1.614 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Lagu peyeum
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Barat

Ini merupakan sebuah lagu yang awalnya mengagetkan saya. Peyeum merupakan salah satu makanan tradisional yang bisa dibilang disenangi oleh masyarakat. Selain karena cara pembuatanya yang bisa dibilang mudah, bahkan dibuat menjadi salah satu tes akhir praktikum biologi di sma saya, peyeum juga ternyata memiliki lagu sendiri yang dibuat karena saking populernya peyeum ini di kalangan masyarakat. Lagu ini memiliki lirik sebagai berikut: Dimana-mana Di kampung di kota Tos kakoncara Ku nikmat rasana Sampeu asalna Teu direka-reka Naon namina Duh matak kabita Peuyeum Bandung kamashur Pangaosna teu luhur Ku sadaya kagaleuh Sepuh jeung murangkalih Mangga cobian Bilih panasaran Peuyeum ti Bandung Henteu sambarangan Lagu ini ternyata banyak dinyanyikan oleh masyarakat karena kecintaanya kepada peyeum. OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16818079_Felishia
Gambar Entri
Musik Kenthongan Banyumas
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Tengah

Musik kenthongan di Banyumas telah lahir dan berkembang menjadi musik yang begitu atraktif dan bergairah. Setiap grup dapat menampilkan kreativitasnya masing-masing secara bebas, tanpa aturan-aturan baku yang mengekang kreativitas. Kebebasan kreativitas inilah yang menjadi salah satu daya tarik dari musik ini. Setiap grup bisa menyederhanakan atau merumitkan teknik permainan musik sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka. Musik kenthongan di Banyumas sebenarnya sudah dapat dijumpai pada awal dekade tahun 1970-an. Di wilayah Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas (kurang lebih 10 km di sebelah barat Kota Purwokerto) dijumpai ada sekelompok masyarakat yang mengembangkan kenthongan menjadi semacam perangkat musik. Caranya adalah membuat alat kenthongan dalam jumlah banyak kemudian ditabuh bersama-sama. Pada waktu itu ada yang mencoba memasukkan alat musik mirip dengan angklung yang cara membunyikannya adalah dengan memukul bilah-bilah nada di dalamnya. Selanjutnya jadilah ara...

avatar
OSKM_16718408_JULIUS ITB_2018
Gambar Entri
Angkat Sampeong
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Banten

Setelah Taruma, di Banten Girang (kini Kota Serang) yang sekaligus menjadi ibukota pertamanya, didirikan Kerajaan Sunda oleh seorang keturunan Taruma dan Mataram Kuno, yaitu Prabu Jayabupati. Kerajaan yang menganut Hindu Waisnawa (yang mencakup seluruh wilayah Jawa Barat dan provinsi Lampung saat ini) didirikan pada tahun 932 Masehi, yang buktinya adalah Prasasti Kebon Kopi II di Bogor dan Prasasti Cicatih-Cibadak, di Sukabumi. Saat itu, masyarakat Sunda memiliki keinginan dan tekad yang kuat untuk mendirikan dan membangun kota kepemerintahan dan memilih Banten Girang sebagai ibukotanya, hingga pada saat itu terciptalah sebuah lagu kebangsaan Sunda yang berjudul "Angkat Sampeong Ta Gudil-gudil". Kerajaan Sunda itu pun kemudian mengalami kemakmuran, sehingga timbul lah keinginan dari raja Balaputradewa dari Sriwijaya untuk menjalin hubungan dengan Kerajaan Sunda yang beribukota di Banten Girang ini. Namun, ketika Balaputradewa wafat, Sriwijaya menunjukkan kemunduran dan banyak kekac...

avatar
Oskm_16418212_michael
Gambar Entri
Peyeum Bandung
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Barat

Peyeum merupakan salah satu makanan khas bandung. Peyeum merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang kemudian diberi ragi dan dibiarkan selama beberapa hari. Makanan ini adalah makanan yang sangat populer di Bandung yang disantap oleh warga lokal maupun wisatawan. Karena kepopuleran makanan ini, seorang seniman yang bernama Sambas Mangundikarta menciptakan lagu yang diberi judul Peyeum Bandung yang kemudian dipopulerkan oleh Nining Maida. Berikut merupakan lirik lagu tersebut : Dimana-mana Di kampung di kota Tos kakoncara Ku nikmat rasana Sampeu asalna Teu direka-reka Naon namina Duh matak kabita   Peuyeum Bandung kamashur Pangaosna teu luhur Ku sadaya kagaleuh Sepuh jeung murangkalih   Mangga cobian Bilih panasaran Peuyeum ti Bandung Henteu sambarangan    Berikut adalah arti lagu tersebut:   Tape Bandung Dimana-mana Di kampung di kota Sudah terkenal...

avatar
OSKM18_16718486_saida
Gambar Entri
EME NEME JAUWARE
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Papua

Eme Neme Jauware adalah salah satu lagu yang berisi moto kabupaten Mimika. Lagu ini di ambil dari gabungan bahasa amungme dan kamoro yang merupakan suku asli penduduk Timika. Kata Eme berarti teman, Neme berarti berteman/bersaudara dalam bahasa amungme dan kata Jauware berarti semangat dalam bahasa kamoro, jadi Eme Neme Jauware berarti bersatu bersaudara kita membangun. lagu ini biasanya di nyanyikan di acara-acara resmi maupun tidak resmi. Eme Neme Jauware juga merupakan salah satu nama gedung serbaguna di Timika. Lagu ini di ciptakan oleh Melky Goeslauw dan Klemen Tinal yang merupakan mantan bupati kabupaten Mimika.     EME NEME JAUWARE   Derap-derap langkah Meniti impian karya anak bangsa Padamu persada anak cucu kita ingin ku sembahan Terbit matahari dari timur sana ku ikut menyapa Menyinari pusaka taman eden kedua di tanah papua Rencana strategis sbagai tolak ukur membangun papua Visi dan misi  Dorongan terpa...

avatar
OSKM2018_16418155_[Melani] Ere
Gambar Entri
Makna lagu "Anakkonhido Hamoraon diau"
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Utara

Sudah kita ketahui suku batak mempunyai banyak ciri khas dan kekayaan budayanya. Salah satunya lagu yang berjudul Anakkonhido Hamoraon diau yang mempunyai arti anakku adalah kekayaanku. Lagu ini sangat populer di kalanga n masyarakat batak, karena lagu ini kerap dinyanyikan di ritual adat pernikahan atau di acara syukuran kelahiran bayi. Sesuai dengan artinya, bagi orang batak anaklah merupakan sumber kebahagian dan kekayaan mereka. Kekayaan pada masyarakat batak tidak hanya diukur dengan uang, tetapi kekayaan itu diukur dari tingkat kebahagian yang dicapai sebuah keluarga. Ada yang memahami arti dari filosofi ini dengan pemaknaan banyak anak banyak rejeki, hal ini yang menyebabkan angka kelahiran lumayan besar di masyarakat batak. Dan karena sedikitnya lapangan pekerjaan, maka orang batak banyak yang pergi merantau. Tetapi ada pula yang mengartikan filosofi ini dengan sedikit anak juga cukup tapi harus menjadi anak yang sukses dan membawa nama baik keluarga dan marga. Jadi, pendidi...

avatar
OSKM18_16218026_Ami
Gambar Entri
Nyanyian "Ano'ai" dari Serui
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Papua

Kabupaten Kepulauan Yapen(Serui) adalah salah satu kabupaten dalam wilayah adat Papua, yakni Saiseri. Wilayah adat Saireri terdiri dari beberapa suku yang mendiami daerah ini. Suku-suku besar antara lain, suku Byak dan suku lain dari pulau Biak Numfor serta Supiori, Suku Onate, Ambai dan suku lain dari Pulau Yapen dan Suku dataran Waropen hingga Nabire pesisir. Dari suku-suku ini, terdapat nyanyian adat yang sering mereka nyanyikan sebagai doa pada sang pencipta. Nyanyian tersebut antara lain Wor dari pulau Biak, Ano'Ai dari Yapen, Muna dari Waropen dan juga nyanyian lain dari suku lainnya. Nyanyian adat ini sering juga dinyanyikan pada acara pesta adat dan sambutan tamu terhormat. Acara adat yang sering mempersembahkan nyanyian Ano'ai adalah perkawinan dan pembayaran maskawin pada suku-suku yang ada di Yapen Serui. Penjelasan berikut dari Ibu Min Reba tentang sistem perkawinan di daerah Serui atau Waropen, bahwa jumlah maskawin disesuaikan dengan permintaan dan kesanggupan piha...

avatar
Oskm18_16618338_raizal
Gambar Entri
Padang Bulan
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Daerah Istimewa Yogyakarta

"Yo, poro konco dolanan ning jobo Padang mbulan, padange koyo rino Rembulane sing ngawe-awe Ngelingake ojo podo turu sore"   Puluhan tahun yang lalu, kata-kata diatas selalu dinyanyikan anak-anak kecil di daerah Jogja setiap bulan purnama. Arti dari lirik lagu tersebut secara harfiah adalah hal-hal yang ingin disampaikan oleh anak-anak tersebut. Anak-anak itu mengajak teman-temannya untuk bermain pada malam purnama (padang bulan) karena malam terasa sangat terang seperti ada matahari. Mereka girang karena akhirnya malam pun tak terlalu gelap, tak lagi gelap karena belum adanya listrik yang mengalir di kampung mereka sehingga bisa bermain berlarian di lapangan luas bersama teman-teman pada malam hari. Mereka berkata pada teman-teman mereka, 'Bulannya manggil tuh, jadi jangan pada tidur sore!' agar teman-teman mereka bisa bermain pada malam itu.   Sumber: Wawancara kepada Safuroh, ibu 51 tahun yang sempat merasakan permaina...

avatar
Sekaradinia
Gambar Entri
Sandiasma: Sarana Antiplagiarisme Karya Sastra
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Tengah

    Kesal, marah, jengkel. Tiga perasaan itu pasti muncul saat mengetahui karya kita diakui sebagai karya orang lain. Permasalahan seperti ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Apakah kita rela seandainya suatu karya seni yang sudah sulit-sulit dibuat secara tiba-tiba diambil orang lain? Ternyata, budaya Jawa memiliki satu "senjata" yang menjamin karya kita tidak akan diakui sebagai milik orang lain. Dengan kata lain, ada suatu kode dalam karya sastra yang mengandung unsur nama pembuat. Istilah tersebut dinamakan sandiasma.    Sesuai dengan namanya, sandiasma terdiri dari dua kata, sandi dan asma . Sandi berarti kode, asma  berarti nama dalam bahasa Jawa Krama (halus). Secara linguistik, sandiasma berarti nama yang tersamar dalam bentuk kode-kode tertentu dalam sebuah karya sastra. Biasanya, sandiasma muncul dalam tembang macapat (lagu-laguan Jawa), puisi, dan karya sastra lain yang mengandung unsur seni tinggi. Pujangga terkenal yang sering me...

avatar
Igndozy