Serat Wulang Reh adalah salah satu karya Sastra Jawa karangan Sri Pakubuwono ke IV. Serat ini sangat terkenal dalam masyarakat Jawa. Isinya tentang kebaikan yang dapat dijadikan pegangan dalam menjalani hidup. Bahasanya sederhana sehingga mudah dipahami. Serat Wulang Reh yang merupakan karya sastra berbentuk tembang, terdiri atas 13 pupuh, yaitu: (1) Dhandhanggula (berisi tentang ajaran cara memilih guru) (2) Kinanthi (berisi ajaran tentang cara bergaul/memilih teman) (3) Gambuh (berisi tentang larangan memiliki watak adigang, adigung, adiguna) (4) Pangkur (berisi ajaran tentang tatakrama, perbedaan baik dan buruk dan cara melihat perwatakan manusia) (5) Maskumambang (berisi ajaran tentang melakukan sembah) (6) Dudukwuluh (berisi ajaran tentang cara mengabdi kepada raja) (7) Durma (berisi ajaran tentang cara mengendalikan hawa nafsu) (8) Wirangrong (berisi ajaran tentang baik-buruknya budi) (9) Pucung (berisi aj...
Tarombo Batak adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam suku Batak . Sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat suku bangsa Batak untuk mengetahui silsilahnya agar mengetahui letak hubungan kekerabatan terkhusus dalam falsafah Dalihan Natolu. Tarombo si Raja Batak (silsilah garis keturunan suku bangsa Batak) dimulai dari seorang individu bernama Raja Batak . Si Raja Batak berdiam di lereng Pusuk Buhit , Sianjur Mulamula, namanya. Sehingga wilayah/lereng Pusuk Buhit dapat dikatakan sebagai daerah asal-muasal suku bangsa Batak. yang kemudian menyebar ke berbagai pelosok, baik Indonesia maupun dunia. Si Raja Batak mempunyai 2 (dua) orang putra, yaitu: Tuan Doli Raja Isumbaon Tuan Doli mempunyai 5 (lima) orang putra, yaitu: Raja Biakbiak (Raja Uti) Saribu Raja Limbong Mulana Sagala Raja Silau Raja *Putri: 1. Si Boru Pareme (kawin dengan Tuan Sariburaja, ibotona) 2. Si Boru...
Aksara Murda , dikenal sebagai Aksara Jawa Murda (ꦲê¦ê§ê¦±ê¦«âê¦--ꦮâꦩꦸê¦ê¦¢) adalah huruf khusus yang ada dalam huruf jawa, untuk aksara murda hanya ada 7 buah yaitu Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Ga dan Ba. Fungsi aksara murda layaknya huruf kapital, hanya digunakan untuk menulis nama orang penting/terkenal dan tempat/daerah yang terkenal/besar. penulisan aksara murda bisa hanya di depan saja, atau bisa di keseluruhan kata yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah Indonesia lainnya (Huruf Kapital). Aksara ini hanya mempunyai 8 huruf saja, yaitu á¹a Kha Tha Sha Pha Nya Gha Bha (ê¦âê¦'âꦡ&aci...
GUA PASSEA, SITUS PURBAKALA BULUKUMBA ***** Siapa yang menyangka, jauh di selatan kota Makassar kita akan temukan peninggalan kebudayaan yang telah terlupakan dan keberadaannya terancam musnah. Kekayaan masyarakat bulukumba masa lampau ini merupakan warisan yang mereka turunkan untuk kita jaga bersama dari ancaman-ancaman pencurian dan upaya pengerusakan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Situs purbakala Gua Passea ini terletak di Desa Lembanna kecamatan Bonto Bahari sekitar 150 km dari kota makassar. Gua yang terletak di tengah kebun warga yang ditumbuhi semak belukar ini tersembunyi dari mereka yang baru pertama kali akan ke lokasi, satu petunjuk besar akan letak gua ini adalah pohon besar yang tumbuh menjulang tinggi ke langit dan pada batangnya mulut gua berada. Gua Passea dalam bahasa lokal yang memiliki arti “Penderitaan” ini merupakan Gua yang memiliki nilai sejarah yang sangat panjang bagi warga desa Ara. Menurut budayawan Drs.Muhannis ya...
Mungkin pada awalnya orang tidak banyak yang tahu arti penting seonggok batu besar yang ada di Sungai Ciaruteun ini, sampai akhirnya pada tahun 1863 pimpinan Bataaviasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen melaporkannya. Itulah prasasti Ciaruteun yang terletak di pinggir Sungai Ciaruteun. Pada saat penemuannya prasasti ini tidak menyebutkan anggak tahun, sehingga sangat sulit untuk menentukan kapan tahun pembuatannya. Pada tahun 1893 prasasti ini pernah terhanyut beberapa meter oleh derasnya aliran sungai dan bgian batu yang bertulis terbalik posisinya ke bawah. Pada tahun 1903 prasasti ini dikembalikan ketempat semula. Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor) sebelumnya dikenal dengan sebutan prasasti Ciampea, ditemukan di Sungai Ciaruteun, dekat muaranya dengan Cisadane. Yang menarik perhatian dari prasasti ini adalah lukisan laba-laba dan tapak kaki yang dipahatkan disebelah atas hurufnya. Prasasti ini terdiri dari empat baris, ditulis dalam bentuk puisi India dengan irama an...
Naskah kuno Warugan Lemah menunjukkan tata cara dan pola pemukiman Sunda, sebagai berikut disertai penafsirannya: Talaga Hangsa. Topografi tanah condong ke kiri. Topografi jenis ini tergolong baik, karena mendatangkan kasih sayang orang lain. Banyu Metu. Topografi tanah condong ke belakang. Termasuk topografi tanah yang kurang baik, karena menyebabkan kanénéh ‘kesayangan, apa yang disayangi’ tidak akan menjadi. Purba Tapa. Topografi tanah condong ke depan. Termasuk topografi yang kurang baik, karena senantiasa kehilangan simpati (rasa suka) orang lain. Ambek Pataka. Topografi tanah condong ke kanan. Termasuk topografi yang kurang baik karena menyebabkan orang lain menyakiti hati. Tanah yang ngalingga manik. Secara harfiah, ngalingga manik berarti ‘membentuk puncak permata’. Mungkin dapat diartikan topografi tanah yang membentuk puncak dengan lahan pemukiman berada di puncaknya. Termasuk topografi tanah...
Pomparan Nai Ambaton Naimbaton adalah nama seorang ibu istri pertama Tuan Sorimangaraja. Disebut Naiambaton karena anaknya bernama Siambaton yang disebut juga sebagai Tuan Sorba Dijulu atau Suli Raja. Menurut cerita Ibu Naimbaton inilah yang berpesan kepada anaknya Siambaton agar keturunannya bersatu. “Sisada lulu anak si sada lulu boru” artinya tetap merasa satu keluarga dan tidak saling mengawinkan anak antar sesama mereka di kemudian hari. Tuan Sorba Dijulu (Siambaton) mempunyai empat orang anak; – Simbolon Tua – Tamba Tua – Saragi Tua – Munthe Tua Terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah anak Tuan Sorba Dijulu, dimana ada yang mengatakan mempunyai 4 (empat) orang anak, dan juga ada yang mengatakan mempunyai 5 (lima) orang anak, dan anak yang ke-5 adalah bernama Nahampun Tua. Munte Tua yang merupakan anak ke-4, dari Naimbaton mempunyai 3 orang anak, yaitu; &nb...
Batakologi – Ilmu yang Patut Diseriusi Sebagai cabang ilmu yang belum populer, termasuk di kalangan orang Batak sekalipun, Batakologi menyimpan sejumlah pembelajaran berikut dinamika klaim-mengklaim khazanah kultural yang ada di dalamnya. Kendatipun sebagian subetnis Batak enggan menyebut diri sebagai orang Batak karena filologi peyoratif-lah yang dominan tercatat di catatan historis tentang keberadaan orang Batak. Tak mudah pula mencari makna aslinya (sebelum di-peyorasi) karena mesti diakui bahwa dalam proses diskresi antara periode mitologis (mulai dari Raja Ihat Manisia, si Radja Batak, hingga ke orang Batak zaman ini) dengan periode historis yang sebagian besar dikomando sesuai selera literasi penulis Barat yang sarat dengan agenda misi kekristenan, termasuk upaya politisasi dari pihak kolonial pada zamannya – belum ada milestones yang bisa dinapaktilasi secara rapi dan teratur. Tidak heran kini bahkan dari antara kalangan Batak sendiri, yang k...