Peninggalan arkeologik dari masa klasik lainnya adalah beberapa benda di Keramat Kuning Lakbok. Situs ini berada di Desa Sukanegara, Kecamatan Lakbok tepatnya pada koordinat 7º24’07,6” LS 108º39’22,1” BT. Secara geografis wilayah ini berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian 26 m di atas permukaan laut. Benda-benda arkeologis disimpan di dalam bangunan cungkup berukuran 3 x 4 m yang berada di kebun penduduk.
Beberapa benda yang tersimpan di bangunan cungkup tersebut dahulu berasal di tanah lapang. Atas inisiatif penduduk lalu dikumpulkan di bangunan cungkup. Kebanyakan tinggalan arkeologis dalam kondisi rusak. Menurut keterangan pengrusakan ini terjadi pada sekitar tahun 1965. Benda arkeologis yang ada terdiri 6 benda (kode LKB 1 – 6). LKB 1 berupa fragmen yoni bagian atas berdenah bujur sangkar. Pada salah satu sisi terdapat tonjolan. Di bagian atas tengah terdapat lubang. Di permukaan bagian atas batu terdapat pelipit, sedangkan sisi batu berbentuk sisi genta. Keadaan sekarang salah satu sudutnya telah hilang. LKB 2 berupa lingga. Penampang lintang terbagi tiga bagian yaitu bagian bawah berbentuk segi empat, tengah berbentuk segi delapan, dan bagian atas bulat. LKB 3 berupa arca manusia dengan badan ramping. Bagian kepala dan tangan hilang. Kaki hanya tersisa sebelah kiri sebatas lutut, sedangkan kaki kanan hilang. Arca digambarkan duduk di atas lapik berbentuk balok. Di bagian belakang arca terdapat sandaran. LKB 4 berupa fragmen yoni bagian bawah, sisi bawah bertingkat-tingkat makin ke atas makin menyempit. LKB 5 berupa arca sapi yang sedang duduk dengan kondisi sangat aus, sehingga goresan yang ada sudah sangat tipis. Penggambaran sapi disini hanya separo bagian depan saja. Sedangkan bagian perut belakang dan kaki belakang tidak ada. Pada bagian samping kiri terdapat goresan yang menggambarkan kaki depan yang dilipat ke belakang. Sedangkan pada bagian samping kanan polos. Muka arca sudah sudah tidak jelas lagi, tapi masih terlihat bagian menonjol yang merupakan moncongnya. LKB 6 berupa sebongkah batu berdenah bujur sangkar. Pada bagian permukaan atas batu ini terdapat bagian yang menonjol. Di samping bagian tengah batu terdapat lekukan mengelilingi badan batu.
Untuk sementara ini benda-benda tersebut belum mendapat perhatian masyarakat. Usaha masyarakat menyelamatkannya di bangunan cungkup merupakan langkah tepat untuk melestarikannya. Dengan adanya benda-benda tersebut menunjukkan bahwa pada masa lampau masyarakat di sekitar Lakbok sudah berperadaban tinggi.
Lokasi: Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang
Koordinat :7º24’07,6” LS 108º39’22,1” BT
Telepon:
Email:
Internet:
Arah: ± 34 km dari Pangandaran Fasilitas: pondok wisata dengan arena bermain dan rumah ibadah, camping ground, kios cinderamata, sewaan papan selancar, ban renang
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang