×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Bahasa

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

DKI Jakarta

Asal Daerah

Kampung Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta

KEKAYAAN DIALEK BETAWI

Tanggal 16 Jan 2015 oleh Sobatbudayajakarta .

Ø  Gambaran umum dialek Betawi

Pada dasarnya masyarakat kebanyakan mengetahui dialek Betawi adalah pengucapan vokal akhir yang menggunakan huruf [e]. Walaupun tidak semua penutur dialek Betawi menggunakan akhiran vokal [e]. Penggunaan dialek Betawi didapati berbeda, sesuai dengan faktor apa yang menentukan. Yang paling berpengaruh adalah akulturasi budaya dan penyebaran wilayah tinggal.

 

Ø  Pengaruh akulturasi budaya pada dialek Betawi

Banyak sekali budaya di luar Betawi yang mempengaruhi cara berbahasa masyarakat di dalamnya. Budaya tersebut datang dari dalam dan luar negeri. Eropa, Arab, China, Melayu adalah beberapa budaya asing yang mempunyai pengaruh besar terhadap kekayaan dialek di Betawi. Sedangkan akulturasi dari dalam negeri biasanya datang dari Jawa dan Sunda.

 

1.      Contoh bahasa Betawi yang dipengaruhi oleh budaya asing.

Eropa              : “Eh Tong! Kalo pulang jangan malem-malem nanti dicegat preman!”

Kata ‘preman’ merupakan serapan yang berasal dari Belanda. Kata ‘preman’ diambil atau digunakan masyarakat Betawi untuk menggambarkan seseorang yang terlibat dalam kriminalitas. Mungkin kata tersebut mengacu pada arti kata ‘vrijman’ yang dalam bahasa Belanda ialah orang yang bebas.

Arab                : “Bang, masih pagi ente udah ngopi aje”

Pengucapan kalimat di atas terdapat kata ‘ente’ sebagai kata serapan dari budaya Arab. Budaya tersebut terbawa kedalam bahasa sehari-hari. Perdagangan, perkawinan antar etnis juga hal yang tidak bisa dipungkiri sebagai beberapa alasan berkembangnya dialek yang beragam di daerah Betawi.

            China              : “Babe, bagi duit gope dong”

Pengaruh budaya China dapat dikatakan sangat besar. Banyak sekali kata serapan yang digunakan di daerah Betawi. Kata ‘gope’ dalam kalimat di atas merupakan kata ganti uang lima ratus rupiah.

Melayu           : “Sore-sore gini mau kemane?”

Pengucapan kata ‘kemane’ pada kalimat di atas vokal [e] seperti pada kata ‘belimbing’. Namun hanya sedikit orang yang tahu tentang pengucapan vokal tersebut.

 

 

 

2.      Contoh bahasa Betawi yang dipengaruhi oleh budaya dalam negeri.

Sunda : “Sini coba dilebok”

Dalam kalimat di atas kata ‘dilebok’ merupakan serapan dari bahasa Sunda. Akulturasi budaya dari dalam negeri biasanya datang dari wilayah sekitar Jakarta.

Jawa    : “Perut enek banget ini ora makan”

Kata ‘ora’ merupakan serapan dari daerah Jawa. Biasanya masyarakat menggunakan kata tersebut sebagai pengganti kata ‘tidak’.

 

Ø  Dialek Betawi berdasarkan penyebaran wilayah tempat tinggal

Wilayah tempat tinggal masyarakat Betawi secara tidak langsung membagi batasan pennggunaan dialek. Dialek Betawi tidak hanya ada di Jakarta saja namun telah meluas keberbagai wilayah seperti, Kabupaten Bekasi, Bogor dan Tangerang. Batas wilayah kedua dialek tersebut memang belum pasti. Wilayah Kebayoran, Rawamangun dan Grogol dapat dibilang adalah batas wilayah kedua dialek tersebut. Namun karena adanya perpindahan penduduk yang sangat cepat di wilayah DKI Jakarta membuat batas wilayah itu menjadi tidak jelas. Jika dibagi menurut garis besarnya wilayah Betawi memiliki dua kawasan dialek, yaitu dialek Betawi Tengah/Betawi Kota dan juga dialek Betawi Pinggir/Betawi Ora.

 

1.      Dialek Betawi Tengah/Betawi Kota.

Dialek Betawi Tengah merupakan dialek yang ditandai oleh huruf vokal [e] di wilayah daerah perkampungan Betawi di sekitar Jakarta Kota, Sawah Besar, Tugu, Cilincing, Kemayoran, Senen, Kramat, hingga batas paling selatan di Meester (Jatinegara). Dialek ini juga dianggap sebagai dialek Betawi sejati, karena bermula dari tengah kota Jakarta. Pada dialek ini di akhir kata akan terdengar ucapan vokal [e] seperti pada kala “ember” dan ada pula vokal [e] seperti pada kata “belimbing”. Contohnya adalah kata “siapa” menjadi “siape”. Dialek Betawi Tengah banyak dipengaruhi oleh budaya asing seperti Eropa, Arab, China dan Melayu.

 

2.      Dialek Betawi Pinggir/Betawi Ora.

Dialek Betawi Pinggir mulai dari wilayah Jatinegara ke Selatan, Jagakarsa, Depok, Rawa Belong, Ciputat hingga ke pinggir selatan hingga Jawa Barat. Contoh penutur dari dialek Betawi Pinggir yaitu, H. Mandra dan Mpok Nori. Pengucapan pada vokal akhir dialek ini biasanya menggunakan huruf [a] dengan penekanan atau menjadi [ah], pengucapan kata “siape” pada dialek Betawi Tengah akan berubah menjadi “siapa” atau “siapah”. Dialek Betawi Pinggir/Betawi Ora banyak dipengaruhi oleh budaya dalam negeri seperti budaya Jawa dan Sunda. Namun juga ada budaya asing seperti China dan Eropa.

 

 

 

 

Berikut ini adalah ilustrasi perbedaan dialek di daerah Betawi berdasarkan wilayah:

Bahasa

Indonesia

Wilayah

Betawi Tengah

Betawi Pinggir

Kemana

 

Saya

Bapak

Kemane

(belimbing)

Saye

-

Kemane

(elang)

Saye

Babe

 

Kemanah

 

Sayah

Babah

Kemana’

(ain)

Saya’

Baba’

 

         

 

Ø  Paradigma yang berkembang di masyarakat mengenai dialek Betawi

Perbedaan dialek yang muncul di masyarakat Betawi memunculkan sebuah paradigma baru. Yaitu pembatasan strata sosial di daerah Betawi. Kaum penutur bahasa Beetawi Tengah/Betawi Kota merasa lebih tinggi strata sosialnya dibandingkan dengan penutur bahasa Betawi Pinggir/Betawi Ora. Hal ini terjadi karena dulu kebanyakan masyarakat di dearah pinggir belum banyak yang memikirkan pendidikan. Kesenjangan seperti ini berlangsung lama hingga pada akhirnya perkembangan jaman lah yang mengikisnya.

 

 

Keterangan     :

·         Diambil dari beberapa sumber

·         Wawancara oleh INDRA SUTISNA (Pengelola cagar budaya Betawi Setu Babakan)

·         Narahubung Setu Babakan 081383644469

·         Ekspeditor: Tri Darulliyanti

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...