Sang Piatu merupakan cerita rakyat dari Bengkulu yang menceritakan seorang anak laki-laki polos dan lugu bernama Sang Piatu yang tinggal di hutan dan jauh dari keramaian kota. Dia tidak mempunyai orang tua lagi sehingga ia tinggal bersama neneknya yang sudah sangat tua. Pada suatu hari neneknya berkata "Hai Sang Piatu nampaknya kau ini sudah besar, maka sudah layak untuk mencari istri. Hanya saja dalam mencari istri, jangan kau cari istri yang banyak bicara, cari ia istri yang pendiam supaya tidak banyak pekerjaan" Mendengar perkataan itu, Sang Piatu menuruti apa kata neneknya dan berkata "kalau demikian, besok pagi-pagi nenek bangun, memasak nasi, memanaskan air, serta masakan sayur sebab aku mau makan pagi" "Baiklah!" jawab neneknya.
Keesokan harinya, setelah Piatu makan, segera ia pergi. Dan setelah lama berjalan bertemulah dengan rumah Raja. Di rumah itu banyak orang-orang ramai, Piatu bingung melihat keramaian tersebut dan menanyakan hal itu kepada Raja. Dan salah satu orang disana menjawab bahwa, anak Raja baru saja meninggal dunia. Melihat keadaan begitu Sang Piatu meminta agar mayatnya jangan dikubur, biar dibeli oleh Si Piatu. Setelah mendapatkan mayat itu, dibawanyalah ke gubuknya, dan neneknya bertanya apa yang telah dilakukan oleh cucunya itu dan Piatu menjawab mayat itulah yang akan dijadikan olehnya istri. Karena perempuan tersebut tidak bicara sejak sampai rumah. Lantas neneknya berkata "kau adalah orang bodoh kenapa kau sampai membawa mayat ke sini? Mayat ini harus di kubur. Apa pula ciri-ciri mayat itu" tanya Piatu. Neneknya menjawab "apabila badannya sudah berbau busuk"
Tak lama berselang, neneknya kentut dan mengeluarkan bau busuk. Sang Piatu langsung menyangka bahwa neneknya sudah meninggal dan menjadi mayat. Neneknya mengelak bahwa ia sudah mati. Tapi Piatu mengingatkan neneknya kalau orang mengeluarkan bau busuk, pastilah ia sudah mati. Sang Piatu mencari linggis, skop untuk membuat lubang di belakang rumahnya. Lalu dikuburnyalah neneknya oleh Sang Piatu hidup-hidup. Tidak lama berselang Sang Piatu kentut dan mengeluarkan bau busuk. "Kalau begini, berarti aku sudah mati." Setelah itu, dia membawa cangkul, linggis dan skop untuk membuat lubang. Lalu ditimbunnya kepala timbul kakinya. Begitulah seterusnya.
Karena tidak berhasil menguburkan dirinya, ia berpikir membuat rakit untuk mengarungi sungai. Setelah lama berlayar, maka bertemu dengan enam orang yang bekerja siang malam untuk merampok. Para Perampok itu heran, karena Piatu terus berlayar dan mengatakan bahwa ia sudah mati. Para perampok itu mengatakan ia belum mati. Mendengar jawaban tersebut maka Piatu memutuskan untuk ikut turut dengan para perampok. Sebelum menjadi salah satu dari mereka, Piatu harus melewati syarat, yaitu untuk mencuri kambing pada malam hari. Pada malam harinya Piatu bertanya bagaimana ciri-ciri kambing dan perampok menjawab bahwa bulunya panjang tetapi Piatu kembali tidak mendapatkan apa-apa. Setelah itu, yang kedua disuruh mencari kantung wang raja, namun sang Piatu malah memegang leher raja sehingga raja menjerit kesakitan. Keesokan harinya, raja bertanya kepada rakyatnya, siapa yang ahli dalam perdukunan untuk mencari tahu gerangan apa yang mengganggunya tadi malam. Setelah bertemu dukun, sang dukun berkata bahwa yang mengganggu ialah penyakit dan harus berobat kekeramat. Sebelum rombongan raja sampai ke keramat kawanan perampok sudah sampai. Dan disana Piatu membuat ulah yaitu berak dan kencing di atas kayu keramat. Sehingga dukun berkata bahwa ini adalah wujud kesalahan atas raja. Dan dukun berkata bahwa benda berupa tahi dan kencing itu harus diminum oleh raja. Maka belum lama hal itu terjadi Sang Piatu mau berdendang dan hal itu dilarang oleh kawanan perampok ,karena mereka akan ketahuan. Namun Piatu tetap berdendang , karena dendangan Piatu semua rombongan kerajaan kabur ketakutan. Dan para perampok yang melihat peristiwa itu turun dan melihat banyak makanan,minuman dan uang. Lalu Komandan perampok berkata "Hai anak buahku , kita berhenti mencuri sebab kita sudah kaya akan segala sesuatu. Kita harus menjadi orang yang alim". Piatu membuat kawanan perampok menjadi orang alim akibat dendangannya dan ulahnya yang polos.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...