Di negeri Sorume, saat ini bernama Kolaka terdapat seekor burung elang raksasa yang lalu mengacau kehidupan penduduk sehingga masyarakat menjadi resah, terganggu dan banyak binatang ternak, bahkan manusia yang terkamnya dan dijadikan santapannya. Dalam ketakutan terdengarlah kabar dari negeri Solumba yang kini bernama Balandete bahwa terdapat seorang laki-laki perkasa dari kayangan bernama Larumbalangi yang berani, arif bijaksana, dan penolong. P enduduk menghadap orang tersebut (Larumbalangi) dan mendapatkan petunjuk agar penduduk membuat bambu runcing dan mengumpulkan tombak sebanyak-banyaknya lalu di tancapkan di tempat yang biasa didatangi elang raksasa tersebut. Seorang laki-laki dari negeri Loeya bernama Tasahea akan dijadikan umpan karena ksatria, berani, dan kuat yang kelak dijadikan bangsawan di tanah Mekongga (Kolaka). Setelah pekerjaan tersebut diselesaikan dan disediakan umpan kemudian gelaplah suasana langit , muncullah elang raksasa dan menerkan orang tersebut. Namun ela...
Pada suatu hari rusa dan kura-kura bertemu di pinggir rawa-rawa. Dan terjadilah perang mulut. Dalam pertengkaran itu mereka memutuskan untuk mengadu betis. Giliran pertama adalah rusa. Dengan akal liciknya rusa tidak menendang tapi langsung menginjak punggung kura-kura dan terbenam di tanah. Setelah satu minggu kura-kura pun berhasil keluar dari dalam tanah dan mencari rusa. Kemudian ia pun menemukannya dan rusa pun tak dapat berbuat apa-apa dan langsung mengambil posisi. Dari puncak gunung kura-kura menyernag laksana piring terbang dan mengenai batang hidung rusa, dan akibat ketajaman pinggir kulit punggun kura-kura batang hidung jadi outus dan sampai kerahang bawah dan tamatlah riwayat rusa yang sombong. Dalam masyarakat Tolaki cerita ini mengandung nilai pendidikan budi pekerti; terutama kepada anak-anak perlu dibina agar jangan menyombongkan diri dan memandang rendah sauradara dan orang lain.
Cerita rakyat ini dikhususkan bagi orang dewasa terutama bagi orang tua yang mempunyai peranan dalam dunia pertanian dan kepercayaan tradisional masyarakat Tolaki. Dipercaya bahwa matahari dan bulan pada mulanya mempunyai anak. Pada suatu hari matahari dan bulan mencari kutu. Selanjutnya, bulan menipu matahari sehingga matahari memakan anaknya. Timbul kemarahan Matahari kepada bulan karena bulan tidak memakan anaknya, yakni bintang-bintang. Matahari mengejar bulan yang menyebabkan adanya pergantian siang dan malam. Bagi masyarakat Tolaki fungsi cerita tersebut bernilai pendidikan karena mengajarkan sistem kosmologi peredaran marahari dan bulan.
Oheo merupakan seorang petani yang sedang pergi membuka ladang tebu. Pada suatu waktu Oheo mendengar suara perempuan dan mengintip di semak-semak dan ternyata tujuh orang bidadari yang sedang mandi di sungai. Oheo mengambil salah satu pakaian/selendang dari seorang bidadari yang bernama Anawai Ngguluri dan menjadikannya istri. Namun, Anawaingguluri memberikan syarat kepda Oheo bahwa kelak jika mereka mempunyai anak, maka yang akan membersihkan kotororan anknya adalah Oheo. Setelah mereka mempunyai anak lelaki, di bulan-bulan pertama ia masih mengikuti syarat tersebut. Namun, pada akhirnya Oheo janji tersebut. Oleh karena itu, Anawai Ngguluri kembali ke kayangan. Menderitalah Oheo memikirkan nasib anaknya dan Istrinya. Tanpa berputus asa Oheo berusaha mencari Istrinya dengan bantuan Ue Wai. Namun, sebelum ia bertemu dengan Istrinya Baginda kayangan memberikan ujian dan bila dapat dilaluinnya, maka ia dapat membawa kembali Istrinya di bumi. Ujian-ujian tersebut adalah menebang batu besa...
Cerita ini diawali dengan kehidupan sepasang sumai istri beserta seorang anak perempuannya yang cantik. Anak itu bernama Putri Satarina. Berselang berapa lama kemudian ibu Satarina sakit, lalu meninggal dunia. Keadaan ini memaksa ayah Satarina kawin lagi untuk mengurus Putri Satarina. Perkawinan yang kedua ini lahir pula seorang anak perempuan tetapi wajahnya kurang cantik yang bernama Putri Katarina. Ketika Katarina telah dewasa, ia bersama ibunya mengakali Putri Satarina yang telah berkeluarga dengan jalan menenggelamkan ke sungai yang dalam. Alhasil putri Satarina diselamatkan oleh tujuh bidadari. Selanjutnya, Putri Satarina bersatu kembali dengan keluarganya setelah terlebih dahulu menghukum putri katarina dengan ibunya.
Dahulu kala, terdapat seorang Raja yang bernama Lasiuta, yang mempunyai tujuh orang anak. Anak yang sulung bernama Lelewuta dan yang bungsu bernama Dalo-Dalo alias Randawulaa. Randawulaa diasingkan oleh Raja Lasiuta karena sifat kecemburuan saudara-saudaranya yang mengada-ada. Ia dihanyutkan dengan sebuah rakit ke tengah lautan dan terampar di sebuah pulau yang keramat. Di pulau itu ia mendapatkan gelang ajaib kepunyaan seekor babi raksasa sehingga dapat berjalan di atas air. Dengan gelang ajaib itu pula ia memperoleh tali ajaib dan golok ajaib dari nakhoda-nakhoda kapal di tengah lautan dan menumpang ke salah satu kapal hingga ia pun terdampar lagi pada satu pulau. Di pulau itu, Randa Wulaa bertemu dengan seorang putri raja bernama Anawai Nggoletelete dijadikan sebagai tumbal keganasan elang raksasa. Selanjutnya, Randa Wulaa?a menyelamatkan Anawai Nggolete-lete dari terkaman elang raksasa dengan menggunakan tali ajaib dan golok ajaib. Anawai Nggolete-lete menghadiahkan cincin kepada...
Sang Piatu merupakan cerita rakyat dari Bengkulu yang menceritakan seorang anak laki-laki polos dan lugu bernama Sang Piatu yang tinggal di hutan dan jauh dari keramaian kota. Dia tidak mempunyai orang tua lagi sehingga ia tinggal bersama neneknya yang sudah sangat tua. Pada suatu hari neneknya berkata "Hai Sang Piatu nampaknya kau ini sudah besar, maka sudah layak untuk mencari istri. Hanya saja dalam mencari istri, jangan kau cari istri yang banyak bicara, cari ia istri yang pendiam supaya tidak banyak pekerjaan" Mendengar perkataan itu, Sang Piatu menuruti apa kata neneknya dan berkata "kalau demikian, besok pagi-pagi nenek bangun, memasak nasi, memanaskan air, serta masakan sayur sebab aku mau makan pagi" "Baiklah!" jawab neneknya. Keesokan harinya, setelah Piatu makan, segera ia pergi. Dan setelah lama berjalan bertemulah dengan rumah Raja. Di rumah itu banyak orang-orang ramai, Piatu bingung melihat keramaian tersebut dan menanyakan hal itu kepada...
Dahulu lahir dua orang anak yakni Wetandiabe (di Konawe di kenal Wekoila) dan Sawerigading. Mereka lahir dari hasil buah pernikahan Batara Lattu dan Wetadu. Sejak dilahirkan Sawerigading dan Wetandiabe telah diasuh secara terpisah. Pada usia dewasa saat Sawerigading bermain sepak raga bolanya menyangkut di atas loteng tempat tinggal Wetandiabe, Sawerigading sangat terkejut dengan adanya perempuan cantik di atas rumah tersebut. Maka, serta- merta Sawerigading langsung memegang tangan Wetendiabe dan bermaksud menikahinya. Akan tetapi, Wetendiabe menolaknya dan menjelaskan bila mereka saudara sekandung. Untuk itu, diberitahukanlah Sawerigading bila tunangannya masih menunggu di negeri Cina, namanya I We Tudai. Wetandiabe menyuruh Sawerigading menebang kayu Welande untuk dibuat perahu dan berfungsi sebagai perahu menuju tanah kekasihnya I We Tudai di negeri Cina. Kayu tersebut tumbang selama tujuh hari tujuh malam dengan memakai kapak emas. Telur-telur yang berada di pohon tersebut berja...
Diceritakan ada seorang anak muda bernama si Malanca. Ia dari keluarga miskin dan tidak mempunyai pekerjaan dan kepandaian. Pada suatu hari si Malanca merantau dan ia berhasil mendapatkan pekerjaan yang tidak memerlukan kepandaian, yaitu menjadi tukang cuci piring di sebuah lepau nasi. Ia rajin memperhatikan orang-orang bekerja, terutama cara orang memasak. Oleh karena keyakinan dan kesungguhannya maka ia pandai memasak segala macam jenis masakan. Selama bekerja, si Malanca berkenalan dengan seorang gadis yang pada akhirnya menjadi istrinya. Karena diperantauan tidak ada perubahan dan peningkatan nasib, maka si Malanca dan istrinya pulang kampung. Tersebarlah di kampung itu bahwa si Malanca telah pulang dari rantau dan mereka mempunyai pandangan bahwa pulang merantau pasti beroleh rejeki banyak, karena si Malanca pulang membawa seorang istri. Padahal dalam kehidupan sehari-harinya ia hidup sangat payah. Setiap harinya ia memikirkan untuk kebutuhan sehari-hari, terutama untuk beli bera...