198 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Prasasti Tapak Gajah
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Tapak Gajah/Kebun Kopi I terletak ± 19 km sebelah baratdaya dari Kota Bogor,  dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat ataupun roda dua hingga ke lokasi. Dapat menggunakan trayek Bogor-Ciampea-Simpang Lebak Sirna-Ciaruteun Hilir (lokasi). Selain itu mengunakan trayek Bogor-Ciampea (± 45 menit), dan sampai di Persimpangan Lebak Sirna dilanjutkan dengan ojek motor ± 1,5 km sampai ke lokasi. Prasasti termasuk di dalam Desa Ciaruteun Ilir, Kec. Cibungbulang. Berada pada koordinat 106°41'25,2"BT dan 06°31'39,9" LS dengan ketinggian  320 m di atas permukaan laut. Area situs dibatasi oleh tiga sungai, yaitu Selatan: Sungai Ciaruteun, Barat: Sungai Cianten, Utara: Muara Sungai Cianten dan Sungai Cisadane, Barat: Sungai Ciaruteun. Dari Sungai Cianten dan Cisadane terdapat perahu penyebrangan menuju situs. Tanah situs cukup subur dan dimanfaatkan oleh penduduk dengan menanami padi, sayuran, bambu dan tanaman keras lainnya. Di kawas...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Prasasti Pasir Muara
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Pasir Muara, Kampung Pasir Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Kec. Cibungbulang. Secara geogrfis terletak pada koordinat 106° 41' 30,8" BT dan  06°31' 40,8" LS. Prasasti ini terletak kira-kira 1 km dari batu prasasti Kebon Kopi I (Prasasti Tapak Gajah), Isi prasasti tersebut berbunyi: Isi         Ini sabdakalanda rakryang juru pengambat I kawihaji panyaca pasagi marsandeca   Terjemahan Ini tanda ucapan rahyang juru pengambat, Berpulihkan haji sunda dalam tahun 854 Saka bahwa pemerintah daerah dipulihkan kepada Raja Sunda. Nama Sunda pertama kali disebut dalam sebuah prasasti  yaitu Kebon Kopi II. Prasasti berangka tahun 854 Saka (932 M) dan berbahasa Melayu Kuna. Isi prasasti dintaranya berbunyi “berpulihkan hajiri Sunda”, ditafsirkan artinya sebelumnya telah ada raja Sunda dan paling tidak setelah Kerajaan Tarumanagara yaitu sebelum tahun 932 M berakhirnya Kerajaan Tarumannegara sesuai dengan berita Cina abad ke &ndas...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Keramat Kuning Lakbok
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Peninggalan arkeologik dari masa klasik lainnya adalah beberapa benda di Keramat Kuning Lakbok. Situs ini berada di Desa Sukanegara, Kecamatan Lakbok tepatnya pada koordinat 7º24’07,6” LS 108º39’22,1” BT. Secara geografis wilayah ini berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian 26 m di atas permukaan laut. Benda-benda arkeologis disimpan di dalam bangunan cungkup berukuran 3 x 4 m yang berada di kebun penduduk.    Beberapa benda yang tersimpan di bangunan cungkup tersebut dahulu berasal di tanah lapang. Atas inisiatif penduduk lalu dikumpulkan di bangunan cungkup. Kebanyakan tinggalan arkeologis dalam kondisi rusak. Menurut keterangan pengrusakan ini terjadi pada sekitar tahun 1965.   Benda arkeologis yang ada terdiri 6 benda (kode LKB 1 – 6). LKB 1 berupa fragmen yoni bagian atas berdenah bujur sangkar. Pada salah satu sisi terdapat tonjolan. Di bagian atas tengah terdapat lubang. Di permukaan bagian atas batu terdapat...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Prasasti Curug Dago
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

 Prasasti Curug (air terjun) Dago berada dalam kawasan hutan lindung dan daerah perbukitan, di Kampung Curug Dago, Desa Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, dengan keletakan geografis pada garis koordinat 107º 37'044" BT dan 06º 51'562"  LS dan daerahnya merupakan dataran tinggi ± 1310 m di atas permukaan air laut.  Dua prasasti ini terletak ± 10 km di sebelah timur laut dari pusat kota Bandung, tepatnya di tebing Sungai Cikapundung yang tidak jauh dari air terjun Curug Dago dalam kondisi insitu dan utuh. Lokasi prasasti dapat ditempuh melalui Jalan Ir. Juanda/Dago turun di Dago Tea House (Teehuis)/Balai Pengelolaan Taman Budaya  dan dari lokasi itu dilanjutkan dengan berjalan  kaki menuruni tangga beton sampai ke lokasi prasasti. Berita pertama tentang prasasti dengan aksara dan bahasa Thai Curug Dago terdapat dalam Surat Kabar Harian Bandung Pos tanggal 1 Pebruari 1990, dan kemudian di Surat Kabar Harian Kompas, ditulis oleh...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Prasasti Huludayeuh
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Secara administrasi Situs Huludayeuh berada di Kampung Huludayeuh, Desa Bobos, Kecamatan Sumber,  dengan ketinggian  ± 73 m dari permuakaan air laut. Sungai yang mengalir di daerah ini adalah Sungai Cimanggung.Wilayah ini merupakan daerah pegunungan, sedang sekitar prasasti berupa pesawahan rakyat yang subur dan produktif, dengan menggunakan sistem sengked (bertingkat). Situs Huludayeuh berada ± 15 km sebelah baratdaya dari Kota Cirebon atau ± 7 km  sebelah utara dari Situs Kawali, Kabupaten Ciamis. Untuk mencapai lokasi situs dari kedua daerah tersebut (Cirebon dan Kawali) dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat hingga Desa Bobos. Selanjutnya menelusuri jalan setapak berupa pematang sawah sejauh ± 150 meter. Kemunculan situs ini berawal laporan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon yang tertuang dalam Surat Nomor 1516/i02.18/J-1991 tanggal 27 Julli 1991, tentang pe...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Batu Tulis Barukai
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Bayongbong adalah terhadap sebuah prasasti di Kampng Barukai, desa Cigedug. Karena adanya prasasti tersebut Kampung Barukai sering juga disebut Kampung Batu Tulis. Bentang Alam (geomorfologis) wilayah ini merupakan pedataran tinggi bergelombang dengan ketinggian antara 1100 m sampai 1200 m di atas permukaan laut. Secara gegografis wilayah ini terletak pada 7º 20’ 00’ LS dan 107º 47’ 50’ BT. Daerah ini diapi oleh gunung Cikuray sebelah timur dan gunung Papandayan di sebelah barat. Prasasti di kampung Bakurai berada pada sebidang kebun milik Bapak Mohamada Toha di pinggir jalan kampung. Areal berada pada suatu lereng. Disebelah barat pada jarak sekitar 100 m dari prasasti mengalir sungai Cikuray yang merupakan anak sungai Cimanuk. Areal situs merupakan ladang yang kurang terurus dan banyak ditumbuhi semak serta beberapa tanaman keras. Prasasti itu sendiri berada pada suatu cekungan sekitar 0,50 m merupakan ha...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Naskah Wangsakerta
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Naskah Wangsakerta adalah istilah yang merujuk pada sekumpulan naskah yang disusun oleh Pangeran Wangsakerta secara pribadi atau oleh "Panitia Wangsakerta". Menurut isi Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa (bagian) V sarga (jilid/naskah) 5 yang berupa daftar pustaka, setidaknya perpustakaan Kesultanan Cirebon mengoleksi 1703 judul naskah, yang 1213 di antaranya berupa karya Pangeran Wangsakerta beserta timnya.   Naskah kontroversial ini kini tersimpan di Museum Sejarah Sunda "Sri Baduga" di Bandung. Panitia Wangsakerta Dalam pengantar setiap naskah Wangsakerta selalu diinformasikan mengenai proses dibuatnya naskah-naskah tersebut. Panitia--yang dipimpin oleh Pangéran--Wangsakerta ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan/amanat ayahnya, Panembahan Girilaya, agar Pangeran Wangsakerta menyusun naskah kisah kerajaan-kerajaan di Nusantara. Panitia didirikan untuk mengadakan suatu gotrasawala (simposium/seminar) antara para ahli (sajarah) dar...

avatar
Merdesa
Gambar Entri
prasasti kebonkopi 1
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Kebonkopi I  (dinamakan demikian untuk dibedakan dari  Prasasti Kebonkopi II ) atau  Prasasti Tapak Gajah  (karena terdapat pahatan tapak kaki  gajah ) merupakan salah satu peninggalan kerajaan  Tarumanagara .   Prasasti Kebonkopi I kini diberi naungan pelindung Prasasti Kebonkopi I ditemukan di Kampung Muara (kini termasuk wilayah Desa  Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor ) pada abad ke-19, ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan  kopi . Oleh karena itu prasasti ini disebut Prasasti Kebonkopi I. Hingga saat ini prasasti tersebut masih berada di tempatnya ditemukan ( in situ ).  Prasasti Kebonkopi dipahatkan pada salah satu bidang permukaan batu yang berukuran cukup besar.  Prasasti ini ditulis dengan  aksara Pallawa  dan  bahasa Sanskerta  yang disusun ke dalam bentuk seloka metrum Anustubh yang diapit sepasang pahatan gambar telapak kaki...

avatar
Titahadiyarti
Gambar Entri
prasasti kebonkopi 2
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Kebonkopi II  atau  Prasasti Pasir Muara  ditemukan tidak jauh dari  Prasasti Kebonkopi I  dan dinamakan demikian untuk dibedakan dari prasasti pertama. Namun sayang sekali prasasti ini sudah hilang dicuri sekitar tahun 1940-an. Pakar  F. D. K. Bosch , yang sempat mempelajarinya, menulis bahwa prasasti ini ditulis dalam  bahasa sansekerta , menyatakan seorang "Raja Sunda menduduki kembali tahtanya" dan menafsirkan angka tahun peristiwa ini bertarikh  932  Masehi.   Prasasti Kebonkopi II ditemukan di Kampung Pasir Muara, desa  Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor ,  Kabupaten Bogor ,  Jawa Barat , pada abad ke-19 ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan  kopi . Prasasti ini terletak kira-kira 1 km dari batu prasasti  Prasasti Kebonkopi I  (Prasasti Tapak Gajah). Teks: “ Ini sabdakalanda rakryang juru pengambat I kawihaji...

avatar
Titahadiyarti