanda : kata yang memiliki persamaan suku kata memiliki karakter yang sama.
Guru sarana : suatu kata memiliki persamaan karakter dengan kegunaan kata tersebut.
Guru karya : suatu kata memiliki persamaan karakter dengan pekerjaan yang berhubungan dengan kata tersebut.
Guru darwa : suatu kata memiliki persamaan karakter dengan watak kata tersebut.
Guru jarwa : suatu kata memiliki persamaan karakter dengan kata yang memiliki arti yang sama, tetapi dalam konteks yang berbeda.
Penerjemahan sengkalan dilakukan dengan cara menuliskan karakter sengkalan dari kata yang paling akhir. Berikut adalah contoh sengkalan beserta artinya:
“Wahana akasa ical king pandeleng”
Dalam sengkalan di atas, “wahana” berarti kendaraan yang memiliki karakter 7, “akasa” sama artinya dengan angkasa atau langit yang memiliki karakter 0, “ical” berarti lepas yang berhubungan dengan kehilangan sehingga memiliki karakter 0, sedangkan “pandeleng” berarti pandangan yang berhubungan dengan mata sehingga memiliki karakter 2. Dalam sengkalan ini, “king” adalah sebuah preposisi sehingga tidak diartikan. Jika ditulis dari kata terakhir, “Wahana akasa ical king pandeleng” berarti tahun 2007.
“Dwi naga rasa tunggal”
Sumber: http://yogyakarta.panduanwisata.id/files/2014/03/begawanariyanta.wordpress.com_.jpg
Sengkalan di atas termasuk sengkalan memet sehingga dalam menerjemahkannya, haruslah diubah dari bentuk gambar menjadi kata-kata. Kata “dwi” yang berarti dua digambarkan dengan sepasang naga sehingga memiliki karater 2. Kata “naga” digambarkan dengan naga dan memiliki karakter 8. Kata “rasa tunggal” digambarkan dengan kedua ekor naga tersebut yang saling melilit. “rasa” berwatak 6, sedangkan “tunggal” berwatak 1 sehingga sekalan tersebut menunjukkan tahun 1682.
Referensi:
#OSKMITB2018
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang