|
|
|
|
![]() |
Prasasti Mula Malurung Tanggal 12 Aug 2018 oleh Oskm18_16718081_michael . |
Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.
Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu yang berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.[1]
Naskah prasasti pada 10 lempeng pertama telah diterjemahkan dan dianalis oleh Slamet Muljana dan dimuat dalam bukunya, Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya (1979). Dari uraiannya, naskah prasasti tersebut diperkirakan terdiri atas sepuluh lempeng, namun lempengan kedua, keempat, dan keenam tidak ditemukan.[2] Isinya adalah sebagai berikut:
Pranaraja yang mendapat hadiah desa Mula dan desa Malurung disebutkan sebagai seorang pegawai kerajaan Kadiri yang setia dan rajin. Ia mengabdi pada tiga raja sebelum Kertanagara, yaitu Bhatara Parameswara, Guningbhaya, dan Tohjaya. Adapun Kertanagara saat itu (1255) baru menjadi raja bawahan di Kadiri, belum menjadi raja Singhasari. Hadiah untuk Pranaraja telah dijanjikan oleh Seminingrat raja Tumapel. Seminingrat lalu memerintahkan putranya, Kertanagara untuk melaksanakannya. Seminingrat merupakan nama lain dari Raja Wisnuwardhana.
Tokoh bernama Pranaraja juga ditemukan dalam Pararaton, yaitu nama seorang pembantu Tohjaya yang mengusulkan supaya Ranggawuni dan Mahisa Campaka dibunuh. Namun pengarang Pararaton mengisahkan Pranaraja sebagai seorang penghasut.
Naskah prasasti Mula Malurung yang dianggap lebih akurat dibandingkan Pararaton ataupun Nagarakretagama, telah menampilkan fakta-fakta baru antara lain:
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |