Sosok Dewi Lanjar sampai sekarang masih merupakan legenda yang hidup didalam masyarakat dan masih berpengaruh dalam jiwa masyarakat terutama di Pekalongan. Dalam segala peristiwa sering kali dihubungkan dengan Dewi Lanjar, apabila ada anak yang sedang bermain-main dipantai hilang tentu mereka berpendapat bahwa si anak itu dibawa Dewi Lanjar. Dan bilamana dapat diketemukan kembali tentulah si anak menyatakan dirinya tersesat disuatu daerah atau suatu kraton yang penghuni-penghuninya juga seperti kita-kita ini. Mereka mempunyai kegiatan membatik, berdagang, menukang, nelayan dan lain-lain yang tidak ubahnya seperti didalam kota saja. Daerah tersebut dikuasai oleh seorang Putri yang cantik ialah Dewi Lanjar. Diceritakan pada jaman dahulu di suatu tempat Kota Pekalongan hiduplah seorang putri yang sangat cantik jelita, sampai sekarang masih menjadi pembicaraan penduduk, tempat yang terkenal dengan nama Dewi Rara Kuning. Adapun tempat tinggalnya tiada dapat diketahui secara pasti. Da...
mataram islam 1613-1645) di kisahkan tentang negri mataram yang damai dan sejahtera pada masa kepemimpinan raja SULTAN AGUNG HANYONGKRO KUSUMO yang kekuasaanya mencakup seluruh pulau jawa, sumatra, bali dan pulau pulau lainnya. Pada waktu itu bangsa belanda dan portugis telah masuk dan menginjakkan kaki di tanah jawa, karena belanda masuk pada tahun 1596. Yang tepatnya semenjak kerajaan demak belnada sudah ada di tanah jawa. Babat tanah PEKALONGAN bermula dari kisah seorang pemuda yang bernama JOKO BAHU putra tunggal KI-AGENG CEMPALUK yang ingin mengabdikan diri di kerajaan mataram. Dia "joko bahu" berasal dari sebuah desa kecil yang bernama kesesi atau asal dari kata "kasisian" yang artinya pengasingan. Karena Ki ageng cempaluk adalah punggawa mataram yang karena kesalahan apa lalu dia diasingkan dan membangun padepokan didesa tersebut. Yang letaknya antara lain di hulu kali comal. Konon kesaktian ki cempaluk ini sudah terdengar lama dan menjadi buah bibir di kraton matar...
Setiap desa memiliki cerita legenda yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Termasuk juga Desa Majatengah yang berada di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga. Di Desa Majatengah ada cerita tentang asal mula Cibuek. Menurut Braling.com , dahulu kala Cibuek merupakan tegalan sawah, tetapi sekarang Cibuek merupakan pedukuhan. Masyarakat di Desa Majatengah masih menganggap Dukuh Cibuek sebagai tanah keramat. Lokasi tegalan itu telah menjadi tanah perdikan atau tanah yang tidak dipungut pajak. Kisah asal mula Cibuek berawal dari zaman Kadipaten Wirasaba masih berdiri. Di bagian timur Desa Majatengah Kiai Gede Buara dan istrinya. Mereka berdua merupakan petani. Tegalan yang dikelola oleh pasangan petani itu menjadi tanah subur, sehingga hasil tanamnya melimpah, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Di rumah petani itu tinggal pula seorang pemuda. Sebenarnya pemuda itu adalah Raden Jaka Katuhu. Ia menyamar sebagai seorang peminta-minta. Karena merasa i...
na desa jenenge Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon kabupaten Purbalingga. Panggonane sakulone kali Klawing. Miturut crita bisane diarani Kedungbenda merga masyarakat ing desa kuwi akeh kang duwe harta benda uatawa banda. Ing desa Kedungbenda ana kali sing diarani kali Bungul. Ing panggonan kuwi banyune bening lan akeh iwak-iwak cilik padha nglangi. Kali Bungul dianggep kramat dening warga sekitar, merga banyu sing ana ing kana tetesan banyu para dewa , masyarakat sekitar ora ana sing wani adus ning kana, apa maneh njukut banyune. Mitose yaiku sapa kang wani adus bakal kena kutukane para dewa yaiku kulite gatel-gatel. Merga ana larangan kaya kuwi dadi dukuh sing ana ing sebelah wetan kali Bunul diarani dukuh Larangan. Wong kang urip ing desa Kedungbenda dikenal serba kecukupan alias sugih-sugih. Kacarito ing dukuh Larangan, desa Kedungbenda ana wong kang urip sugih banget kang arane Satirta. Kabeh wong ngerti dene Satirta dianggep womg kang paling sugih ning desa Kedungbenda....
Menurut cerita rakyat setempat, goa lawa mempunyai cerita legend tersendiri yang erat kaitannya dengan terciptanya nama Desa Siwarak. konon pada waktu Agama Islam mulai berkembang di Pulau Jawa khususnya, maka di wilayah Banyumas ini ada dua mubaligh dengan dua orang pengikutnya yang mendapat tugas mengembangkan Agama Islam, mereka itu bernama Akhmad dan Mohamad yang kakak beradik serta Bangas dan Bangis. di dalam bertugas mengembangkan Agama Islam, mereka mendapatkan tantangan hebat dari Pemerintah Kerajaan Majapahit. seorang panglima telah ditugaskan untuk membendung perkembangannya Agama Islam, yakni : Ki Sutargaga. di dalam utgasnya Ki Sutaraga, telah berhasil mematahkan usaha agama Islam, sehingga dalam menghadapi kekuatan Ki Sutaraga ini, Akhmad dan Mohammad terpaksa melarikan diri. secara kebetulan dapat bersembunyi di dalam Goa Lawa, untuk meohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa bagaimana caranya dapat menyelamatkan diri guna selanjutnya melaksanakan tugas mereka. ...
Gunung Slamet yang terletak di perbatasan Kabupaten Tegal, Pemalang, Brebes, Banyumas dan Purbalingga itu kembali menggeliat setelah lama tertidur sejak Mei 2009 lalu. Kemarin, Gunung berketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini naik statusnya dari Normal menjadi Waspada. Warga di sekitar radius dua kilometer-pun diimbau untuk tidak melakukan aktivitas. Bercerita tentang gunung, selalu ada mitos dan cerita rakyat yang berkembang. Tak ubahnya Gunung Slamet, gunung yang masuk di posisi kedua tertinggi di Indonesia setelah Gunung Semeru itu juga memiliki cerita sendiri. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat yang dihimpun Sindonews , Gunung Slamet pertama kali diberi nama oleh Syeh Maulana Maghribi, seorang penyebar agama Islam yang berasal dari negeri Rum-Turki. Di sana, dia merupakan seorang pangeran. Suatu hari, setelah melaksanakan ibadah salat Subuh, Syeh Maulana melihat cahaya misterus yang menjulang tinggi di angkasa....
Purbalingga atau Kota Perwira,banyak sekali mempunyai kisah atau beberapa legenda,salah satu ledenda ini tentang Legenda Kerajaan Jambu Karang. Legenda tentang Jambu karang alias Prabu Lingga Karang, alias haji Purwa, mengakar dalam ranah pikiran warga Purbalingga terutama bagian utara timur laut. Beberapa manuskrip lama ternyata bisa sebagai bukti bahwa nama ini tak sekedar mitos kosong, melainkan tokoh sejarah yang tampaknya seiring jaman kian hilang dari ingatan dan wacana. Teks "Tedhakan Serat Soedjarah Djoedanagaran" koleksi Museum Sana Budaya; teks "Sadjarah Padjadjaran Baboning Tjarios saking adipati Wiradhentaha Boepati Priangan"; "Babad Banyumas" ;"Ceritera Dipati Ukur Versi Bandung";dan "Sudjarahipun Pangeran Djamboe Karang saking Pedjadjaran miwiti saking Sijung Wanara dumugi Pangeran makhdum Tjahjana" adalah beberapa contoh manuskrip dari luar Purbalingga yang menyinggung tokoh sejarah ini. Dari dalam Purbalingga sendiri tersebut beberapa teks baik lama maupun ko...
Teng salah sawijining wekdal, wonten tiyang saking Purwareja, ingkang gadaih asma Ki Ageng Mertandaka. Ki Ageng Mertandaka punika seneng mangembara, ansale mangembara mboten piyambekan. Ing wekdal punika Ki Angeng Mertandaka kaliyan rombongane badhe mangembara, nanging dereng ngertos tujuane. Ing salah sawijining ndalu Ki Ageng Mertandaka angsal wangsit saking ngimpi. Wangsitipun inggih punika, Ki Ageng Mertandaka kaliyan rombongan supados mangembara dateng arah ngilen teng alas. Sesampunipun nampi wangsit, Ki Ageng Mertandaka kaliyan rombongan langsung kesah mangembara dateng ngilen. Sesampunipun mlampah tebih lan sampun pinten-pinten dinten rombonganipun Ki Ageng Mertandaka manggihi alas ingkang teksih rungkud. Teng alas punika Ki Ageng kaliyan rombongan teras mbabad alas kangge panggenan ngaso. Siang ndalu sami myambut damel mbabad alas, mboten ngraosaken sayah. Salebeting ngaso nggene nyambet damel, Ki Ageng Mertandaka lan rombongan nggene lenggah kaliyan jajar utawi jejer kal...
Pada zaman dahulu kala, di sebuah kabupaten di Purbalingga-Jawa Tengah terdapat dua buah desa yang berbatasan secara langsung yaitu desa Pagerandong dan desa Selamanik. Kedua desa tersebut maasing-masing dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat yang disebut oleh masyarakat dahulu dengan nama “sesepuh”. Sesepuh memiliki makna orang yang dihormati. Desa Selamanik dipimpin oleh seseorang yang dijuluki Eyang Purwasuci, sedangkan desa Pagerandong dipipmpin oleh Eyang Adi Menggala. Konon kedua orang tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa. Sehingga dengan kekuatan itu mereka disegani oleh orang lain dan dipercaya untuk menjaga keamanan desa dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dulunya mereka berasal dari satu perguruan yang sama. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar bahwa masyarakat zaman dahulu banyak yang memiliki kekuatan-kekuatan magis (supranatural) yang jarang dimiliki oleh masyarakat pada zaman sekarang. Seiring berjalannya waktu, terjadi sebuah konflik antar kedua...