Kisah Meninggalnya Raja Bunu Ada sebuah kisah tentang Raja Bunu yang telah lama menderita penyakit kronis. Dari waktu ke waktu, penyakit yang dideritanya semakin parah. Segala macam usaha sudah dicoba oleh keluarga kerajaan untuk menyembuhkan Sang Raja. Namun tak pernah membuahkan hasil. Raja Sangen serta Raja Sangiang yang merupakan saudara kandung dari Sri Baginda Raja Bunu, memutuskan untuk meminta bantuan Nyai Jaya dan Mangku Amat yang sangat tersohor sebagai tabib yang mampu mengobati berbagai macam penyakit, konon menurut kabar yang tersiar dengan ilmu kesaktiannya mereka dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Kedua saudara kandung Raja Bunu meminta Pangeran Paninting Tarung, putra kandung Raja Bunu, untuk pergi menjemput Nyai Jaya serta Mangku Amat yang menetap di pinggir Telaga Mantuk. Cerita Rakyat Dari Kalimantan Wafatnya Raja Bunu Pangeran Paninting Tarung segera pergi menuju tempat tinggal kedua tabib ter...
Monumen Telur Pecah – Cerita Rakyat Kalimantan Utara Lelaki Gagah itu bernama Ku Anyi. Ia pemimpin suku Dayak Kayan, dari Puak Ma- Afan. Ia sosok ternama yang sangat dihormati segenap anggota sukunya. Anggota suku yang dipimpinnya berdiam di tepi Sungai Payan. Mereka hidup damai dan tidak kekurangan. Daerah hunian mereka subur. Hutan di sekitar kediaman mereka banyak dihuni hewan-hewan buruan. Aneka ikan melimpah jumlahnya di Sungai Payan. Ku Anyi hidup berkecukupan. Tetapi, masih ada satu keinginannya yang sangat dirindukannya. Ia ingin memiliki anak. Meski telah tua usianya, tak putus-putusnya ia berdoa, memohon kepada Tuhan agar dikaruniai keturunan. Pada suatu hari Ku Anyi berburu. Seperti biasanya, anjing kesayangannya diajaknya turut serta. Ku Anyi ternama piawai berburu. Namun, hari itu ia tidak menjumpai seekor pun hewan buruan. Entah mengapa. Padahal, hutan yang dijelajahinya banyak dihuni hewan-hewan buruan. Hingga sore tiba, takjuga seekor hewan buruan...
KISAH YAKI YAMUS Yaki Yamus adalah orang sakti mandraguna. Dia berasal dari kampong Tana Lia ( sekarang telah menjadi wilayah Kabupaten Tana Tidung). Pada waktu itu yaki Yamus empat bersaudara, dan yang paling bungsu adalah yaki yamus. Yaki Yamus memiliki empat buah mata, yaitu dua buah di depan dan dua buah di belakang, apabila mata yang yang di belakang tertutup maka, mata didepan terbuka. Pada zaman itu kehidupan orang kampong Tana Lia bertani dan mencari ikan, begitu juga kehidupan yaki Yamus beserta tiga saudaranya. Alat tangkap ikan yang di gunakan orang kampong saat itu adalah bamboo yang di anyam berbentuk sebuah wadah yang di tempatkan di sepanjang pesisir pantaihingga ke laut. Namun, pada waktu itu tidak sama dengan alat tangkap Yaki Yamus, dia menggunakan orang – orang yang di bunuhnya sebagai bahan dalam mendapatkan ikan, dimana jika orang yang di bunuh memiliki tubuh yang tinggi akan dia tempatkan di laut dan jika orang yan...
BENAYUK adalah salah satu legenda dari Kalimantan Utara tepatnya di desa Menjelutung Kab. Tana Tidung, Beberapa narasumber menceritakan legenda Asal Usul ini dengan banyak versi dan variasi Benayuk adalah sebuah kampung yang dimana masyarakatnya tidak pernah meninggal, sakit dsb. Karena di kampung tersebut terdapat sebuah pohon yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Untuk lebih jelasnya simak cerita Benayuk berikut ini. Di hulu sungai sesayap tepatnya di desa Menjelutung terdapat dua kerajaan kuno yang berdiri pada awal abad ke 3 M bernama kerajaan Tidung Incabung dan kerajaan Benayuk, kerajaan ini memiliki hubungan erat&nb...
Tiga orang pemuda dari kampung Benua, berniat memperluas permukiman dan ladang penduduk, termasuk membangun pelabuhan agar masyarakat lebih makmur. Mereka diberi gelar I Lauase, I Lauwella, dan I Labuqang. Gelar tersebut didapat sesuai dengan bidang yang mereka kerjakan dalam mewujudkan keinginan mereka itu. I Lauase bertugas membuka hutan menjadi ladang dengan menggunakan wase, yaitu sejenis kapak. I Lauwella bertugas membabat dan membersihkan wella atau rumput laut di pantai untuk dijadikan tempat perdagangan. Sementara itu, I Labuqang bertugas meratakan tanah di pantai yang berlubang-Iubang, karena ulang buqang atau kepiting. Mereka berencana menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian, mulailah mereka mengelola lahan tersebut. "Apa nama yang tepat untuk wilayah kota ini?" ujar I Labuqang. "Bagaimana kalau Pallayarang Tallu?"" seru I Lauase, "Pallayarang artinya tiang layar. Tallu artinya tiga. Berarti tiga tiang layar."...
Alkisah, di sebuah bukit yang bernama Napo di daerah Tammajarra, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Balanipa yang dipimpin oleh Raja Balanipa. Sudah tiga puluh tahun sang Raja berkuasa, namun tidak mau turun dari tahtanya. Ia ingin berkuasa sepanjang masa. Untuk itu, ia senantiasa menjaga kesehatan badannya dengan cara berolahraga secara teratur, berburu, minum jamu dan obat ramuan tabib terkenal agar tetap awet muda dan panjang umur. Raja Balanipa memiliki empat orang anak, dua putra dan dua putri. Akan tetapi kedua putranya sudah dibunuhnya, karena ia tidak mau mewariskan tahtanya kepada mereka. Sementara sang Permaisuri selalu merasa cemas jika sedang mengandung. Jangan-jangan anak yang dikandungnya itu seorang bayi laki-laki. Ia sudah tidak kuat lagi melihat anaknya dibunuh oleh suaminya sendiri. Ia pun selalu berdoa kepada Tuhan, agar anak yang dikandungnya kelak adalah bayi perempuan...
Ada legenda seorang putri raja bernama putri fatimah yang disunting oleh saudagar tionghoa bernama Tan Bun An. Pada zaman kerajaan Palembang, Siti Fatimah diajak kedaratan Tiongkok untuk melihat orang tua Tang Bun An setelah disana beberapa waktu Tan Bun An beserta istri pamit pulang ke Palembang dan dihadiahi 7 buah guci,sesampai di perairan musi dekat pulau kemaro Tan Bun An mau melihat hadiah yang diberikan. Begitu dibuka Tan Bun An kaget sekali isinya sawi-sawi asin. Tanpa banyak berpikir,langsung dibuangnya ke sungai tapi guvi yang terakhir terjatuh dan pecah diatas dek perahu layar ternyata ada hadiah yang tersimoan di dalamnya,Tan Bun An tidak banyak berpikir dan langsung melompat ke sungai untuk mencari guci-guci tadi,seorang pengawal juga terjun untuk membantu melihat 2 orang tersebut tidak muncul Siti Fatimah pun ikut lompat untuk menolong ternyata tiga-tiganya tidak muncul lagi,penduduk sekitar pulau sering mendatangi pulau kemaro untuk mengenang 3 orang tersebut dan tempat...
Kelompok bajak laut China yang menjelajah Sumatera selatan khususnya Lahat dan Muaraenim kagum melihat tanaman rempah-rempah dan batubara yang muncul di permukaan tanah. Sementara itu yang sampai di wilayah Ranau, begitu takjub ketika melihat tembakau pun tumbuh.Ternyata daerah dan sungai ini belum ada namanya di peta. Kapten perompak pun berpikir dan menamakan daerah ini Mu Ci (dalam bahasa tua Cina Han, Mu Ci berarti Ayam Betina, dan Mu Ci adalah nama bagi Dewi Ayam Betina yang memberikan keberuntungan pada manusia). Beratus tahun kemudian nama Mu Ci menjadi Musi
Pada zaman dahulu kala di suatu tempat ada seorang yang meninggal dunia, dan ingin dikuburkan. Pada saat menggali kuburan dan hampir selesai,mata air selalu timbul pada kuburan tersebut. Menurut aturan dan norma, jika muncul mata air,makan penggalian harus dihentikan. Karena selalu muncul mata air,pada akhirnya, rakyat setuju bahwa penggalian tetap dilaksanakan walaupun ada mata air dengan diiringi doa. Di sela pertengahan doa,tiba tiba ada suara kracak kracak dari dalam kuburan. Kuburan tersebut digali kembali dan ditemukan bahwa mayat tersehut tidak ada,tetapi ada ikan yang selanjutnya diberi nama patin