Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno Jawa Barat Jawa Barat
Warugan Lemah
- 2 Mei 2016

Naskah kuno Warugan Lemah menunjukkan tata cara dan pola pemukiman Sunda, sebagai berikut disertai penafsirannya:

  1. Talaga Hangsa. Topografi tanah condong ke kiri. Topografi jenis ini tergolong baik, karena mendatangkan kasih sayang orang lain.
  2. Banyu Metu. Topografi tanah condong ke belakang. Termasuk topografi tanah yang kurang baik, karena menyebabkan kanénéh ‘kesayangan, apa yang disayangi’ tidak akan menjadi.
  3. Purba Tapa. Topografi tanah condong ke depan. Termasuk topografi yang kurang baik, karena senantiasa kehilangan simpati (rasa suka) orang lain.
  4. Ambek Pataka. Topografi tanah condong ke kanan. Termasuk topografi yang kurang baik karena menyebabkan orang lain menyakiti hati.
  5. Tanah yang ngalingga manik. Secara harfiah, ngalingga manik berarti ‘membentuk puncak permata’. Mungkin dapat diartikan topografi tanah yang membentuk puncak dengan lahan pemukiman berada di puncaknya. Termasuk topografi tanah yang baik, karena menjadikan penduduknya diperhatikan oleh dewata. Pada tanah seperti inilah Bujangga Manik (BM), seorang peziarah Sunda abad 16, mengakhiri kehidupannya. Dalam teks BM (baris 1404-1406), rahib kelana ini berharap menemukan tanah kabuyutan, yaitu tanah yang menyerupai puncak permata (ngalingga manik).
  6. Singha Purusa. Topografi tanah (lahan) memotong pasir, berada di antara puncak dan kaki bukit. Termasuk topografi tanah yang baik, karena mendatangkan kemenangan dalam berperang.
  7. Sri Madayung. Topografi tanah berada di antara dua aliran sungai, yaitu sungai kecil di sebelah kiri dan sungai besar di sebelah kanan. Termasuk topografi tanah yang kurang baik, karena menyebabkan dimadu oleh perempuan.
  8. Sumara Dadaya. Topografi tanah datar. Mungkin sama dengan istilah topografi Sunda sekarang galudra ngupuk. Termasuk topografi lahan yang cukup baik, karena menyebabkan rama, sebagai salah satu dari trias penguasa masyarakat Sunda kuna selain rama dan resi, senantiasa datang berkunjung.
  9. Luak Maturun. Topografi tanah berceruk karena di tengah wilayah terdapat lembah, mungkin menyerupai luak yang turun dari pohonnya. Termasuk topografi tanah yang tidak baik, karena menjadikan penduduknya banyak mendapat penderitaan. Dalam Sanghyang Siksa Kandang Karesian, istilah luak maturun termasuk salah satu formasi perang (SSKK: XVIII).
  10. Wilayah melipat. Tidak disebutkan istilah untuk topografi ini. Termasuk topografi wilayah pemukiman yang kurang baik karena menyebabkan berkurangnya kekayaan.
  11. Tunggang Laya. Topografi wilayah pemukiman menghadap laut. Termasuk topografi yang kurang baik, karena menyebabkan penduduknya mati tersambar petir.
  12. Mrega Hideng. Wilayah bekas kuburan. Termasuk wilayah pemukiman yang kurang baik, karena mengakibatkan wilayahnya kurang memiliki wibawa.
  13. Jagal Bahu. Tanah menganga (terpisah) sehingga terdapat celah yang memisahkan wilayah pemukiman. Termasuk topografi tanah yang kurang baik, karena mengakibatkan wilayahnya kurang memiliki wibawa.
  14. Talaga Kahudanan. Wilayah pemukiman membelah sungai. Termasuk topografi pemukiman yang kurang baik, karena penduduknya dapat mati karena senjata orang lain dalam peperangan.
  15. Wilayah membelakangi bukit atau gunung. Tidak terdapat istilah untuk topografi ini. Termasuk topografi wilayah yang kurang baik, karena akan merusak hubungan keluarga.
  16. Si Bareubeu. Topografi wilayah berada di bawah aliran sungai (katunjang ku cai). Termasuk topografi lahan yang kurang baik, karena akan dihukum oleh dewata.
  17. Kampung dikelilingi oleh rumah. Termasuk topografi wilayah pemukiman yang kurang baik karena penduduknya akan menjadi rakyat jelata (budak).
  18. Bekas tempat kotor (picarian) dikelilingi oleh rumah. Tidak terdapat istilah khusus di dalam teks untuk jenis topografi ini. Termasuk topografi wilayah pemukiman yang kurang baik, karena akan mendatangkan kesusahan.

[sumber: http://naskah-sunda.blogspot.co.id/2012/03/warugan-lemah-pola-permukiman-sunda.html]

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa