Candi Kalicilik memang bukan satu-satunya candi bata di Blitar. Selain Kalicilik masih ada Candi Bacem , Candi Tapan , Situs Besole , dan Candi Sumbernanas yang sama sama tersusun dari bata. Namun Kalicilik berbeda, candi ini tergolong masih utuh. Candi ini masih memiliki kaki candi, tubuh candi, dan sebagian atap candi. Bukan berarti candi-candi bata lainnya tidak menarik, karena setiap candi memiliki keunikan dan sejarahnya masing-masing. Hanya saja jika arkeotraveler sekalian ingin menyaksikan candi bata yang relatif masih untuh, silahkan kunjungi Candi Kalicilik.Candi Kalicilik secara administratif terletak di Dusun Kalicilik, Desa Candirejo, Ponggok, Kab. Blitar. Rute menuju Candi Kalicilik adalah sebagai berikut: Blitar – Kalipucung – lanjutkan ke arah Srengat – perempatan Poluhan ke kanan mengikuti jalan raya Blitar Pare – SPBU Bacem masih lurus hingga menjumpai papan petunjuk arah ke Candi Kalicilik – Ikuti arah yan...
Candi Kalicilik memang bukan satu-satunya candi bata di Blitar. Selain Kalicilik masih ada Candi Bacem , Candi Tapan , Situs Besole , dan Candi Sumbernanas yang sama sama tersusun dari bata. Namun Kalicilik berbeda, candi ini tergolong masih utuh. Candi ini masih memiliki kaki candi, tubuh candi, dan sebagian atap candi. Bukan berarti candi-candi bata lainnya tidak menarik, karena setiap candi memiliki keunikan dan sejarahnya masing-masing. Hanya saja jika arkeotraveler sekalian ingin menyaksikan candi bata yang relatif masih untuh, silahkan kunjungi Candi Kalicilik.Candi Kalicilik secara administratif terletak di Dusun Kalicilik, Desa Candirejo, Ponggok, Kab. Blitar. Rute menuju Candi Kalicilik adalah sebagai berikut: Blitar – Kalipucung – lanjutkan ke arah Srengat – perempatan Poluhan ke kanan mengikuti jalan raya Blitar Pare – SPBU Bacem masih lurus hingga menjumpai papan petunjuk arah ke Candi Kalicilik – Ikuti arah yan...
Prasasti Bibrik merupakan prasasti yang ada di Desa Bibrik, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Prasasti ini dinamakan Prasasti Bibrik karena ditemukan di Desa Bibrik dengan penamaannya yang bersifat sementara. Prasasti Bibrik bertuliskan huruf Jawa Kuno (bhi mukha) yang telah rusak hurufnya dan dalam keadaan yang terbengkalai. Berdasarkan keterangan penduduk setempat, pernah ada beberapa orang yang datang meneliti sebelumnya, namun hasil yang diperoleh tidak jelas. Menurut data dari Pemerintah Kabupaten Madiun, Prasasti Bibrik terbuat dari batu calsio andesit. Prasasti Madiun memiliki lebar 80 cm, tebal 20 cm, dan tinggi 120 cm. Berdasarkan umur batuan, diduga Prasasti Bibrik dibuat pada tahun-tahun akhir abad XV dan awal abad XVI pada masa keruntuhan Kerajaan Majapahit. Prasasti pada era Kerajaan Majapahit digunakan sebagai pernyataan tentang kuasa Majapahit atas suatu daerah. Maka dari itu, Prasasti Madiun diduga merupakan pernyataan bahwa Madiun dulunya merupakan daerah k...
Malang terbagi menjadi dua wilayah yaitu kabupaten dan kota madya. Malang terletak di dataran tinggi yang berada di provinsi Jawa Timur. Ia dikelilingi berbagai pegunungan sehingga membuat udara disana sangat sejuk dan cocok dijadikan destinasi wisata turis lokal. Kini banyak investor yang membangun bisnisnya di kota ini, mulai dari tempat wisata hingga kuliner. Inilah yang semakin membuat para wisatawan tertarik berkunjung ke kota ini. Bagi orang orang yang baru pertama kali berkunjung di kota apel alias kota Malang. Mungkin mereka akan sangat kebingungan dengan bahasa yang didengarnya. Karena memang bahasa yang digunakan hanya ada di kota Malang dan tentu saja yang memahaminya hanya penduduk asli Malang. Bahasa apakah itu? Tak lain adalah “ basa walikan ” atau bahasa ke...
Budaya Panji yang Mulai Pudar dari Peradaban Cerita Panji merupakan sebuah karya sastra Jawa periode klasik, yang tepatnya dari era Kerajaan Kadiri (1104-1222). Karya sastra ini berisi kumpulan cerita mengenai kepahlawanan dan cinta yang terpusat pada dua orang tokoh utama, yaitu Raden Inu Kertapati (atau Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana). Cerita tersebut memiliki beragam versi dan menyebar tidak hanya lingkup Indonesia khususnya Jawa, tapi Kamboja, Myanmar, dan Filipina. Beberapa versi diantaranya Keong Mas, Ande-Ande Lumut,Panji Kuda Sumirang, Panji Kamboja, Panji Serat Kanda, Angron Akung, Jayakusuma, Panji Angreni Palembang, Panji Kuda-Nurawangsa, Ketek Ogleng , Ragil Kuning dan Golek Kencana. Karena terdapat banyak cerita berbeda tetapi saling berhubungan, maka cerita-cerita tersebut dimasukkan dalam satu kategori yang disebut “Lingkup Panji”. Cerita-cerita dalam Lingkup Panji banyak digunakan dalam b...
Prasasti Mula Malurung Jump to navigation Jump to search Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri , atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari . Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu yang berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota Kediri , Jawa Timur . Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia , Jakarta . [1] Naskah prasasti pada 10 lempeng pertama telah diterjemahkan dan dianalis oleh Slamet...
PRASASTI HARINJING Peristiwa sejarah yang tertulis dalam Prasasti Harinjing terdiri dari tiga masa pemerintahan raja Kerajaan Medang (Mataram Kuno) yang masih berpusat di Jawa bagian Tengah. Prasasti Harinjing A berasal dari tanggal 25 Maret 804 Masehi, menceritakan tentang seorang tokoh pendeta agung (Bhagawanta) bernama Bari yang membuat tanggul beserta sungai di Harinjing dengan mendatangkan beberapa tokoh pejabat sebagai saksi. Tahun tersebut merupakan masa pemerintahan Rakai Warak Dyah Wanara yang naik tahta Kerajaan Medang (Mataram Kuno) tahun 803 Masehi (Atmojo, 1985:78). Prasasti Harinjing B berasal dari tanggal 19 September 921 Masehi, menceritakan dikuatkannya kembali status sima (perdikan) milik Bhagawanta Bari oleh Raja Rakai Layang Dyah Tulodong serta diberikan kepada para anak keturunan Bhagawanta Bari. Prasasti Harinjing C berasal dari tanggal 7 Maret 927 Masehi, menceritakan agar prasasti sebagai surat keputusan raja yang sah dan diduga ketika itu ma...
Kuñjarakarna adalah sebuah teks prosa Jawa Kuno yang menceritakan seorang yaksa , sumber gambar (https://ms.wikipedia.org/wiki/Kunjarakarna) semacam raksasa yang bernama Kunjarakarna. Cerita ini berdasarkan agama Buddha Mahayana . Pada suatu hari Kuñjarakarna bertapa di gunung Mahameru supaya pada kelahiran berikutnya ia bisa ber reinkarnasi sebagai manusia berparas baik. Maka datanglah ia menghadap Wairocana . Maka ia diperbolehkan menjenguk neraka , tempat batara Yama . Di sana ia mendapat kabar bahwa temannya Purnawijaya akan meninggal dalam waktu beberapa hari lagi dan disiksa di neraka. Kunjarakarna menghadap Wairocana untuk meminta dispensasi. Akhirnya ia diperbolehkan memberi tahu Purnawijaya. Purnawijaya terkejut ketika diajak melihat neraka. Lalu ia kembali ke bumi dan berpa...
Prasasti Manjusri Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan pada bagian belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago (sekarang tersimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris D. 214). Candi Jago atau Candi Tumpang atau Candi Jinalaya (pura) merupakan tempat asalnya patung Manjusri ini. Candi tersebut mula-mula didirikan atas perintah raja Kertanagara untuk menghormati ayahandanya, raja Wisnuwardhana yang mangkat pada tahun 1268. Asal Usul Berdasarkan tafsiran Bosch dari tulisan pada prasasti tersebut, kemungkinan Adityawarman mendirikan candi tambahan di lapangan Candi Jago tersebut, atau mungkin pula candi yang didirikan tahun 1280 sudah runtuh dan digantikan dengan candi baru. Tidak adanya sisa-sisa bangunan besar di samping Candi Jago yang sekarang, sehingga menunjukkan penjelasan yang kedua lebih masuk akal. Hal ini didukung pula oleh gaya relief dan ukiran pada candi tersebut, menurut analisis Stutterheim, membuktik...