371 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Dongeng Cinde Laras Versi Pacitan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Dikisahkan dalam cerita Ande-Ande Lumut, Raden Panji Asmorobangun dari kerajaan Jenggala menyamar menjadi rakyat jelata dengan nama Ande-Ande Lumut ikut Mbok rondho (janda) di Sembojo (pinggir kali Kladen) bernama Mbok rondho Sembojo, dan Dewi Sekartaji menyamar menjadi Kleting Kuning ikut mbok Rondho Ndadapan. Setelah melalui liku-liku kehidupan pahit getir, suami istri itu akhirnya dapat bertemu kembali dan tinggal di Ndadapan. Setelah mereka ketemu, Raden Panji Asmorobangun/ Ande-ande Lumut kemudian mengubah namanya menjadi Raden Putro. Cerita Cinde Laras ini kelanjutan dari cerita Ande-Ande Lumut. Raja muda di Kraton Jenggala yakni Raden Panji Asmorobangun belum genap satu tahun ketemu dengan istrinya sekar kedaton dari kerajaan Kediri yaitu Dewi Sekartaji. Pada saat itu setelah ketemu mereka tinggal di Ndadapan, Dewi Sekartaji kemudian hamil tiga bulan. Menjadi kebiasaan wanita yang sedang hamil pada umumnya melalui masa-masa ngidam; demikan juga dewi Sekartaji ngidam burun...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ki Ageng Buwana Keling, Tokoh Legendaris Pacitan dengan Tiga Makam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Ki Ageng Buwana Keling namanya begitu melegenda bagi masyarakat Pacitan, Jawa Timur. Ki Ageng Buwana Keling menurut cerita yang beredar di Pacitan adalah seorang putra Padjajaran sekaligus penyebar agama Hindu. Beliau memiliki benda pusaka berupa Kitab Pancasena dan Tongkat Sono Keling. Konon kedua pusaka tersebut membuat Ki Ageng Buwana Keling menjadi sakti mandraguna. Ia juga dikenal kebal sehingga tak bisa dibunuh. Sehingga untuk bisa membuatnya benar-benar mati, jasad Ki Ageng Buwana Keling dibagi tiga dan dikuburkan secara terpisah. Menurut Santoso (68) juru kunci makam Ki Ageng Buwana Keling yang pertama berada di dusun Jati, desa Purwoasri, kecamatan Kebonagung, Pacitan. "Area pemakaman Buwana Keling diletakan di tiga lokasi yang dipisahkan oleh sungai. Bagian kepala dimakamkan di dusun Nglaos, desa Banjarejo, bagian kaki dikebumikan di dusun Sampang, desa Purwoasri dan bagian badan dikuburkan di dusun Jati, desa Purwoasri, '"demikian ketarangan sang kuncen....

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kisah Cinta Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun dalam Tari Kethek Ogleng
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Kethek Ogleng adalah sebuah tari yang gerakannya menirukan tingkah laku kethek (kera).Tari Kethek Ogleng dipentaskan oleh 3 penari wanita dan seorang penari laki-laki sebagai manusia kera. Tari diawali dengan ketiga penari wanita masuk panggung terlebih dulu, kemudian 2 penari berlaku sebagai dayang-dayang dan seorang penari memerankan sebagai putri Dewi Sekartaji, Putri Kerjaan Jenggala, Sidoarjo. Sedangkan seorang penari laki-laki berperan sebagai Raden Panji Asmorobangun dari kerajaan Dhaha Kediri. Awalnya, tari ini ditarikan oleh masyarakat Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Pacitan. Dengan menceritakan kisah Raden Asmorobangun dan Dewi Sekartaji yang keduanya saling mencintai dan bercita-cita ingin membangun kehidupan harmonis dalam sebuah keluarga. Namun, Raja Jenggala, ayahanda Dewi Sekartaji, mempunyai keinginan untuk menikahkan Dewi Sekartaji dengan pria pilihannya. Ketika Dewi Sekartaji tahu akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan ayahnya, diam-diam Dewi Sekartaji...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal Muasal Kampung Pengemis di Pamekasan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Kampung pengemis di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur rupanya tidak ada dengan sendirinya. Sebab diyakini keberadaan kampung pengemis tersebut erat kaitannya dengan cerita rakyat yang berkembang di masyarakat setempat. Menurut Mausul Nasri (30), tokoh masyarakat Dusun Pelanggaran, Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, di desanya ada salah satu tokoh agama pindahan dari Kabupaten Sumenep yang bernama Ki Moko. Suatu ketika, Ki Moko yang kedatangan tamu dari Kerajaan hendak membeli hasil bumi yang saat itu melimpah di desanya untuk disuguhkan kepada raja. Namun warga menolak untuk menjual hasil tanaman dan buah-buahan kepada Ki Moko. ”Akhirnya Ki Moko pun mengutuk warga dusun Pelanggaran yakni hidupnya akan susah di kemudian hari. Ternyata benar, warga sini hidup dengan mengemis,” ucap Mausul kepada Okezone.   Selain itu, kata Mausul, sekira tahun 1960-an, desa setempat dilanda hama tikus yang menyerang tanaman, pakaian bahkan bayi pun ikut...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal Mula Ranu Ronggojalu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Syahdan tersebutlah seorang pemimpin dusun yang bijaksana. Ki Rangga namanya. Wajahnya cerah memancarkan kearifan dan kebersihan hatinya. Tutur sapanya lembut. Di bawah pengayoman ki Rangga, penduduk dusun itu, Dusun Banjarsawah hidup makmur, sejahtera dan damai. Sawah ladang menghijau. Hasil panen selalu melimpah. Ki Rangga memiliki dua orang istri yang masing-masing memberikannya dua anak laki-laki yang usianya tidak terpaut jauh, hanya dalam hitungan bulan. Dari istri pertama, ia beri nama sama dengan namanya, Rangga. Dalam bahasa Kawi Rangga bermakna bunga, sedangkan dalam bahasa Sansekerta berarti pangkat pamong praja. Ki Rangga memang berharap anak bungsunya kelak menjadi pemimpin yang menerbarkan semerbak wangi laksana bunga. Sedangkan dari istri keduanya, ia beri nama Jalu. Ki Rangga berkeinginan adik lain ibu Rangga ini kelak tumbuh menjadi laki-laki yang kuat dan tajam seperti taji ayam jago sehingga mampu memberantas kejahatan. Di suatu malam, setelah mengajar beb...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal Usul Sejarah Kraksaan Probolinggo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Nama Kraksaan sebetulnya tidak lepas dari asal usul Kabupaten Probolinggo. Menurut cerita masyarakat, Kraksaan sebetulnya merupakan perubahan ucap dari "Krasan" yang artinya betah, dimana pada waktu Hayam Wuruk merasa betah selama beristirahat di wilayah ini. Semenjak saat itu, wilayah ini disebut Krasan, Kraksan, dan beralih ucap menjadi "Kraksaan". Pada tahun 1800-an, Kraksaan merupakan sebuah kabupaten yang membawahi beberapa wilayah mulai dari Dringu sampai Paiton yang dibuktikan adanya peta kuno jaman Hindia Belanda. Seiring perubahan pemerintahan, Kabupaten Kraksaan dilebur menjadi Kabupaten Probolinggo karena pusat pemerintahan dipindah ke Kota Probolinggo.   Sumber: http://orengkraksaan.blogspot.com/2014/06/asal-usul-sejarah-kraksaan-probolinggo.html

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal-Usul Kali Banger, Kisah Damarwulan dan Minakjingga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Tersebutlah sebuah daerah di antara kaki Pegunungan Tengger dan Gunung Argapura. Tanahnya subur, air melimpah, memiliki laut yang kaya ikan dan penduduknya makmur sejahtera. Di bagian utara, tempat paling banyak dihuni penduduk, mengalir sebuah sungai berair jernih. Sungai ini membentang dari selatan ke utara membelah perkampungan penduduk. Muaranya sangat ramaidan digunakan sebagai pelabuhan tempat menaikkan dan menurunkan barang para saudagar. Dari sini barang-barang kemudian diangkut kereta untuk dikirim ke Sadeng atau Keta. Ada juga yang dikirim ke Mataram. Ke arah tenggara dari pelabuhan ini akan tampak Gunung Argapura yang tinggi menjulang. Bilamemandang ke barat daya, gugusan Pegunungan Tengger berdiri kokoh. Di sebelah utara, laut nan biru terhampar luas. Daerah ini memisahkan Kerajaan Majapahit dengan sebuah kadipatennya, Blambangan. Karena berada di perbatasan, daerah ini sering menjadi arena peperangan antara Majapahit deng...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Legenda Dewi Rengganis
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Kisah ini diawali dari runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh Senapati Jimbun atau Raden Patah yang kala itu memerintah Kerajaan Demak Bintoro.   Raden Patah menurut versi Babad Tanah Jawi adalah putra Prabu Brawijaya V raja terakhir kerajaan majapahit, dari seorang selir tionghoa yang bernama Siu Ban Ci.  Pada masa-masa terakhir kejayaan Majapahit dipenuhi dengan berbagai pemberontakan salah satunya ialah pemberontakan Arya Damar Bupati Palembang kepada Kerajaan Majapahit, (Dalam versi babad tanah jawi, Arya Damar adalah ayah angkat Raden Patah).  Pemberontakannya dapat digagalkan, kemudian Raden Patah diminta untuk menggantikan Arya Damar sebagai Pemimpin Palembang namun raden patah menolak dan melarikan diri kepulau jawa bersama Raden Kusen. Ilustrasi Dewi Rengganis diiringi Dayang-dayang Pada Pagelaran Pawai Budaya Kab. Situbondo - Jatim Sesampainya dipulau Jawa Raden Patah b...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal-Usul Air Terjun Jaran Goyang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Penggunaan nama air terjun Jaran Goyang yang terletak di desa Guyangan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo ternyata tidak asal-asalan. Ada cerita rakyat dibalik penggunaan nama Jaran Goyang itu. Berdasarkan cerita rakyat, konon air terjun Jaran Goyang itu merupakan aliran sungai Sironjengan. Nama sebuah Guyangan itu merupakan tempat pemandian ratu. Yakni, Ratu Balgina. Untuk menuju Guyangan tersebut, Ratu Balgina mengendarai kuda dengan dikawal beberapa pengawal kepercayaannya. “Guyangan tersebut merupakan pemandian Ratu Balgina dari sebuah kerajaan di daerah lain. Nama Jaran Goyang akhirnya menjadi nama air terjun dan dusun. Sementara Guyangan menjadi nama desa ini. Kalau nama air terjun Jaran Goyang itu sudah lama sejak zaman dulu, tidak tahu ceritanya gimana,” ungkap Hasyim, Kades Guyangan. Selain itu, di sekitar lokasi air terjun itu, juga terdapat pohon jeruk yang ada sejak puluhan tahun lalu. Konon, pohon tersebut sudah ada sejak zaman penjajahan Bela...

avatar
Deni Andrian