3.422 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sapaan "Lo Gue" di Masyarakat Jakarta
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

SAPAAN “LO GUE” DI MASYARAKAT JAKARTA Kalau kita ke Jakarta, atau berbicara dengan orang yang berasal dari Jakarta, pasti familiar dengan percakapan berikut, “Gue kesana dulu ya” “Apa kabar lo?” Yang menjadi khas dari percakapan tersebut ialah sapaan yang digunakan oleh mayoritas warga Jakarta, yaitu “lo” dan “gue”. “Lo” (atau dalam prakteknya sering diucapkan sebagai “lu” dan “lau” sebagai versi alay -nya) merujuk pada lawan bicara, yang dalam bahasa Indonesia sama seperti “anda”, “kamu”. Sementara “gue’ (atau dalam prakteknya sering diucapkan sebagai “gua” dan “gw”, “w” dalam percakapan di dunia maya) merujuk pada orang pertama, yang falam bahasa Indonesia sama seperti “aku”, “saya”. Yang perlu diketahui disini adalah konteks penggunaan kata sapaan ini, yaitu hanya saat ber...

avatar
OSKM18_16918101_Farras Ezra Carakapurwa
Gambar Entri
Asal Usul Nama Bandara Pangkal Pinang, Depati Amir
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Di kota Pangkal Pinang, terdapat bandara yang dulunya mungil bernama Bandar Udara Depati Amir. Bandara tersebut dulu merupakan bandara mungil yang sederhana. Namun sejak dibangunnya terminal baru, maka sejak Januari 2017, Bandara Depati Amir resmi memindahkan operasional ke gedung terminal baru yang lebih modern walaupun ukurannya tidak terlalu besar. Namun, beberapa orang masih belum mengetahui mengapa Bandara di Pangkal Pinang tersebut diberi nama Depati Amir. Kali ini saya akan menjelaskan sejarah mengapa Bandara ini diberi nama Depati Amir. Depati Amir adalah salah satu pahlawan yang berjasa di Indonesia. Depati Amir merupakan putra sulung dari Depati Bahrin dan Depati Amir memiliki adik bernama Hamzah. Ia mendapatkan gelar Depati dari Belanda. Awalnya ia menolak namun lama kelamaan nama Depati pun melekat baik bagi Depati Amir maupun Depati Hamzah. Depati Bahrin merupakan pemimpin dari gerakan perlawanan rakyat Bangka terhadap penjajahan Belanda. Amir dan Hamzah pun jug...

avatar
OSKM18_16818011_Ricky
Gambar Entri
Geugasi dan Geugasa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

            Dikisahkan, pada zaman dahulu kala ada seorang ibu yang hidup dengan anaknya yang masih berusia sepuluh tahun. Mereka tinggal di perkampungan yang aman dan tentram di ujung nusantara, Aceh. Tidak pernah kau dengan pencurian dan perampokan di kampung itu. Masyarakatnyapun gemar bermusyawarah untuk menyelesaikan permasalahan. Sehari-hari, ibu dan anak itu mencari kayu bakar untuk di jual di pasar dan menyambung hidup mereka.             Pada suatu saat, hal yang tidak terduga terjadi di kampung tersebut. Salah seorang warga yang biasa dipanggil Mak Yah kehilangan kerbaunya. Walau masyarakat sudah bersusah payah mencarinya, mereka tetap tidak berhasil menemukan kerbau itu. Hilang bagai tertutup kabut. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Membuat masyarakat kampung itu dipenuhi tanda tanya. Siapakah gerangan yang mencuri kerbau milik Mak Yah? Tidak hanya kabar hilangnya kerbau Mak Ya...

avatar
Oskm18_16718300_andini
Gambar Entri
Kampung Naga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Kampung Naga adalah sebuah kampung yang berada di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. kampung ini dikenal unik karena letaknya yang berada di lembah, yang mana masih mempertahankan kearifan lokal dan budaya dari nenek moyang mereka. Warga Kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah "Pareum Obor", hal ini dikarekankan warga kampung naga sendiri yang tidak mengetahui asal usul kampungnya sebab terbakarnya arsip/sejarah mereka pada saat kampung ini di bakar oleh Organisasi Kartosoewiryo dimasa lalu. Penduduk Kampung Naga semuanya beragama Islam dengan tetap taat memegang adat istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya karena dengan menjalankan adat istiadat warisan nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Warga Kampung Naga menganggap bahwa segala sesuatu yang datangnya bukan dari ajaran karuhun Kampung Naga dan sesuatu yang tidak dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal tersebut dilakuk...

avatar
OSKM18_16618007_Muhammad Farhan Al Ridha
Gambar Entri
Tatakrama Dalam Berbahasa Sunda
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Bahasa Sunda memiliki keunikan tersendiri, salah satunya dalam pemakaian kata saat berbicara. Kata kata yang ada tidak serta merta dapat dipakai untuk bercakap dengan orang dari berbagai usia. Hal itu diatur dalam tatakrama bahasa sunda. Awalnya pemilihan kata tersebut digunakan untuk membedakan status sosial antara golongan ningrat dengan golongan biasa. Namun, setelah merdeka, fungsi tersebut diubah menjadi alat untuk saling menghormati. Macam-macam kata tersebut dipakai berdasarkan situasi saat berbicara, yang diajak bicara, dan hal yang diceritakan. Berikut adalah pembagian macam-macam kata yg dipakai dalam tatakrama berbahasa sunda. Bahasa Hormat untuk diri sendiri Biasa disebut dengan basa sedeng. Dipake untuk diri sendiri. Contoh: Neda (makan) Mios (pergi) Bahasa Hormat untuk orang lain Biasa disebut basa lemes. Ditujukan ketika berbicara dengan orang lain yang lebih tua. Contoh: Tuang (makan) Angkat (pergi) Bahasa Loma Bahasa yang diperuntukan kepada ora...

avatar
OSKM18_19918081_Rifqi Falih ITB_2018
Gambar Entri
Asal Muasal Nama Pedesaan Tangsi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Nama desa : Tangsi Terletak di Kecamatan Paseh Kab. Bandung   Cerita Rakyat masih menjadi cerita favorit bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang berada di wilayah pedesaan. Ditambah nama-nama suatu daerah di Indonesia yang terbilang unik mengundang masyarakat mencari tahu asal muasal dan membuat suatu cerita, contohnya adalah Desa Tangsi.   Kenapa nama desa ini disebut Tangsi? Untuk mengetahui hal tersebut saya mendapatkan cerita dari nenek teman saya yang berusia kira-kira 60 tahun. Beliau bercerita, katanya dulu daerah ini bekas gudang senjata/pabrik senjata militer belanda. Siapa yang menemukan nama terebut? Jawabannya adalah orang-orang sekitar. Jadi masyarakat sekitar  (buruh kasar) tidak paham terhadap bahasa belanda, mereka sering mendengar orang-orang belanda menyebut "tangsi". Masyarakat mengira kata "tangsi" itu berarti kata untuk memanggil mereka tetapi sebenarnya nama tangsi tersebut ditujukan untuk nama gudang senjata...

avatar
Oskm18_16718144_Kiki
Gambar Entri
Ki Ageng Selo si penangkap petir
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Kisah tentang Ki Ageng Selo merupakan kisah yang cukup melegenda di kalangan masyarakat jawa tengah. Ki Ageng Selo atau Syekh Abdurrahman diyakini merupakan keturunan langsung dari raja terakhir dari kerjaan Mataram yaitu Raja Brawijaya v dan memiki nama asli yaitu Bogus Sogom. Dikalangan masyarakat jawa tengah dikisahkan bahwasanya Ki Ageng Selo pernah menangkap petir ketika beliau sedang mencangkul di sawah. Dikisahkan suatu hari langit terlihat mendung dan banyak halilintar menyambar. semua warga yang sedang mencangkul di sawah langsung lari menyelamatkan diri, tetapi Ki Ageng Selo tetap mencangkul di sawah tanpa memedulikan halilintar yang menyambar silih berganti. Tiba-tiba petir muncul dari langit dan langsung menyambar Ki Agen Selo, namun hebatnya Ki ageng selo mampu menangkap petir tersebut, dan dikisahkan bahwasannya petir tersebut berubah wujud menjadi seorang kakek tua. Setelah menangkapnya ki ageng selo memerintahkan petir agar tidak mengganggu penduduk sekitar sini...

avatar
OSKM18_16318058_muhammad hafizh
Gambar Entri
Sungai Jodoh
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Riau

Pada suatu hari di  pulau Batam, terdapat sebuah desa yang didiami oleh seorang gadis yatim piatu bernama Mah Bongsu. Ia menjadi pembantu rumah tangga dari seorang majikan yang bernama Mak Piah. Mak Piah mempunyai seorang putri bernama Siti Mayang. Pada suatu hari, Mah Bongsu pergi mencuci pakaian majikannya di  sungai. “Ular…!” teriak Mah Bongsu ketakutan ketika melihat seekor ular besar mendekat. Ternyata ular tersebut tidaklah berbahaya, ia berenang ke sana ke mari sambil menunjukkan luka di punggungnya. Mah Bongsu memberanikan diri mengambil ular yang kesakitan itu dan membawanya pulang ke rumah. Mah Bongsu merawat ular tersebut hingga sembuh. Tubuh ular tersebut menjadi sehat dan bertambah besar. Kulit luarnya mengelupas sedikit demi sedikit. Mah Bongsu memunguti kulit ular yang terkelupas itu, kemudian dibakarnya. Ajaib… setiap kali Mah Bongsu membakar kulit ular tersebut, timbul asap yang sangat besar. Jika asap tersebut mengarah ke&nb...

avatar
Oskm_16418200_afif
Gambar Entri
Berenang Bersama Ikan Dewa? Ajak Keluargamu Berwisata di Cibulan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Pada saat ini, Cibulan telah menjadi objek wisata yang cukup terkenal dikalangan masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat. Cibulan merupakan sebuah objek wisata berupa tempat pemandian umum, namun yang menariknya adalah kita tidak hanya sekedar berenang biasa seperti pada kolam renang umumnya. Disini kita akan berenang dengan dikelilingi oleh ikan-ikan. Ya, ikan hidup bukan patung ataupun sekedar ornamen berbentuk ikan. Uniknya lagi ikan tersebut  bukanlah ikan yang biasa kita konsumsi seperti ikan nila, ikan bandeng, ataupun ikan gurame. Namun ia adalah ikan dewa. Ya, masyarakat biasanya menyebutnya ikan dewa atau dalam Bahasa Sunda disebut kancra bodas. Hmm, mengapa disebut ikan dewa ya? Ternyata konon katanya ikan dewa tersebut merupakan ikan yang dikeramatkan oleh masyarakat Desa Manis Kidul karena ikan-ikan tersebut dulunya merupakan para prajurit pembangkang yang dikutuk oleh Prabu Siliwangi loh. Rumornya lagi jumlah ikan-ikan disana tidak pernah bertambah maupun be...

avatar
OSKM18_16418070_[Nur] Annisa