Prasasti Tugu ditemukan di kampung Batutumbuh, desa Tugu, tepatnya pada koordinat 0°06’34,05” BT (dari Jakarta) dan 6°07’45,40”LS yang sekarang menjadi wilayah kelurahan Tugu selatan, kecamatan Koja, Jakarta Utara Penemuan Pada tahun 1911 atas prakarsa P.de Roo de la Faille Prasasti Tugu batu dipindahkan ke Museum Bataviaasch genootschap van Kunsten en Wetenschappen (sekarang Museum Nasional) serta didaftar dengan nomor inventaris D.124. Bahan Prasasti Tugu dipahatkan pada batu berbentuk bulat telur berukuran ± 1m.
Serat Suwelacala : Serat Sastra Lagu lp. Serat Suwelacala yang terdapat di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia ini merupakan naskah berbahasa dan beraksara Jawa yang bercerita mengenai kisah hidup Suwelacala di Medang Kemulan. Sperti lumrahnya sebuah macapat, kisah ini diawali dengan penjabaran silsilah yang berasal dari dewa-dewa. Naskah ini terdapat dua bagian. Bagian pertama berisi cerita tentang Suwelacala sedangkan bagian kedua naskah merupakan isi tembang-tembang. Pada sampul naskah ini dilapisi hardcover . naskah tersebut memiliki panjang 32cm dan lebar 20.5 cm dengan tebal 2.5 cm. Tidak terdapat judul di sampul depan tetapi ada nomor naskah di pungguh naskah. Sedangkan kertas yang dipakai pada naskah Suwelacala adalah kertas Eropa. Pernyataan tersebut ditegaskan dengan adanya watermark di halaman iii. Watermark tersebut be...
Van Wely (1906: 47) mengungkapkan bahwa bahasa Belanda-Indo di Hindia- Belanda lahir sekitar abad ke-18 sebagai pengganti kreol Portugis dan digunakan sebagai bahasa pergaulan antara tentara Belanda dengan penduduk asli. Cress (1998: 23) mengartikan bahasa Pecok sebagai sebuah variasi dari bahasa Belanda yang kosa kata, pengucapan dan penerapan aturan tata bahasanya dipengaruhi oleh bahasa Melayu, Jawa atau bahasa setempat lainnya – kadang secara langsung, kadang turunan dari bahasa itu dan kadang dalam bentuk campuran hingga membuat kata-kata dan aturan sendiri. Seperti yang telah dinyatakan oleh De Gruiter (1990: 17), bahasa Belanda- Indo merupakan bahasa yang lahir akibat persentuhan bahasa Belanda dengan bahasa lain di tempat lahirnya bahasa Indo tersebut. Contohnya adalah bahasa Krojo, bahasa Belanda-Indo yang lahir akibat persentuhan bahasa Belanda dengan bahasa Jawa di Semarang dan Petjo – bahasa Belanda-I...
Ø Gambaran umum dialek Betawi Pada dasarnya masyarakat kebanyakan mengetahui dialek Betawi adalah pengucapan vokal akhir yang menggunakan huruf [e]. Walaupun tidak semua penutur dialek Betawi menggunakan akhiran vokal [e]. Penggunaan dialek Betawi didapati berbeda, sesuai dengan faktor apa yang menentukan. Yang paling berpengaruh adalah akulturasi budaya dan penyebaran wilayah tinggal. Ø Pengaruh akulturasi budaya pada dialek Betawi Banyak sekali budaya di luar Betawi yang mempengaruhi cara berbahasa masyarakat di dalamnya. Budaya tersebut datang dari dalam dan luar negeri. Eropa, Arab, China, Melayu adalah beberapa budaya asing yang mempunyai pengaruh besar terhadap kekayaan dialek di Betawi. Sedangkan akulturasi dari dalam negeri biasanya datang dari Jawa dan Sunda. 1. Contoh bahasa Betawi yang dipengaruhi oleh budaya asing. Eropa &nbs...
Hermes adalah salah satu dari 12 dewa yang tinggal di Gunung Olimpus. Dalam mitologi Yunani, ia adalah Putra Zeus dengan seorang Peri yang bernama Maia. Hermes dilahirkan digunung Kellina daerah Arkadia. Ia merupakan pesuruh atau pembawa berita para dewa terutama berita dari dewa Zeus. Dewa Hermes digambarkan sebagai sosok yang cerdas, tubuh yang atletis dan juga cepat gerak-geriknya. Dewa Hermes juga dianggap sebagai dewa pelindung kaum gembala, atlit, pengembara, pelindung perbatasan, perdagangan, sastrawan, penemu hingga pencuri. Hermes juga dianggap sebagai dewa keberuntungan, dan dewa penunjuk arah. Dalam kebudayaan Romawi Hermes juga disebut Merkurius. Hermes dilukisan sebagai pemuda yang memakai topi dan sepatu bersayap (lambang kecepatan) Tangannya kadang-kadang memegang sebuah tongkat dililit ular (lambang berita), atau sebuah dompet (lambang perdagangan). Diantara 12 dewa Olimpus Hermes merupaka dewa yang termuda setelah Dionisos. Lantas bagaimana...
Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padrão Sunda Kelapa adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu ( padrão ) yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia , Hindia Belanda . Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda – Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk "Raja Samian" (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa , pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Padrão ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis. Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I), [1] sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat . Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum N...
Usai kita memahami bahwa kata-kata mempunyai kekuatan yang luar biasa' kemudian kita berkeinginan memfungsikan kekuatan ini sebaik mungkin agar memberikan kebaikan bagi kita. Terdapat tiga kaidah yang seharusnya kita ingat-ingat dalam mengendalikan kekuatan kata-kata agar membawa dampak yang positif bagi kita. Berucap Positif Ilustrasi berikut dapat menerangkan bagaimana kata-kata baik yang disampaikan seseorang bisa menghindarkannya dari persoalan. Pada suatu malam, seorang raja bermimpi aneh. Dalam mimpi tersebut gigi sang raja terlepas semuanya. Paginya dirinya mengundang ahli ilmu yang dapat menafsirkan mimpi tersebut. Orang pintar pertama yang diseru berkata kepada raja, "Paduka Raja, mimpi Paduka maknanya bahwa semua keluarga dan kerabat dekat Paduka akan wafat." Mendengar berita yang jelek ini, kemarahan sang raja membludak. Sang raja menginstruksikan pada prajuritnya untuk memenjarakan orang pandai pertama tersebut. Berikutnya Raja mengundang orang kedua un...
Di teras Lantai II gedung Museum Bank Indonesia terdapat prasasti yang berwarna merah keabu-abuan dengan tulisan yang berwarna emas. Prasasti ini dibuat pada saat dilakukan renovasi gedung De Javasche Bank pada tahun 1922. Tulisan di dalam prasasti ini menggunakan bahasa Latin, yang saat itu lazim digunakan sebagai bahasa ilmiah di Eropa. Tulisan yang ada di dalam prasasti adalah sebagai berikut: SEDULLA PROPELLIT COLUMENQUE PECUSQUE MINISTRAT ARGENT ARIA DUX AR TIBUS ATQUE COMES Yang artinya: “Bank yang aktif mendirikan tiang-tiang dan menjunjung seni hias menjadi pelopor dan pendukung kesenian”. Berdasarkan arti tulisan itu dapat disimpulkan bahwa pada waktu itu, De Javasche Bank sangat menjunjung tinggi keindahan dalam membangun gedung kantornya. Gedung yang dibangun De Javasche Bank pada waktu itu memang sangat menonjolkan kekayaan elemen dan orname...
Awalnya prasasti ini dianggap sebagai batu nisan biasa, karena memang kalau dilihat sepintas memang seperti batu nisan yang biasa bisa dijumpai di kompleks pemakaman orang Cina ( bong ). Prasasti ini berangka tahun 1873 dan bertuliskan aksara Mandarin. Isi Prasasti: Ini adalah lisjt dari sekoempoelan itoe orang-orang boediman berdjoemlah 81 orang jang soedah boleh melakoekan soeatoe perboewatan moelia oentoek mendoekoeng itoe oesaha dari sarikat Boen Tek Bio mengoempoelkan oeang sebesar 18.156 Toen (ringgit Belanda) oentoek melakoekan pemboeatan 30 (tiga poeloeh) boeah djalan dan joega bikin peraoe dan laennja. Batoe parengatan ini ditoeliskan pada taon kesebelas sewaktoe pemerentahan Kaisar Thong Tjie (masehi 1873). *** Sumber: kekunaan.blogspot.com