Serat Suwelacala : Serat Sastra Lagu lp.
Serat Suwelacala yang terdapat di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia ini merupakan naskah berbahasa dan beraksara Jawa yang bercerita mengenai kisah hidup Suwelacala di Medang Kemulan. Sperti lumrahnya sebuah macapat, kisah ini diawali dengan penjabaran silsilah yang berasal dari dewa-dewa. Naskah ini terdapat dua bagian. Bagian pertama berisi cerita tentang Suwelacala sedangkan bagian kedua naskah merupakan isi tembang-tembang.
Pada sampul naskah ini dilapisi hardcover . naskah tersebut memiliki panjang 32cm dan lebar 20.5 cm dengan tebal 2.5 cm. Tidak terdapat judul di sampul depan tetapi ada nomor naskah di pungguh naskah. Sedangkan kertas yang dipakai pada naskah Suwelacala adalah kertas Eropa. Pernyataan tersebut ditegaskan dengan adanya watermark di halaman iii. Watermark tersebut berupa lingkaran yang di dalamnya ada gambar hewan singa yang berdiri dengan dua kaki dan diatas liangkaran tersebut terdapat gambar mahkota. Di dalam lingkaran tadi jugaada tulisan:
“ een dragt maakt mart propatria”
Rupanya watermark tidak hanya muncul di halaman iii tapi terus muncul pada setiap halaman ganjil. Setelah membalik-balik naskah ternyata ada dua jenis watermark. Watermark yang kedua hanya berupa tulisan dalam aksara latin yaitu :
“VDL”
Selain mengenai watermark pada halaman iii, pada halaman ix terdapat informasi yang bertuliskan:
Th. P. NR. No. 500.
R. Hardja Oetama
Yogjakarta 15 Mei 1940
Pada halaman isi naskah, setiap halaman memiliki kurang lebih duapuluh tiga halaman. Tinta yang dipakai pada naskah ini adalah tinta berwarna hitam. Tidak ada tinta berwarna lain maupun gambar-gambar pada naskah ini. Penjilidan naskah ini menggunakan tali. Aksara didalamnya ditulis dengan teknik tebal tipis. Adapun block teks memiliki panjang 21cm sedangkan lebarnya 13cm.
Kondisi naskah Suwelacala koleksi perpustakaan pusat Universitas Indonesia masih terbilang baik. Semua aksara bisa terbaca dan keberadaan tinta luber tidak banyak. Tetapi keadaan kertas yang berlubang kecil-kecil dan adanya bintik hitam masih bisa ditemui di setiap halaman. Pada halaman 91 juga ada kertas yang robek.
Bagi anda yang tertarik untuk mendalami kisah mengenai Suwelacala, anda bisa mengunjungi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, di sana anda bisa mendapatkan softcopy dari naskah ini. Sekedar informasi, di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia juga terdapat naskah Suwelacala namun mengenai isinya apakah sama dengan milik UI belum diketahui.
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
